Menerjemahkan bahasa Mandarin ke Bahasa Indonesia tuh, susah-susah gampang! Ada banyak hal yang perlu diperhatikan agar hasilnya akurat, jelas, dan sesuai dengan konteks agar usaha kamu nggak sia-sia. Jadi sebelum mencari terjemahan bahasa Mandarin ke Indonesia, kamu harus tahu tentang hal-hal ini!
Penggunaan kamus bahasa Mandarin nggak selamanya bisa jadi satu-satunya acuan kamu ketika mencari terjemahan bahasa Mandarin ke Indonesia, guys! Ada banyak faktor lain yang harus dipertimbangkan untuk menghasilkan kaimat yang mudah dicerna dan tidak melenceng dari makna aslinya. Apa aja, sih? Yuk, simak penjelasannya di bawah!
- Pertama, Perhatikan Dulu Konteks Kalimatnya!
- Lalu, Pahami Tata Bahasa Agar Terjemahannya Makin Akurat
- Jangan Lupa Perhatikan Padanan Katanya!
- Ingat Ya, Idiom dan Peribahasa Juga Gak Kalah Penting, Lho!
- Agar Lebih Mudah Dipahami, Sesuaikan Gaya Bahasanya
- Pahami Juga Penggunaan Partikel, Oke?

Pertama, Perhatikan Dulu Konteks Kalimatnya!
Konteks dari suatu kalimat merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan saat kamu memiliki keinginan untuk berusaha memahami sesuatu. Soalnya, kata-kata dalam bahasa Mandarin dapat memiliki banyak arti tergantung pada penggunaannya. Hal inilah yang membuat kegagalan dalam memahami konteks dapat berpengaruh pada akurasi dan ketepatan alih bahasa.
Selain itu, kata dalam bahasa Mandarin yang minim konjugasi membuat proses terjemahannya bisa jadi hal yang cukup menantang, karena kita harus memahami betul konteks dari kalimat untuk menerjemahkannya dengan tepat. Hal ini berbeda dengan bahasa Inggris yang punya konjugasi jelas. Contohnya, ketika kamu ingin bilang ‘saya makan’ dan ‘saya sudah makan’ dalam bahasa Inggris, akan menjadi ‘i eat’ dan ‘i ate’.
Sementara itu, ketika kamu mengatakan hal serupa dalam bahasa Mandarin untuk diterjemahkan, ‘我吃饭 (Wǒ chī fàn)’ berarti ‘saya makan’, dan ‘我吃饭了 (Wǒ chī fàn le)’ berarti ‘saya sudah makan’. Kata ‘makan’ dalam bahasa Mandarin tidak berubah, makanya butuh pemahaman mengenai konteks kalimat yang kamu terjemahkan tidak keliru.
Lalu, Pahami Tata Bahasa Agar Terjemahannya Makin Akurat
Sebenarnya, tata bahasa mandarin cendeung lebih mudah dibandingkan dengan bahasa Inggris karena tidak memiliki banyak aspek yang seringkali jadi tantangan ketika kamu mempelajari berbagai bahasa lain, seperti ketiadaan konjugasi, pembeda gender, hingga bentuk jamak. Meskipun begitu, peran tata bahasa ini tetap penting banget untuk diperhatikan saat menerjemahkan bahasa Mandarin ke Indonesia ya, guys!
Soalnya, penggunaan struktur tata bahasa dalam Mandarin bisa jadi sangat berbeda jika dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Misalnya, dalam bahasa Cina subjek sering diletakkan di awal kalimat, sedangkan dalam bahasa Indonesia, pola susunan kalimat dapat disesuaikan dan lebih fleksibel. Ini yang sering menyebabkan kesulitan pemahaman untuk kamu yang masih belajar bahasa Mandarin.
Selain itu, kalau ingin menerjemahkan percakapan kasual dalam bahasa Mandarin, kamu juga harus memerhatikan kalimatnya secara seksama nih, guys. Soalnya, kalimat kasual dalam bahasa Mandarin sering kali menghilangkan subjek atau objek agar percakapan lebih efisien. Memang sih, percakapannya jadi lebih singkat. Tapi untuk menerjemahkannya, kamu jadi harus peham betul atas konteks dan tata bahasa yang seharusnya diucapkan agar kamu bisa melakukannya dengan akurat.
Jangan Lupa Perhatikan Padanan Katanya!
Kalau sedang belajar bahasa Mandarin, pasti kamu mengetahui kalau satu karakter mandarin bisa punya banyak arti, tergantung dengan konteks dan nada tonalnya. Nah, hal ini nih yang sering jadi tantangan ketika kamu menerjemahkan bahasa Mandarin ke Indonesia. Selain itu, seperti banyak bahasa lainnya, Mandarin punya banyak kata ganti yang seringkali tidak langsung punya padanan katanya dalam Bahasa Indonesia. Makanya, penting banget nih buat kamu untuk memahami padanan kata yang sesuai dengan arti dan konteks dari bahasa Mandarin. Contohnya “你” (nǐ) atau “您” (nín) yang biasa digunakan sebagai penanda orang kedua, dan dapat bervariasi tergantung tingkat kesopanannya. Karenanya, kamu perlu banget meningkatkan kehati-hatian dalam mencari padanan kata yang cocok untuk beberapa partikel kata tertentu.
Ingat Ya, Idiom dan Peribahasa Juga Gak Kalah Penting, Lho!
Kalau kamu suka menonton film atau mendengarkan lagu Mandarin, penggunaan idiom dan peribahasa di dalam kalimat bahasa Mandarin pasti sudah sering kamu jumpai. Salah satu contohnya adalah, “画蛇添足” (huà shé tiān zú) yang secara harfiah berarti “melukis ular dan menambah kaki”. Kalimat tersebut memiliki makna “membuat sesuatu yang sudah sempurna menjadi berlebihan”, karenanya penting untuk kamu mencari padanan idiomatik yang tepat dalam bahasa Indonesia.
Berikut beberapa contoh lainnya;
- 萬事如意 wanshi ruyi, artinya “semoga semua harapannya tercapai/terkabul”,
- 福如東海;壽比南山 furu donghai; shoubi nanshan, artinya “semoga diberkati dengan keberuntungan dan umur panjang”,
- 福壽康寧 fushou kangning, artinya “keberuntungan, umur panjang, kesehatan”,
- 人山人海 renshan renhai, artinya “kumpulan manusia yang amat sangat banyak”,
- 萬世師表 wanshi shibiao, merupakan idiom yang biasa digunakan untuk memuji Confucius,
- 有求必應 youqiu biying, artinya “kalau meminta pasti akan dikabulkan” merupakan idiom yg biasa dipasang di kuil Tionghoa.
Agar Lebih Mudah Dipahami, Sesuaikan Gaya Bahasanya
Gaya bahasa itu penting, lho! Memilih kosakata yang tepat dapat membantu audiens kamu memahami hal yang ingin kamu sampaikan dengan baik dan mudah digunakan serta dipahami. Kamu bisa menggunakan bahasa yang lebih baku untuk menyebutkan hal yang bersifat formal atau teknis. Sedangkan untuk konteks informal atau percakapan sehari-hari, bahasa yang lebih santai dan alami pasti lebih mudah dipahami.
Contohnya, ketika mengucapkan selamat pagi, 早上好 (Zǎo shàng hǎo) lebih sering digunakan dalam konteks formal. Sedangkan dalam konteks informal, 早安 (Zǎo ān) lebih sering digunakan.
Pahami Juga Penggunaan Partikel, Oke?
Kamu juga perlu memastikan penggunaan partikel dan padanan yang sesuai dalam Bahasa Indonesia, seperti;
- Le (了), digunakan untuk menunjukkan perubahan keadaan atau waktu
- De (的), digunakan untuk menunjukkan kepemilikan atau kata sifat dengan kata benda.
- Ma (吗), digunakan untuk mengajukan pertanyaan yang mirip dengan jawaban ya atau tidak.
- Di (地), digunakan untuk mengubah kata sifat menjadi keterangan.
- De (得), digunakan untuk menghubungkan kata kerja dengan kata sifat atau keterangan efek, kualitas, nilai.
Ketika kamu memperhatikan poin-poin di atas, penggunaan kamus untuk hasil terjemahanmu akan lebih efektif, akurat dan mudah dipahami oleh pembaca nantinya.
Menjadi penerjemah bahasa dari bahasa China ke Indonesia itu, susah-susah gampang kan? Kamu perlu pemahaman bahasa Mandarin yang baik agar proses penerjemahan dapat berjalan dengan baik dan tepat. Nah, agar hal tersebut dapat dilakukan, kamu bisa banget nih ikutan belajar di tempat kursus Mandarin seperti WonderMind.
Di WonderMind, kurikulum dan pembelajaran yang diberikan akan membantu kamu memahami bahasa Mandarin dengan progres yang terukur, tapi tetap menyenangkan! Lihat deh, buku pembelajaran dan storybook WonderMind yang penuh warna. Belajar jadi nggak bosan, dan materi yang dipelajari akan lebih mudah dipahami dengan baik. Yuk, cobain free trial classnya!