Salah satu hal yang akan kamu pelajari saat duduk di bangku SMP adalah mengenai ciri ciri makhluk hidup kelas 7. Seperti namanya, materi yang akan kamu pelajari ini berisi penjelasan rinci mengenai apa itu makhluk hidup, serta bagaimana ciri-cirinya untuk dapat dikategorikan sebagai makhluk hidup. Yuk, simak artikel ini baik-baik!
Sebelumnya, kamu sudah tahu belum, kalau bumi awalnya terdiri dari satu buah benua besar yang disebut pangaea?
Berbeda dengan bumi masa kini yang punya tujuh benua besar yang terpisah, bumi pernah memiliki satu daratan super besar bernama pangaea, guys. Seiring berjalannya waktu, benua ini perlahan bergerak memisahkan diri menjadi tujuh benua yang kita kenal sekarang. Keren, ya?
Sekarang, coba jawab pertanyaan ini: menurut kamu, benua termasuk makhluk hidup, bukan?
Untuk mengetahui jawabannya, pertama-tama kamu harus mengenali apa itu makhluk hidup dan bagaimana ciri-cirinya, guys. Simak materinya di bawah ini, lalu coba renungkan jawaban dari pertanyaan di atas, ya!
- Kenalan Dengan Komponen Biotik dan Abiotik Dulu, Yuk!
- Baru Deh, Kita Pelajari Ciri-ciri Makhluk Hidup
Kenalan Dengan Komponen Biotik dan Abiotik Dulu, Yuk!
Sebelum mencari tahu lebih lanjut mengenai ciri-ciri makhluk hidup, kita harus tahu dulu nih, sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan makhluk hidup?
Nah, untuk menjadi lebih mengerti soal makhluk hidup, pertama-tama kamu harus mengerti bahwa ada dua komponen penting yang saling berinteraksi dan bertugas untuk membentuk dan menjaga keseimbangan alam. Kedua jenis komponen ini dsebut juga komponen biotik dan abiotik.
Komponen Biotik (Makhluk Hidup)
Sederhananya sih, komponen biotik ini isinya makhluk hidup, guys. Komponen biotik mencakup semua makhluk hidup yang saling mengisi peran satu sama lain dalam suatu ekosistem. Dalam satu ekosistem sendiri, ada beberapa peran yang bisa diisi oleh para komponen biotik ini, di antaranya,
Produsen (Autotrof)
Peran ini diberikan kepada para organisme yang mampu membuat makanan sendiri melalui dari zat anorganik menggunakan energi, biasanya dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis atau dari reaksi kimia melalui kemosintesis. Misalnya, tumbuhan hijau, alga, dan fitoplankton. Dalam ekosistem, para autotrof ini memilki peran penting sebagai penghasil oksigen dan bahan organik yang nantinya akan dikonsumsi atau diubah menjadi sumber makanan bagi konsumen.
Konsumen (Heterotrof)
Berbeda dengan autotrof yang mempu menghasilkan makanannya sendiri, konsumen atau heterotrof merupakan jenis organisme yang tidak dapat mengolah makanannya sendiri. Terus, bagaimana dia makan, dong? Jawabannya, para konsumen ini mendapatkan energi dengan memakan organisme lain. Konsumen sendiri terbagi menjadi tiga, antara lain;
- Konsumen primer: herbivora (pemakan tumbuhan), contoh: kelinci, sapi.
- Konsumen sekunder: karnivora (pemakan hewan), contoh: ular, katak.
- Konsumen tersier: pemangsa tingkat tinggi, contoh: elang, harimau.
Pengurai (Dekomposer)
Nah, berbeda dengan dua peran ekosistem di atas, dekomposer atau pengurai merupakan kelompok organisme yang berperan sebagai pengurai bahan organik dari sisa-sisa makhluk hidup menjadi zat anorganik. Meski terdengar sepele, banyak banget manfaat dari dekomposer lho, guys! Misalnya, mendaur ulang bahan organik, mengolah limbah lingungan, hingga menjaga kelangsungan rantai makanan. Beberapa contoh organismenya meliputi bakteri dan jamur.
Detritivor
Berbeda dengan dekomposer, organisme yang tergolong ke dalam detritivor merupakan organisme pemakan partikel sisa makhluk hidup (detritus), contohnya seperti cacing tanah dan kutu kayu.
Komponen Abiotik (Benda Tak Hidup)
Berbeda dengan komponen biotik yang merupakan bintang utama dari sebuah ekosistem, komponen abiotik merupakan pemeran pendukung yang sangat penting untuk keberlanjutan suatu ekosistem, karena komponen ini memiliki faktor fisik dan kimia yang memengaruhi kehidupan organisme dalam suatu ekosistem.
Setelah membaca paragraf di atas, kira-kira kamu tahu nggak, komponen apa saja yang bisa digolongkan menjadi komponen abiotik?
Yup, beberapa di antaranya adalah cahaya matahari, air, udara, tanah, suhu, kelembapan, serta keasaman. Jadi, kamu nggak boleh menyepelekan hal-hal kecil seperti cahaya dan air, ya! Karena fungsinya banyak sekali.
Baru Deh, Kita Pelajari Ciri-ciri Makhluk Hidup!
Setelah kamu paham apa yang termasuk komponen biotik dan abiotik, saatnya kamu mempelajari ciri-ciri makhluk hidup kelas 7 SMP nih, teman-teman! Pengelompokan ini dirumuskan oleh para ilmuwan setelah melihat dan mengamati berbagai jenis makhluk hidup dari komponen yang telah disebutkan di atas.
Jadi, seperti apa sih ciri-ciri makhluk hidup itu?
Bernapas
Setiap makhluk hidup pasti melakukan proses bernapas. Bernapas adalah kegiatan mengambil oksigen dari lingkungan dan mengeluarkan karbon dioksida sebagai zat sisa. Oksigen yang dihirup digunakan untuk proses pembakaran zat makanan dalam tubuh guna menghasilkan energi. Energi ini dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas hidup. Cara bernapas setiap makhluk hidup berbeda-beda. Misalnya, manusia dan hewan mamalia bernapas dengan paru-paru, ikan menggunakan insang, serangga menggunakan trakea, dan tumbuhan bernapas melalui stomata (mulut daun) serta lentisel pada batang.
Membutuhkan Makanan
Makanan sangat penting bagi semua makhluk hidup karena mengandung zat-zat yang dibutuhkan tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Zat-zat ini berfungsi untuk memberikan energi, membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, serta menjaga kesehatan. Makhluk hidup ada yang memperoleh makanan dari makhluk lain (heterotrof), seperti hewan dan manusia, dan ada pula yang bisa membuat makanannya sendiri (autotrof), seperti tumbuhan hijau yang melakukan fotosintesis. Proses ini membutuhkan cahaya matahari, karbon dioksida, dan air untuk menghasilkan makanan berupa glukosa dan oksigen.
Bergerak
Gerak adalah salah satu ciri utama makhluk hidup. Gerakan dapat berupa perpindahan tempat atau perubahan posisi tubuh. Pada hewan dan manusia, gerak biasanya sangat jelas karena bisa berpindah tempat secara aktif dengan bantuan organ gerak seperti kaki, sayap, atau sirip. Tumbuhan juga bergerak, walaupun tidak berpindah tempat. Gerakan pada tumbuhan disebut gerak pasif atau gerak lambat, seperti membuka dan menutupnya bunga, tumbuhan yang tumbuh ke arah cahaya (fototropisme), atau daun putri malu yang menutup saat disentuh. Semua gerakan ini menunjukkan bahwa makhluk hidup memiliki kemampuan untuk merespons lingkungan.
Tumbuh dan Berkembang
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan sepanjang hidupnya. Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran tubuh, baik tinggi, berat, maupun volume. Pertumbuhan bersifat irreversible, artinya tidak dapat kembali ke ukuran semula. Sementara itu, perkembangan adalah proses menuju kematangan atau kedewasaan yang meliputi bertambahnya kemampuan fisik dan fungsi tubuh. Misalnya, seorang bayi tumbuh menjadi anak-anak, remaja, lalu dewasa. Tumbuhan juga mengalami hal serupa, dimulai dari biji, tumbuh menjadi kecambah, lalu berkembang menjadi tanaman dewasa yang berbunga dan berbuah.
Berkembang Biak
Untuk mempertahankan jenisnya agar tidak punah, makhluk hidup melakukan perkembangbiakan atau reproduksi. Proses ini memungkinkan makhluk hidup menghasilkan keturunan. Ada dua cara berkembang biak: secara seksual (kawin) dan aseksual (tidak kawin). Perkembangbiakan seksual melibatkan sel kelamin jantan dan betina, seperti yang terjadi pada manusia dan hewan. Sedangkan perkembangbiakan aseksual terjadi tanpa perkawinan, contohnya tunas pada tanaman pisang dan anakan pada tumbuhan cocor bebek. Setiap jenis makhluk hidup memiliki cara yang khas dalam berkembang biak.
Peka Terhadap Rangsang
Makhluk hidup dapat merespons berbagai rangsangan dari lingkungan sekitarnya, seperti cahaya, sentuhan, suhu, bau, suara, dan lain-lain. Kemampuan ini disebut iritabilitas. Respon terhadap rangsang bertujuan agar makhluk hidup bisa beradaptasi dengan lingkungannya dan melindungi diri dari bahaya. Contohnya, mata manusia secara otomatis menyipit saat terkena cahaya terang. Tumbuhan putri malu menutup daunnya jika disentuh. Hewan seperti kucing akan menoleh saat mendengar suara atau berlari saat merasa terancam. Respons terhadap rangsang adalah bagian penting dari kehidupan karena berkaitan dengan kelangsungan hidup.
Mengeluarkan Zat Sisa
Makhluk hidup menghasilkan zat-zat sisa sebagai hasil dari proses metabolisme tubuh, yaitu semua reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh untuk mempertahankan kehidupan. Zat sisa ini tidak diperlukan tubuh dan bisa berbahaya jika tidak dibuang. Oleh karena itu, makhluk hidup memiliki sistem pengeluaran (ekskresi). Manusia mengeluarkan zat sisa berupa urin melalui ginjal, keringat melalui kulit, dan karbon dioksida melalui paru-paru. Tumbuhan juga mengeluarkan zat sisa, seperti uap air dan oksigen melalui stomata dan lentisel. Proses pengeluaran zat sisa membantu menjaga keseimbangan tubuh.
Dari penjabaran di atas, kira-kira kamu sudah bisa menjawab pertanyaan mengenai pangaea di atas, belum?
Jawabannya, pangaea bukan makhluk hidup ya, guys! Daratan tempat kita tinggal memang bergerak dikarenakan pergerakan kerak bumi, tetapi bukan berarti daratan ini merupakan makhluk hidup. Semoga penjelasan di atas membuat kamu semakin memahami materi mengenai ciri ciri makhluk hidup kelas 7 SMP ya, teman-teman!