narrative text

Narrative Text: Pengertian, Fungsi, Hingga Contohnya

Narrative text merupakan salah satu bentuk teks yang akan sering kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya, ketika membaca buku cerita, menulis diary, hingga menceritakan pengalaman kamu berlibur.

Nggak hanya bahasa Indonesia, narrative text juga akan banyak kamu temukan ketika belajar bahasa Inggris. Sebab, banyak pelajaran dan jenis tata bahasa Inggris yang bisa kamu pelajari lewat narrative text.

Karenanya, kamu juga perlu mengetahui bagaimana pengertian, jenis, hingga struktur dan ciri-ciri narative text agar kemampuan berbahasa kamu semakin terasah. Yuk, pelajari bersama!

  1. Pengertian Narrative Text
  2. Ciri-Ciri Narrative Text
  3. Struktur Narrative Text
  4. Jenis Narrative Text
VOUCHER KELAS DEMO GRATIS BUAT KAMU!
Klaim kelas demo gratismu di WonderBlog. Ikut kelas mulai dari SATU JUTAAN/BULAN!*

Pengertian Narrative Text

Narrative text merupakan jenis teks yang berfungsi untuk menceritakan kisah atau rangkaian peristiwa untuk menghibur pembaca atau pendengarnya. Jenis teks yang satu ini juga ditujukan agar pembaca atau pendengar mampu menangkap pesan moral atak kehidupan dari cerita tersebut.

Karena jenis teks ini biasa ditemukan dalam bentuk cerita, biasanya memiliki alur, tokoh, konflik, dan akhir cerita.

Salah satu contoh narrative text yang mungkin pernah kamu dengar adalah dongeng atau cerita rakyat seperti Malin Kundang, Timun Mas, dan banyak jenis cerita lainnya.

Karena penyajian yang menarik dan pendidikan moral yang dapat diambil, narrative text seringkali digunakan dalam dunia pendidikan dan hiburan karena cara penyampaian yang lebih menyenangkan.

Ciri-Ciri Narrative Text

Ada beberapa ciri teks yang perlu kamu ketahui, di antaranya,

1. Berisi Cerita yang Menghibur

Narrative text berisi kisah atau cerita yang tujuannya mengibur dan beberikan pelajaran moral pada pembaca atau pendengarnya.

Bentuknya juga bermacam-macam, mulai dari yang bersifat fiksi hingga non-fiksi.

Yang membedakan narrative text dengan jenis teks bahasa Inggris lainnya adalah jenis teks yang satu ini sifatnya lebih informatif dan argumentatif.

2. Memiliki Struktur Teks yang Jelas

Jenis teks ini memiliki struktur teks yang sudah pasti ditemui, di antaranya,

  • Orientation yang berfungsi untuk memperkenalkan tokoh, tempat, dan waktu.
  • Complication memperkenalkan munculnya masalah atau konflik.
  • Resolution menjelaskan penyelesaian masalah.
  • Reorientation (Coda) berupa penutup atau pesan moral.

3. Menggunakan Past Tense

Teks berbentuk narasi biasanya menceritakan sebuah kejadian yang sudah terjadi, karenanya, penggunaan past tense umum dijumpai dalam jenis teks ini.

Penggunaan past tense membuat cerita yang dituliskan akan membuat cerita terasa sebagai kisah masa lampau, meskipun bisa saja berupa dongeng atau legenda.

4. Menggunakan Action Verbs (Kata Kerja Aksi)

Narrative text penuh dengan kata kerja aksi untuk menggambarkan peristiwa secara hidup.

Contohnya, antara lain ran, jumped, fought, opened, shouted. Jenis action verbs seperti ini membuat pembaca lebih mudah membayangkan apa yang dilakukan tokoh dalam cerita.

5. Menggunakan Adverbs of Time dan Time Connectives

Narrative text biasanya menggunakan kata keterangan waktu dan penghubung kronologis untuk menjaga urutan cerita.

Hal ini disebabkan oleh pentingnya peran waktu dalam jenis teks seperti ini. Kamu bisa menggunakan partikel pernanda waktu seperti then, suddenly, after that, finally, once upon a time, long ago.

Kata-kata ini berfungsi sebagai penanda waktu dan membantu pembaca mengikuti alur dengan lebih mudah.

6. Menggunakan Dialog (Direct Speech)

Banyak narrative text menyertakan kalimat langsung (direct speech) agar cerita lebih hidup dan menarik.

Contoh: “Don’t touch me!” shouted the princess.

Penggunaan dialog dalam teks narasi akan membuat pembaca seakan-akan mendengar percakapan tokoh secara nyata, yang menyebabkan suasana cerita terasa lebih dramatis.

7. Mengandung Pesan Moral atau Nilai Kehidupan

Meskipun tujuan utamanya adalah untuk memberikan hiburan kepada pembaca dan pendengar, narrative text juga bisa digunakan untuk menyampaikan pesan moral dan kehidupan.

Misalnya, dari cerita Kancil dan Buaya kita belajar bahwa kecerdikan bisa mengalahkan kekuatan, atau dari cerita Malin Kundang kita mendapat pelajaran bahwa durhaka pada orang tua akan membawa akibat buruk. Pesan moral ini biasanya muncul di bagian akhir cerita sebagai coda.

Struktur Narrative Text

1. Orientation (Orientasi)

Bagian orientasi berisi pengenalan cerita, tempat dimana penulis memperkenalkan tokoh utama, latar tempat, dan latar waktu.

Fungsi bagian orientasi pada teks narasi adalah sebagai bagian pengenalan kepada pembaca, sehingga pembaca mengetahui siapa yang terlibat dan di mana serta kapan cerita berlangsung.

Biasanya, struktur ini dijelaskan dalam film sebagai unsur pembuka yang memperlihatkan situasi sebelum konflik utama muncul. Contohnya, dalam dongeng Cinderella, orientasi memperkenalkan Cinderella, keluarganya, serta keadaan hidupnya yang penuh penderitaan di rumah.

2. Complication (Komplikasi)

Complication adalah bagian dimana tulisan mulai memperkenalkan masalah dalam cerita.

Pada bagian inilah tokoh utama menghadapi rintangan, tantangan, atau musuh. Konflik ini bisa berupa masalah eksternal (misalnya tokoh jahat, bencana, persaingan) maupun internal (keraguan, perasaan takut, dilema).

Bagian ini penting karena tanpa konflik, cerita akan terasa datar. Misalnya, dalam Legenda Malin Kundang, komplikasi muncul ketika Malin tidak mengakui ibunya setelah menjadi kaya raya.

3. Resolution (Resolusi)

Bagian resolution adalah bagian dimana penulis mulai memberikan tahap penyelesaian dari masalah yang muncul dalam bagian complication.

Penyelesaian ini bisa berupa happy ending (masalah terselesaikan dengan baik) atau sad ending (masalah berakhir tragis). Bagian ini menjadi klimaks dan penutup utama dari cerita karena pembaca mendapatkan jawaban dari konflik sebelumnya.

Contohnya, dalam Legenda Malin Kundang, resolusinya adalah Malin dikutuk menjadi batu karena durhaka pada ibunya.

4. Re-orientation / Coda (Penutup Opsional)

Beberapa narrative text menambahkan bagian penutup sebagai epilog atau kesimpulan dari suatu cerita.

Isinya biasanya berupa pesan moral, pelajaran hidup, atau penekanan ulang pada akhir cerita. Tidak semua narrative text memilikinya, tetapi pada dongeng dan fabel sering sekali ditemukan.

Misalnya, dalam cerita Kancil dan Buaya, penutupnya bisa ditambahkan kalimat “Sejak itu buaya belajar agar tidak mudah ditipu,” yang menegaskan pesan moralnya.

Jenis Narrative Text

1. Fable (Fabel)

Fable adalah cerita tentang hewan yang berperilaku seperti manusia. Hewan dalam cerita bisa berbicara, berpikir, dan bertindak layaknya manusia. Tujuan fabel biasanya untuk menyampaikan pesan moral atau pelajaran hidup. Contoh: The Tortoise and The Hare (Kura-kura dan Kelinci), Kancil dan Buaya.

2. Legend (Legenda)

Legenda adalah cerita rakyat yang dianggap pernah terjadi pada masa lalu dan sering dikaitkan dengan asal-usul suatu tempat atau peristiwa alam. Legenda biasanya mengandung unsur mitos dan sering dipercaya sebagai sejarah lokal. Contoh: Malin Kundang, Legenda Danau Toba, The Legend of Sangkuriang.

3. Myth (Mitos)

Mitos adalah cerita yang berkaitan dengan dewa, roh, atau kekuatan gaib. Cerita ini sering digunakan untuk menjelaskan fenomena alam, kepercayaan, atau tradisi masyarakat kuno. Contoh: Mitologi Yunani tentang Zeus dan para dewa Olimpus, cerita Dewi Bulan Chang’e dalam budaya Tiongkok.

4. Fairy Tale (Dongeng / Cerita Peri)

Fairy tale adalah cerita fantasi yang biasanya melibatkan tokoh ajaib seperti peri, penyihir, raksasa, atau benda-benda sihir. Cerita ini sering ditujukan untuk anak-anak dan mengandung pesan moral. Contoh: Cinderella, Snow White, Aladdin and The Magic Lamp.

5. Folktale (Cerita Rakyat)

Folktale adalah cerita yang berasal dari tradisi lisan masyarakat dan diwariskan turun-temurun. Biasanya menggambarkan budaya, nilai, dan kepercayaan masyarakat tertentu. Contoh: Timun Mas, Si Kabayan, Hansel and Gretel.

6. Historical Story (Cerita Sejarah)

Jenis narrative text ini menceritakan kembali peristiwa nyata di masa lalu atau kisah kepahlawanan yang dianggap penting dalam sejarah. Walaupun ada unsur fakta, sering juga dicampur dengan imajinasi penulis. Contoh: Kisah Jenderal Sudirman, R.A. Kartini, atau The Story of Abraham Lincoln.

7. Science Fiction (Fiksi Ilmiah)

Science fiction adalah cerita yang didasarkan pada ilmu pengetahuan, teknologi, atau kehidupan masa depan. Biasanya bercerita tentang luar angkasa, robot, perjalanan waktu, atau kehidupan di planet lain. Contoh: Star Wars, The War of the Worlds (H.G. Wells).

8. Short Story (Cerpen)

Cerpen adalah narrative text berupa cerita singkat yang berfokus pada satu konflik utama dan beberapa tokoh saja. Walau singkat, cerpen tetap memiliki unsur narrative lengkap seperti orientation, complication, dan resolution. Contoh: The Necklace (Guy de Maupassant), cerpen Robohnya Surau Kami (A.A. Navis).

9. Tall Tale (Cerita Berlebihan / Lelucon)

Tall tale adalah narrative text yang penuh dengan kelebihan atau hiperbola sehingga terkesan lucu dan mustahil. Cerita ini sering menggambarkan tokoh dengan kekuatan atau kemampuan yang luar biasa. Contoh: Paul Bunyan, Si Pitung dalam versi cerita rakyat yang dilebih-lebihkan.

Di WonderMind, proses pembelajaran dilakukan dengan berbagai metode untuk memastikan kegiatan yang menyenangkan tanpa rasa bosan untuk peserta didik. Berbagai aktifitas menarik bisa kamu lakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Mulai dari membaca, mendengarkan cerita, hingga bermain drama menurut cerita yang sudah disampaikan. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, cobain trial class gratisnya!

OTHER ARTICLE

bahasa cina

Latihan Bahasa Cina: Kumpulan Soal HSK 1

Sebagai sistem sertifikasi bahasa Cina yang dibutuhkan untuk berbagai keperluan, mulai dari karir hingga pendidikan, banyak orang yang mengincar sertifikat HSK. Yuk, lihat contoh latihan soal bahasa Cina untuk HSK 1 yang bisa kamu kerjakan dan pelajari bersama!

KELAS DEMO GRATIS