cersil mandarin

Cersil Mandarin, Tradisi Cerita Yang Tak Lekang Dimakan Waktu

Siapa yang pernah menonton Bruce Lee ketika beraksi di layar kaca? Atau membaca soal perguruan pendekar Tiongkok? Nah, hal yang kamu nikmati itu disebut juga dengan cersil Mandarin. Yuk, bahas soal budaya Tiongkok yang satu ini bersama!

Tayangan kungfu yang sering kamu tonton itu disebut cerita silat Mandarin, atau biasa disebut cersil Mandarin. Di Indonesia, perkembangan cersil dimulai sejak tahun 1970-an hingga 2000-an, saat cerita silat Mandarin merajai pasar hiburan Indonesia, baik dalam bentuk komik, film, maupun sinetron Tionghoa dubbing Indonesia.

Salah satu jenis budaya Tiongkok ini adalah karya fiksi yang mengangkat dunia persilatan khas Tiongkok dengan tokoh-tokoh jagoan kungfu, konflik antar perguruan, intrik, dan kadang disisipi unsur supranatural. Dalam bahasa Mandarin sendiri, cersil disebut dengan 武侠 (wǔxiá).

Meskipun mulai jarang terdengar, budaya Tiongkok yang satu ini masih bertahan hingga sekarang lho, guys!

Berbagai Ciri Khas Cersil Mandarin

Sebagai budaya yang sarat akan kebudayaan Tiongkok, ada beberapa hal yang sudah jadi ciri khas cersil Mandarin. Jadi, dimanapun kamu melihat tangkapan layar atau penggalan cerita, kamu akan langsung tahu kalau hal tersebut merupakan bagian dari cersil. Berikut adalah beberapa di antaranya;

1. Tokoh Utamanya Pendekar atau Ksatria (侠客 / xiákè)

Karena sarat akan praktik bela diri , biasanya tema pada cersil Mandarin akan berpusat pada tokoh utama yang seorang pendekar dengan kemampuan bela diri luar biasa. Biasanya, cersil juga akan digambarkan sarat dengan kode etik ksatria, seperti membela yang lemah, menegakkan keadilan, dan memiliki kehormatan tinggi. Para tokoh ini kemudian akan mengalami perjalanan panjang dalam menempuh jalan ksatria dalam kehidupan selagi menerima berbagai tantangan kehidupan.

2. Berlatar Dunia Wulin (武林 / wǔlín)

Cersil Mandarin juga berlangsung di sebuah dunia yang agak berbeda dengan dunia kita lho, guys. Dunia tempat cerita-cerita wuxia atau cersil ini berlangsung disebut juga dengan wǔlín, atau sebuah dunia di mana komunitas para pendekar, sekte bela diri, guru-guru silat, dan organisasi rahasia sangat awam didapati. Nah, dunia yang agak berbeda dengan Tiongkok masa kini lah yang memungkinkan banyaknya cerita petualangan dan detektif terjadi.

3. Ilmu Silat Luar Biasa Yang Digunakan (内功 / 轻功 / 气功)

Karena terjadi dalam latar dunia yang berbeda, kebanyakan ilmu bela diri yang digunakan dalam skenario cersil dilebih-lebihkan, nih. Penggunaan itilah-istilah seperti tenaga dalam, jurus-jurus dengan nama panjang dan aneh, dan lain sebagainya membuat aspek fantasi dalam jenis literatur dan film ini unik. Berikut adalah beberapa istilah yang bisa kamu temukan di cersil Mandarin;

  • Qìgōng (气功): Tenaga dalam.
  • Qīnggōng (轻功): Kemampuan melompat sangat tinggi, berjalan di atas air, atau terbang ringan di udara.
  • Jurus-jurus luar biasa dengan nama puitis seperti Hujan Bunga Musim Semi, Telapak Naga Membelah Langit, dsb.

4. Perjalanan Spiritual dan Latihan Ilmu (修炼 / xiūliàn)

Perjalanan masing-masing tokoh dalam cersil Mandarin biasanya berpusat pada pencarian jati diri dan penguatan ilmu. Selain itu, tokoh utama sering menjalani latihan panjang untuk meningkatkan kemampuan mereka, baik fisik maupun mental. Karena ajaran ksatria yang sulit untuk dilakukan, para tokoh ini akan menghadapi berbagai kesulitan dalam menempuh pemenuhan dari prinsip-prinsip ajaran ksatria tersebut.

Apa Ya, Yang Bikin Cersil Mandarin Populer?

Jawabannya: banyak banget! Saat ini, kebanyakan penikmat genre ini menikmati karya-karya cersil dalam bentuk film. Tayangan seperti Kembalinya Pendekar Rajawali telah sukses menemani banyak lapisan masyarakat Indonesia sejak pertama ditayangkan. Tapi, memangnya apa sih, daya tarik cersil Mandarin populer?

1. Pengaruh Sejarah Tiongkok yang Kaya

Sebagai salah satu perabadan tertua di dunia dengan sejarah lebih dari 3.000 tahun, Tiongkok telah mencetak banyak sekali sejarah, mulai dari pergantian dinasti, peperangan antar kerajaan, hingga pemberontakan petani dan perebutan kekuasaan. Bersamaan dengan terciptanya sejarah, selalu ada tokoh dan pahlawan yang lahir. Hal inilah yang membuat para pahlawan dan pendekar menjadi sosok yang didambakan banyak orang. Nah, dari sinilah inspirasi dari para pahlawan cersil tercipta.

2. Tradisi Kungfu dan Perguruan Silat

Tiongkok telah dikenal sebagai negara yang memiliki tradisi bela diri, seperti wǔshù atau gōngfū. Bersamaan dengan adanya aliran bela diri ini, lahirnya perguruan-perguruan yang khusus mempelajari aliran bela diri ini ikut terbentuk. Contohnya seperti perguruan Shaolin (berbasis Buddhisme) dan Wudang (berbasis Taoisme). Kehadiran aliran dan perguruan bela diri inilah yang seringkali menjadi inspirasi dari banyak cersil.

3. Filosofi Konfusius, Tao, dan Buddhisme

Dalam setiap cersil Mandarin, ada selipan dari paham, agama, dan kebudayaan dari filosofi Konfusius, Tao, hingga Buddhisme. Meskipun sarat akan perkelahian dan petualangan, cerita silat Mandarin juga banyak mengandung nilai-nilai moral dan filsafat yang berasal dari tiga aliran besar tersebut. Gabungan ketiganya diharapkan akan memberi kedalaman spiritual dan etika pada cerita silat, menjadikannya bukan sekadar hiburan, tapi juga sarana penyampaian filosofi hidup Tionghoa.

4. Literasi dan Seni Cerita Rakyat

Masyarakat Tionghoa punya tradisi bercerita yang kuat sejak zaman dulu. Karya sastra klasik seperti Perjalanan ke Barat, Kisah Tiga Negara, dan Batas Air sudah memperkenalkan tokoh-tokoh heroik dan dunia penuh konflik serta keajaiban. Selain itu, pertunjukan seperti opera tradisional Tiongkok, cerita wayang, dan cerita rakyat dari berbagai daerah di Tiongkok menjadi sarana penyebaran nilai-nilai budaya dan kisah pendekar. Nah, karena alasan ini lah cersil Mandarin menjadi salah satu sarana penyebaran cerita-cerita tersebut.

5. Cermin Harapan Rakyat Kecil

Tokoh dalam cerita silat sering digambarkan sebagai seseorang dari kalangan biasa—bahkan anak yatim piatu, buruh, atau rakyat jelata—yang karena suatu sebab belajar silat dan akhirnya melawan kezaliman. Dalam banyak cerita, mereka tidak tunduk pada aturan penguasa korup, tetapi bertindak atas moral dan keadilan pribadi. Tokoh-tokoh ini menjadi simbol harapan bagi masyarakat kecil yang mengalami penindasan di dunia nyata. Mereka menjadi pahlawan bayangan yang menegakkan keadilan ketika hukum tidak bisa diandalkan. Dengan begitu, cerita silat berfungsi sebagai pelampiasan emosional dan imajinasi sosial, sekaligus sebagai kritik terhadap ketimpangan sosial dan politik.

6. Pengaruh Media Modern

Perkembangan teknologi media, terutama sejak abad ke-20, membuat cerita silat semakin populer. Novel-novel silat karya penulis seperti Jin Yong dan Gu Long diterbitkan secara bersambung di surat kabar atau majalah, lalu dibukukan dan menjadi best seller. Dari situ, cerita-cerita ini diadaptasi ke dalam film, serial TV, komik (manhua), dan bahkan video game. Visualisasi jurus-jurus silat, dunia persilatan, dan tokoh-tokoh kharismatik semakin memperluas daya tarik cerita silat ke kalangan anak muda dan lintas negara. Kini, genre wǔxiá dikenal di seluruh dunia sebagai salah satu kekayaan budaya populer Tiongkok, sama seperti superhero bagi dunia Barat.

OTHER ARTICLE

sama-sama bahasa mandarin

Cara Bilang Sama-Sama Bahasa Mandarin

Gimana ya, cara bilang sama-sama bahasa Mandarin?

Kalau dalam bahasa Indonesia sih, pasti kamu sudah hapal di luar kepala. “Sama-sama!,” atau “kembali kasih,” juga sering digunakan oleh sebagian orang. Kalau dalam bahasa Mandarin, bagaimana ya?

soal IPA kelas 7

Soal IPA Kelas 7: Suhu dan Kalor

Dalam artikel sebelumnya, kita sudah membahas secara rinci mengenai materi suhu dan kalor. Sekarang, saatnya kita melatih pemahaman kita mengenai soal IPA kelas 7 tentang suhu dan kalor. Yuk, berlatih bersama!

KELAS DEMO GRATIS