Artikel ini akan membahas mengenai serba-serbi tujuan dan manfaat klasifikasi makhluk hidup sesuai dengan pembagiannya.
Sistem klasifikasi makhluk hidup akan kamu pelajari ketika duduk di bangku kelas 7 SMP dalam pelajaran biologi. Sederhananya sih, klasifikasi adalah cara untuk mengelompokkan beberapa hal ke dalam satu kategori berdasarkan kriteria tertentu. Dalam hal ini, yang dikelompokkan adalah makhluk hidup.
Makhluk hidup memiliki banyak ciri dan perbedaan yang menjadikan proses klasifikasinya melalui beberapa tahapan. Hingga saat ini, klasifikasi makhluk hidup sendiri sudah terbagi menjadi enam kelompok utama.
Tapi, kamu tahu nggak sih apa tujuan dari pengelompokan makhluk hidup ini? Kenapa ya, mereka harus dikelompokkan? Nah, dalam artikel ini, kamu akan tuntas mempelajari pembagian klasifikasi makhluk hidup, mulai dari sistem dua kingdom hingga sistem enam kingdom, hingga tujuan dan manfaatnya. Yuk, pelajari bersama!
- Apa Yang Dimaksud Dengan Klasifikasi Makhluk Hidup?
- Klasifikasi Dua Kingdom
- Klasifikasi Tiga Kingdom
- Klasifikasi Empat Kingdom
- Klasifikasi Lima Kingdom
- Klasifikasi Enam Kingdom
- Sistem Tiga Domain
Apa Yang Dimaksud Dengan Klasifikasi Makhluk Hidup?
Klasifikasi makhluk hidup merupakan cara untuk mengelompokkan berbagai jenis makhluk hidup ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dimiliki mereka. Meskipun terlihat sepele, hal ini ternyata penting untuk dilakukan lho, guys! Tapi, memangnya apa sih tujuan dan manfaat klasifikasi makhluk hidup?
Jadi begini guys, klasifikasi makhluk hidup itu sangat penting untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Biasanya, makhluk hidup yang memiliki kelompok sama akan punya nama yang mirip. Nah, karena itulah klasifikasi makhluk hidup ini berguna untuk menghindari adanya kerancuan dalam identifikasi. Selain itu, hal ini juga berguna sebagai jembatan komunikasi antar ilmuwan di berbagai belahan dunia, karena nama spesifik masing-masing makhluk hidup yang sama.
Dengan klasifikasi makhluk hidup, kita dapat mempelajari keanekaragaman hayati secara lengkap karena masing-masing organisme yang terlibat telah tersusun rapi dalam kelompok. Mempelajari siklus kehidupan dalam suatu ekosistem juga jadi lebih mudah karena identifikasi tiap makhluk hidup yang terlibat sudah dikelompokkan dengan baik.
Proses pengelompokkan ini juga bukan hal yang mudah lho, guys! Para ilmuwan telah menjalani berbagai trial and error untuk merumuskan sistem identifikasi yang dapat digunakan secara berkelanjutan. Penggunaan sistem klasifikasi makhluk hidup ini sendiri dikelompokkan dengan mempertimbangkan berbagai ciri, di antaranya;
- Morfologi, yang mencakup bentuk luar, misalnya bentuk daun, bunga, tubuh.
- Anatomi, atau struktur bagian dalam suatu organisme.
- Fisiologi, atau bagaimana cara hidup atau fungsi organ bekerja dalam suatu organisme.
- Genetik, yang berhubungan dengan kesamaan DNA dan susunan gen.
Sekarang, saatnya kita mempelajari berbagai jenis klasifikasi makhluk hidup, yuk!

Klasifikasi Dua Kingdom
Sistem klasifikasi dua kingdom pertama kali diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus, seorang ahli botani dari Swedia pada abad ke-18. Sebagai ahli botani yang juga dikenal sebagai ‘bapak taksonomi’, Carolus Linnaeus membagi makhluk hidup ke dalam dua kelompok besar, yaitu Kingdom Plantae (tumbuhan) dan Kingdom Animalia (hewan).
Penggunaan dua kingdom untuk klasifikasi ini didasarkan pada pendekatan morfologis (berdasarkan bentuk dan struktur tubuh luar) untuk mengelompokkan makhluk hidup. Proses pembagian ini didasarkan pada ciri-ciri umum seperti kemampuan bergerak dan cara memperoleh makanan. Sistem ini merupakan pendekatan paling awal dan sederhana dalam mengklasifikasikan makhluk hidup, namun belum dapat mengakomodasi mikroorganisme seperti bakteri dan jamur.
Pembagian dua kingdom
Kriteria | Plantae (Tumbuhan) | Animalia (Hewan) |
Struktur tubuh | Umumnya tidak bisa bergerak | Bisa bergerak aktif |
Cara makan | Autotrof (membuat makanan sendiri lewat fotosintesis) | Heterotrof (makan organisme lain) |
Dinding sel | Ada (terbuat dari selulosa) | Tidak ada |
Respons rangsangan | Lambat/tidak tampak | Cepat dan jelas |
Berdasar penjelasan di atas, kamu bisa mengidentifikasi beberapa jenis kelemahan dari sistem dua kingdom ini. Termasuk tujuan dan manfaat klasifikasi makhluk hidup dari jenis kingdom ini, di antaranya;
- Tidak bisa mengakomodasi organisme yang tidak termasuk tumbuhan atau hewan, seperti jamur, bakteri, protozoa, dan alga uniseluler.
- Organisme mikroskopik yang memiliki ciri campuran antara tumbuhan dan hewan, yang tidak bisa diklasifikasikan secara tepat. Contohnya, jamur yang dimasukkan ke dalam tumbuhan karena tidak bisa bergerak. Padahal, ketika diperhatikan secara seksama, jamur memiliki cara makan seperti hewan (heterotrof).
Klasifikasi Tiga Kingdom
Tahun 1866 lalu, Ernst Haeckel, seorang ilmuwan asal Jerman, memperkenalkan sistem baru dalam klasifikasi makhluk hidup yang disebut dengan sistem klasifikasi tiga kingdom. Tujuan dan manfaat klasifikasi makhluk hidup yang dibuatnya ini adalah untuk memperbaiki kekurangan dari sistem yang sebelumnya dicetuskan oleh pendahulunya.
Sistem ini merupakan pengembangan dari sistem dua kingdom yang dianggap terlalu sederhana karena tidak bisa mengakomodasi organisme mikroskopik seperti protozoa dan alga uniseluler.
Dalam sistem tiga kingdom ini, Ernst Haeckel menambahkan satu kingdom baru untuk menyempurnakan sistem sebelumnya, yaitu Protista. Kelompok klasifikasi baru ini mencakup mikroorganisme bersel satu seperti protozoa dan alga. Haeckel mengembangkan klasifikasi ini karena ia menyadari bahwa tidak semua organisme dapat dimasukkan ke dalam kategori tumbuhan atau hewan. Protista dianggap sebagai kelompok peralihan yang memiliki ciri gabungan dari tumbuhan dan hewan.
Pembagian Klasifikasi Tiga kingdom
Kingdom | Ciri-Ciri Utama |
Plantae | Multiseluler, autotrof (fotosintesis), memiliki dinding sel dari selulosa. |
Animalia | Multiseluler, heterotrof, tidak memiliki dinding sel, dapat bergerak aktif. |
Protista | Uniseluler atau multiseluler sederhana, bisa autotrof atau heterotrof, hidup di air atau tempat lembap. Termasuk protozoa, alga uniseluler, dan beberapa jamur lendir |
Seperti jenis klasifikasi sebelumnya, sistem yang satu ini juga memiliki beberapa kekurangan yang dapat menghambat jalan identifikasi makhluk hidup ke depannya, di antaranya;
- Jamur (Fungi) masih dimasukkan ke dalam Protista atau Plantae. Padahal, secara biologis kedua jenis makhluk hidup ini sangat berbeda.
- Tidak membedakan antara organisme prokariotik (seperti bakteri) dan eukariotik (seperti protista).
- Masih belum cukup rinci untuk menggambarkan semua jenis kehidupan mikro.
Klasifikasi Empat Kingdom
Seorang biologis asal Amerika Serikat mengembangkan pembaharuan dari sistem tiga kingdom pada tahun 1956, namanya Herbert F. Copeland. Beliau merupakan orang yang mengusulkan penambahan kelompok spesifiaksi mahkluk hidup dengan memisahkan Monera dari kingdom Protista. tujuan dan manfaat klasifikasi makhluk hidup ini adalah untuk memisahkan mahkluk hidup yang sebelumnya belum terpisah, yakni jamur dari tumbuhan, meskipun keduanya sangat berbeda secara biologis.
Kingdom Monera sendiri terdiri dari makhluk hidup yang bersel satu tanpa inti sel sejati (prokariotik), seperti bakteri dan cyanobacteria (alga biru-hijau). Ilmuwan asal Amerika Serikat ini memperkenalkan klasifikasi empat kingdom untuk membedakan organisme yang prokariotik dan eukariotik, karena perbedaan struktural dan genetik yang sangat mencolok di antara keduanya.
Pembagian Klasifikasi empat kingdom
Kingdom | Ciri-Ciri Utama |
Plantae | Multiseluler, autotrof (fotosintesis), memiliki dinding sel dari selulosa. |
Animalia | Multiseluler, heterotrof, tidak memiliki dinding sel, mampu bergerak. |
Protista | Uniseluler atau multiseluler sederhana, bisa autotrof atau heterotrof. |
Fungi | Umumnya multiseluler (kecuali ragi), heterotrof (menyerap makanan), memiliki dinding sel dari kitin. Tidak mampu fotosintesis. |
Pertimbangan yang dilakukan oleh Herbert F. Copeland dalam memisahkan jamur dari kelompok tumbuhan didasarkan oleh beberapa pertimbangan. Salah satunya adalah karena meskipun sama-sama tidak bergerak dan memiliki dinding sel, jamur tidak melakukan fotosintesis seperti tumbuhan. Malahan, cara jamur mendapatkan nutrisi untuk tumbuh mirip seperti hewan, yaitu heterotrof.
Selain itu, berbeda dengan tumbuhan yang memiliki dinding sel terbuat dari selulosa, dinidng sel pada jamur terbuat dari kitin. Cara mendapatkan makanannya pun tidak mirip dengan hewan maupun tumbuhan, tapi dengan menyerap zat organik dari lingkungan.
Meskipun demikian, sistem empat kingdom ini juga masih memiliki beberapa kelemahan, di antaranya;
- Bakteri belum memiliki tempat khusus, dan masih sering dimasukkan dalam Protista atau belum diklasifikasikan dengan tepat.
- Masih belum membedakan organisme prokariotik (tanpa inti sel sejati, seperti bakteri) dan eukariotik (dengan inti sel sejati).
- Organisme dalam Protista masih sangat beragam dan belum bisa dikelompokkan lebih rinci.

Klasifikasi Lima Kingdom
Dua, tiga, empat, setelah setelah seluruh sistem tersebut, ternyata masih ada sistem baru yang menyempurnakan sistem-sistem sebelumnya lho! Sistem lima kingdom dikembangkan oleh Robert H. Whittaker, seorang ahli ekologi dari Amerika Serikat pada tahun 1969. Beliau membagi makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
Alasan Whittaker menambahkan kategori klasifikasi baru dalam sistem klasifikasi makhluk hidup adalah untuk menyelesaikan kelemahan yang ada pada sistem empat kingdom. Beliau menggunakan kriteria klasifikasi berdasarkan struktur sel (prokariotik atau eukariotik), jumlah sel (uniseluler atau multiseluler), dan cara memperoleh makanan (autotrof atau heterotrof).
Pembagian Klasifikasi lima kingdom
Kingdom | Ciri Utama | Contoh Organisme |
Monera | Uniseluler, prokariotik, bisa autotrof atau heterotrof. | Bakteri, Cyanobacteria |
Protista | Uniseluler atau multiseluler sederhana, eukariotik, autotrof atau heterotrof. | Amoeba, Paramecium, Euglena |
Fungi | Umumnya multiseluler (kecuali ragi), eukariotik, heterotrof dengan menyerap makanan. | Jamur roti, Ragi, Jamur kuping |
Plantae | Multiseluler, eukariotik, autotrof (fotosintesis), dinding sel dari selulosa. | Padi, Alga hijau, Kaktus, Lumut |
Animalia | Multiseluler, eukariotik, heterotrof, tidak punya dinding sel, dapat bergerak. | Manusia, Burung, Serangga, Ikan |
Penggunaan sistem lima kingdom dipandang sebagai sistem yang telah disempurnakan dan banyak digunakan dalam bidang biologi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain;
- Monera menjadi kingdom tersendiri karena strukturnya prokariotik, tidak memiliki inti sel sejati.
- Jamur (Fungi) dipisahkan dari tumbuhan karena tidak melakukan fotosintesis dan cara makannya berbeda.
- Memberikan struktur klasifikasi yang lebih rinci dan ilmiah terhadap mikroorganisme.
Meskipun demikian, bukan berarti sistem klasifikasi kingdom yang satu ini tidak memiliki kelemahan ya, guys! Beberapa kelemahan yang menjadi fokus utama dalam sistem ini adalah;
- Dalam kingdom Monera, bakteri biasa dan Archaebacteria (bakteri purba) masih disatukan, padahal sangat berbeda secara genetis.
- Protista terlalu umum, karena mencampur organisme mirip tumbuhan, hewan, dan jamur dalam satu kingdom.
Klasifikasi Enam Kingdom
Setelah semua klasifikasi di atas, pada tahun 1977, Carl Woese, seorang ahli mikrobiologi asal Amerika, menyempurnakan sistem klasifikasi makhluk hidup dengan sistem enam kingdom. Ia mengusulkan pemisahan Monera menjadi dua kingdom berbeda, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria.
Carl Woese menggunakan analisis genetik dan struktur RNA ribosomal untuk membuktikan bahwa bakteri purba (Archaebacteria) memiliki perbedaan mendasar dengan bakteri biasa (Eubacteria). Hal inilah yang kemudian menjadi latar belakang terbentuknya sistem enam kingdom yang terdiri dari Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
Pembagian Klasifikasi lima kingdom
Kingdom | Ciri-Ciri Utama | Contoh Organisme |
Eubacteria | Prokariotik, uniseluler, dinding sel dari peptidoglikan, reproduksi aseksual. | Bakteri E. coli, Streptococcus |
Archaebacteria | Prokariotik, uniseluler, hidup di lingkungan ekstrem, dinding sel tanpa peptidoglikan. | Halobacterium, Thermoplasma |
Protista | Eukariotik, uniseluler atau multiseluler sederhana, autotrof/heterotrof. | Amoeba, Euglena, Alga bersel satu |
Fungi | Eukariotik, multiseluler (kecuali ragi), heterotrof dengan menyerap makanan, dinding sel dari kitin. | Roti berjamur, Ragi, Jamur tiram |
Plantae | Eukariotik, multiseluler, autotrof (fotosintesis), dinding sel dari selulosa. | Padi, Lumut, Alga multiseluler |
Animalia | Eukariotik, multiseluler, heterotrof, tanpa dinding sel, mampu bergerak aktif. | Serangga, Burung, Manusia, Ikan |
Dalam sistem enam kingdom, klasifikasi monera dibagi menjadi dua bagian, yakni eubacteria yang terdiri dari bakteri umum. Serta archaebacteria yang terdiri dari berbagai jenis bakteri purba yang perbedaan genetiknya sangat besar dibandingkan dengan eubacteria. Secara sistem, pembagian kedua klasifikasi ini lebih akurat secara genetik dan evolusioner sehingga memudahkan ilmuwan untuk melakukan proses identifikasi.
Sistem Tiga Domain
Nggak cuma sistem enam kingdom, Carl Woese juga mengembangkan sistem kalsifikasi makhluk hidup lainnya, lho! Sistem tiga domain ini dibuat untuk mengakomodasi perbedaan tingkat tinggi antara kelompok-kelompok makhluk hidup berdasarkan data molekuler, khususnya urutan RNA ribosomal.
Woese membagi seluruh kehidupan ke dalam tiga domain besar, yaitu Archaea, Bacteria, dan Eukarya. Sistem ini lebih modern dan digunakan dalam biologi molekuler serta filogenetik.
Pembagian Sistem tiga domain
Aspek | Archaea | Bacteria (Eubacteria) | Eukarya |
Tipe sel | Prokariotik (tidak punya inti sejati) | Prokariotik (tidak punya inti sejati) | Eukariotik (punya inti sejati & organel bermembran) |
Dinding sel | Tidak mengandung peptidoglikan | Mengandung peptidoglikan | Bervariasi: selulosa (tumbuhan), kitin (jamur), tidak ada (hewan) |
Habitat | Lingkungan ekstrem (panas, asin, tanpa oksigen) | Hampir semua tempat (tanah, air, tubuh makhluk hidup) | Sangat beragam (air, darat, tubuh makhluk hidup) |
Reproduksi | Aseksual (pembelahan biner) | Aseksual (pembelahan biner), ada yang seksual sederhana | Seksual & aseksual |
Contoh organisme | Methanobacterium, Halobacterium | Escherichia coli, Streptococcus, Cyanobacteria | Manusia (Homo sapiens), tumbuhan, jamur, protista |
Kingdom yang termasuk | โ | โ | Protista, Fungi, Plantae, Animalia |
Sistem ini dibuat untuk menyatukan semua prokariotik dalam satu kingdom, yaitu Monera. Padahal, Archaea dan Bacteria sangat berbeda secara genetis dan metabolik.
Gimana, seru kan mempelajari tentang klasifikasi mahkluk hidup? Ternyata, banyak sekali seluk beluk dan latar belakang nama-nama ilmiah dari organisme yang kita ketahui sekarang ini ya, guys! Jika kamu tertarik untuk mengetahui dan belajar lebih lanjut mengenai dunia sains, pantengin WonderBlogs dan nantikan kelas sains di WonderMind, ya!