materi ipa kelas 7

Materi IPA Kelas 7: Zat dan Perubahannya

Pernahkah kamu membuat es batu? Atau, melihat es batu perlahan menghilang dari gelas yang kamu isi air?Kamu tahu tidak, apa yang menyebabkan hal itu terjadi? Nah, hal ini akan menjadi salah satu hal yang dipelajari saat belajar materi IPA kelas 7, tepatnya pada saat kamu membahas tentang zat dan perubahannya.

Saat duduk di bangku kelas 7 SMP, kamu akan mempelajari bentuk perubahan berbagai macam zat yang ada di alam, termasuk apa saja yang menyebabkan zat berubah dan bagaimana hal tersebut dapat terjadi. Penasaran, kan? Yuk, kita bahas satu per satu!

  1. Zat Itu Apa, Sih?
  2. Memangnya, Zat Bisa Berubah-Ubah?
  3. Macam-Macam Perubahan Zat, Apa Saja?
VOUCHER KELAS DEMO GRATIS BUAT KAMU!
Klaim kelas demo gratismu di WonderBlog. Dapatkan DISKON hingga 25%. Cuma di bulan September 2025!

Zat Itu Apa, Sih?

Benda apa saja yang sudah kamu lihat hari ini? Ada meja sekolah, buku tulis, pensil, dan masih banyak lagi, kan? Lalu, sudahkah kamu minum air dan menghirup udara segar pagi tadi? Jika kamu sudah melakukan salah satu atau semua kegiatan di atas, maka selamat! Kamu telah bersinggungan dengan banyak jenis zat hari ini.

Lho, maksudnya bagaimana?

Jadi begini, guys, zat atau materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Karena sejatinya seluruh hal di dunia ini menempati ruang, maka semua hal yang disebutkan di atas juga termasuk zat. Seperti yang sudah pernah kita pelajari di bangku sekolah dasar, ada tiga jenis materi, yaitu zat padat, zat cair, dan gas. Apa sih, yang membedakan ketiga jenis materi ini?

Jawabannya ternyata ada pada partikelnya nih, guys. Partikel adalah bagian terkecil yang ada dalam materi. Partikel-partikel yang ada dalam materi ini, selalu bergerak dan ada tarikan antara partikel yang satu dengan partikel lainnya. Nah, ternyata keadaan partikel-partikel dalam zat padat, zat cair dan gas berbeda-beda.

Dalam konsep IPA, hal yang membedakan konsep yang membedakan ketiga jenis materi tersebut adalah kepadatan partikel yang terkandung di dalamnya.

Memangnya, Zat Bisa Berubah-Ubah?

Jawabannya: Bisa, dong!

Seperti perubahan air menjadi es batu, perubahan es batu menjadi air, hingga pembuatan garam dengan air laut merupakan wujud nyata dan bukti dari adanya perubahan zat. Ada beberapa jenis perubahan zat, di antaranya;

Meleleh dan Membeku

Ketika kamu mencoba memanaskan es batu, maka dalam waktu singkat es akan meleleh atau mencair. Iya, kan? Nah, hal ini merupakan salah satu contoh perubahan wujud suatu materi, yaitu es yang merupakan zat padat berubah menjadi zat cair.

Tapi sebetulnya apa sih, yang terjadi ketika zat padat dipanaskan?

Gini, guys. Ketika dipanaskan, artinya kita memberikan energi kepada suatu materi. Nantinya, hal ini akan menyebabkan pertikel-partikel dalam materi tersebut mengeluarkan kelebihan energinya dengan bergerak lebih cepat. Seperti manusia yang akan banyak bergerak setelah energinya terisi, materi juga demikian!

Nah, dalam hal perubahan pada zat padat, panas dari api atau dari lingkungan sekitar membuat partikel-partikel dalam zat padat bergetar lebih cepat sehingga terbentuk sedikit ruang antara partikel. Dengan panas yang terus diberikan, maka ikatan antara partikel lama kelamaan akan berkurang kekuatannya sehingga terbentuklah zat cair. Peristiwa tersebut dikenal dengan sebutan meleleh.

Istilah membeku ini kebalikan dari mencair atau meleleh, guys. Jika suatu materi seperti air disimpan dalam suhu yang sangat dingin, maka air tersebut akan membeku dan berubah wujud dari zat cair (air) menjadi zat padat, yaitu berupa es. Ketika air kehilangan energi panas karena didinginkan, maka partikel-partikel air bergerak lebih lambat dan saling mendekat sampai terbentuk ikatan yang lebih kuat antara partikel dan partikel tidak dapat bergerak lagi. Partikel-partikel yang mendekat dan membentuk ikatan kuat inilah yang membuat air berubah menjadi padat.

Menguap dan Mengembun

Pernah nggak, memanaskan air dan memerhatikan kalau air yang sedang dipanaskan akan menyebabkan munculnya gelembung ketik perlahan memanas? Penasaran dengan alasan ilmiahnya?

Jadi gini, guys. Kemunculan gelembung pada air mendidih adalah tanda bahwa air pada wadah menguap. Artinya, air yang terpapar suhu panas terus menerus akan melepaskan diri ke udara dalam bentuk uap air. Sedangkan, saat air, yang merupakan zat cair, berubah menjadi uap air, yang merupakan gas, disebut sebagai proses menguap. Proses menguap dapat terjadi di bawah titik didih zat cair. Contohnya, pakaian kita yang basah setelah dicuci, airnya menguap saat dijemur sehingga bisa kering. Menguap terjadi pada permukaan zat cair, sedangkan mendidih terjadi pada semua bagian zat cair.

Nah, kebalikan dari proses menguap disebut mengembun atau kondensasi. Pada proses kondensasi, panas dari gas yang terbentuk berpindah ke udara di sekitarnya. Karena kehilangan energi panas, maka gas berubah menjadi zat cair.

Menyublim dan Mengkristal

Kamu pernah meletakkan kapur atau kamper di dalam lemari atau kamar mandi? Lalu, apa kamu pernah memerhatikan perubahannya?

Kapur atau kamper yang diletakkan di ruangan terbuka tanpa dilindungi akan mengecil perlahan. Hal ini disebabkan oleh proses menyublim yang terjadi pada benda tersebut. Nah, menyublim sendiri merupakan proses perubahan dari padatan yang dipanaskan, sampai menjadi gas, tanpa melalui tahapan menjadi cairan. Kamper yang mengecil tadi merupakan salah satu contoh penyubliman yang terjadi di sekitar kita. Contoh lainnya adalah proses sublimasi es kering (dry ice) sering dimanfaatkan untuk menyebabkan efek asap atau kabut saat konser musik, pertunjukan dan pagelaran seni bahkan acara pernikahan.

Kebalikan dari menyublim adalah mengkristal. Mengkristal sendiri merupakan perubahan wujud dari gas langsung menjadi padatan.

Macam-Macam Perubahan, Apa Saja?

Nggak semua benda dapat berubah bentuk sesuai suhu dan kondisi ya, guys. Bagi beberapa benda, perubahan hanya bisa terjadi sekali. Lalu, bagaimana caranya membedakan perubahan yang bisa kembali ke kondisi semula dan yang tidak? Adakah perbedaannya?

Jawabannya: Ada! Berikut adalah beberapa macam perubahan yang harus kamu ketahui;

Perubahan fisika

Jenis perubahan ini sifatnya sementara, guys! Artinya, perubahan akan terjadi pada suatu zat, namun ketika perubahannya selesai dilakukan, zat yang dihasilkannya bukan merupakan sesuatu yang baru dan hanya akan mengalami perubahan bentuk. Hal yang perlu kamu ingat adalah sifat-sifat asli zat seperti warna, bentuk, atau wujudnya bisa berubah, tetapi susunan partikel atau komposisinya tetap sama. Misalnya, ketika es mencair menjadi air, wujudnya berubah dari padat ke cair, namun zatnya tetap air (H₂O). Perubahan fisika umumnya bisa dibalik, seperti air yang bisa dibekukan kembali menjadi es. Ciri-cirinya meliputi;

  • Tidak menghasilkan zat baru
  • Perubahan bersifat sementara atau dapat kembali ke bentuk semula
    • Biasanya perubahan ini reversibel (bisa dibalik).
    • Contoh: Air yang membeku bisa mencair kembali.
  • Perubahan wujud atau bentuk fisik
    • Meliputi perubahan ukuran, bentuk, volume, warna (kadang), dan wujud (padat, cair, gas).
    • Contoh:
      • Kertas yang dipotong kecil-kecil → tetap kertas.
      • Logam yang ditempa menjadi tipis → tetap logam.
  • Tidak disertai perubahan energi yang besar
    • Tidak melibatkan reaksi kimia seperti pembakaran atau ledakan.
  • Tidak ada pembentukan gas, endapan, atau perubahan warna permanen

Perubahan Kimia

Berbeda dengan perubahan fisika, perubahan kimia itu sifatnya permanen, guys. Maksudnya, ketika perubahan selesai dilakukan, materi yang telah berubah tidak bisa dikembalikan seperti sebelum adanya perubahan. Soalnya, ketika perubahan berlangsung, ada reaksi kimia yang secara permanen mengubah susunan zat yang terkandung dalam suatu benda. Contoh mudahnya adalah kegiatan membakar kayu atau kertas. Ketika selesai terbakar, kamu tidak bisa membuat kayu yang sudah terbakar kembali seperti sebelumnya, kan?

Ciri-ciri lainnya meliputi;

  • Menghasilkan zat baru
    • Zat hasil perubahan punya sifat berbeda dari zat awal.
    • Contoh: Kayu dibakar → menghasilkan abu, gas, dan asap.
  • Perubahan bersifat permanen atau tidak dapat balik dengan mudah
    • Biasanya irreversibel (tidak bisa dibalik).
    • Contoh: Telur digoreng tidak bisa jadi telur mentah lagi.
  • Sering disertai perubahan warna permanen
    • Contoh: Besi berkarat → warna cokelat kemerahan.
  • Menghasilkan gas (gelembung) atau endapan
    • Contoh: Cuka dicampur soda kue → muncul gelembung CO₂.
    • Mencampur dua larutan bisa menghasilkan endapan (zat padat baru).
  • Menghasilkan panas atau cahaya (perubahan energi besar)
    • Contoh: Kembang api meledak menghasilkan cahaya dan suara.
    • Reaksi pembakaran menghasilkan panas.
  • Terjadi perubahan bau
    • Contoh: Makanan basi menghasilkan bau busuk → tanda reaksi kimia.

OTHER ARTICLE

makan bahasa mandarin

Kosa Kata Tentang Makan Bahasa Mandarin

Salah satu kosa kata yang penting untuk kamu ketahui ketika berkunjung adalah kosa kata tentang makanan. Meskipun terdengar sepele, jenis kosakata yang satu ini sangat penting untuk kamu pelajari, lho. Makanya, yuk pelajari berbagai macam kosa kata makan bahasa Mandarin!

cara mudah belajar bahasa

Cara Mudah Belajar Bahasa Menurut Para Ahli, Apa Saja?

Mempelajari bahasa asing memang nggak mudah. Banyak hal yang harus kamu kuasai untuk dapat menguasai bahasa tersebut. Soalnya, bahasa itu merupakan sesuatu yang kompleks, guys! Ada banyak hal yang harus kamu pelajari ketika ingin menguasai suatu bahasa asing, mulai dari simbol huruf hingga tata bahasa dan cara pengucapan. Makanya, dalam artikel ini kamu akan menemukan beberapa cara mudah belajar bahasa asing yang bisa dilakukan untuk mempercepat proses belajar kamu.

bilangan rasional dan irasional

Apa Sih, Bedanya Bilangan Rasional dan Irasional?

Sewaktu belajar matematika di sekolah dasar dulu, mungkin kamu sudah mengetahui kalau bilangan dalam matematika tidak hanya terdiri dari satu jenis. Hayo, ingat tidak? Ada yang namanya bilangan bulat, pecahan, desimal, dan lain sebagainya.

belajar auditori

Kenali Tipe Belajar Auditori, Ciri Hingga Cara Belajar Yang Tepat

Kalau kamu merasa pertanyaan-pertanyaan di atas cocok dengan deskripsi dirimu, kemungkinan kamu cocok dengan gaya belajar auditori, nih. Orang-orang yang cocok dengan tipe belajar yang satu ini biasanya lebih mudah menyerap informasi baru lewat audio atau suara. Misal, ketika mendengarkan informasi berbentuk lagu, orang yang cocok dengan cara belajar ini akan lebih mudah mengingat lirik dan menyerap informasi yang disajikan. Mereka yang cocok menggunakan teknik auditori biasanya peka terhadap informasi dan ritme. Luar biasa, bukan?

KELAS DEMO GRATIS