Di masa kini, penguasaan berbagai keterampilan pada anak merupakan bekal penting yang dibutuhkannya saat memasuki jenjang selanjutnya. Selain belajar dengan orangtua, mengikutkan anak ke lembaga kursus memang menjadi alternatif lain yang bisa dilakukan agar anak mendapatkan pendidikan yang sesuai umur dan kemampuannya. Nah, di sinilah orangtua berperan penting untuk memilih jenis dan kursus seperti apa yang tepat. Dalam artikel ini, kamu akan menemukan beberapa tips memilih kursus untuk buah hati.
Apa Saja Yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih Kursus?
Saat memilih tempat kursus bahasa asing untuk anak, penting untuk mempertimbangkan minat dan usia anak, reputasi lembaga, kualitas guru, serta metode pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai perkembangan anak. Pilih kursus dengan kelas kecil, jadwal yang tidak memberatkan, lingkungan yang aman dan ramah anak, serta menyediakan evaluasi rutin dan komunikasi dengan orang tua. Fasilitas pendukung, ketersediaan kelas percobaan, biaya yang transparan, dan sertifikat yang diakui juga perlu diperhatikan agar kursus benar-benar bermanfaat, menyenangkan, serta mengembangkan potensi anak dengan baik.
Tips Memilih Kursus Yang Tepat Untuk si Kecil
Sesuaikan dengan Usia dan Gaya Belajar Anak
Setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda, dan usia mereka sangat mempengaruhi pendekatan yang tepat. Anak usia dini (TK–SD awal) belajar lebih baik melalui metode visual dan kinestetik—mereka butuh gambar, lagu, gerakan, dan benda nyata. Sementara anak yang lebih besar (SD akhir–SMP) bisa mulai menerima penjelasan abstrak tapi tetap butuh pendekatan menyenangkan. Pilih kursus yang secara khusus menyusun kurikulumnya berdasarkan tahap perkembangan usia.
Cari Pengajar yang Berpengalaman Mengajar Anak
Mengajar anak-anak bukan hanya soal kemampuan bahasa, tapi juga soal pendekatan psikologis dan emosional. Guru yang berpengalaman biasanya tahu bagaimana mengatasi anak yang pemalu, bosan, atau aktif berlebihan. Mereka juga mampu menjelaskan materi dengan cara sederhana dan membuat anak merasa nyaman, bukan tertekan.
Lingkungan yang Ramah Anak
Lingkungan fisik yang kondusif membantu proses belajar. Ruang kelas sebaiknya penuh warna, memiliki dekorasi edukatif, dan dilengkapi fasilitas seperti mainan edukasi, flashcard, alat peraga, atau layar interaktif. Selain itu, keamanan ruang belajar sangat penting: tidak terlalu sempit, memiliki ventilasi cukup, serta tidak banyak gangguan atau kebisingan.
Metode Pembelajaran yang Aktif dan Menyenangkan
Anak-anak belajar paling baik saat mereka tidak merasa sedang “belajar.” Kursus yang baik akan mengintegrasikan permainan bahasa, lagu berbahasa asing, kegiatan seni seperti menggambar sambil menyebut kosakata, atau bermain peran. Aktivitas ini membuat pembelajaran lebih alami dan membantu anak menyerap bahasa secara kontekstual, bukan sekadar menghafal.
Ukuran Kelas Tidak Terlalu Besar
Kelas yang terlalu besar membuat guru sulit memperhatikan kemajuan setiap anak. Idealnya, jumlah peserta per kelas maksimal 10 anak. Dalam kelompok kecil, anak punya lebih banyak kesempatan berbicara, bertanya, dan menerima bimbingan langsung dari guru, yang penting untuk membangun kepercayaan diri dalam menggunakan bahasa asing.
Jadwal yang Fleksibel dan Tidak Memberatkan
Pilih kursus yang memahami bahwa anak butuh waktu istirahat dan bermain. Jangan sampai kursus terlalu padat atau mengambil waktu setelah sekolah yang melelahkan. Jadwal terbaik biasanya adalah 1–2 kali per minggu dengan durasi sekitar 60 menit, agar anak tidak cepat bosan dan bisa tetap konsisten belajar dalam jangka panjang.
Evaluasi Berkala dan Komunikasi dengan Orang Tua
Tempat kursus yang baik tidak hanya mengajar, tapi juga memantau dan menyampaikan perkembangan anak secara rutin kepada orang tua. Misalnya lewat laporan kemajuan, nilai, atau diskusi langsung. Hal ini penting agar orang tua bisa mendukung proses belajar di rumah dan tahu jika anak mengalami kesulitan tertentu.
Coba Kelas Percobaan Terlebih Dahulu
Sebelum memutuskan mendaftar, coba ajak anak mengikuti kelas percobaan (trial class) yang biasanya gratis. Dari sini, kamu bisa menilai apakah anak merasa nyaman, apakah guru cocok dengan gaya belajar anak, dan apakah materi disampaikan dengan cara yang menarik. Kesan pertama anak sangat menentukan keberlanjutan motivasi belajarnya.
Fokus pada Keterampilan Berbicara (Speaking)
Banyak kursus masih terlalu fokus pada menulis atau mengerjakan soal, padahal untuk anak, keterampilan berbicara adalah yang paling penting di awal. Kursus yang bagus akan mendorong anak berbicara sejak awal, meski hanya menyebut nama warna, angka, atau kalimat sederhana agar mereka terbiasa dan percaya diri menggunakan bahasa dalam kehidupan sehari-hari.