Ketika mempelajari bahasa asing, pengenalan terhadap budaya dan kebiasaan penutur bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari akan sangat membantu pemahaman kamu terhadap penguasaah bahasa tersebut. Karenanya, saat belajar Bahasa Inggris, penting bagi kamu untuk mempelajari tentang idiom. Mulai dari pengertian, manfaat menguasai idiom, hingga contoh idiom dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk membantu kamu memahami materi tentang idiom, kamu bisa baca artikel ini, nih!
- Idiom, Idiom… Apa sih Maksudnya?
- Apa Saja Kegunaan Idiom?
- Contoh-Contoh Idiom
Idiom, Idiom… Apa sih Maksudnya?
Sederhananya, idiom adalah serangkaian kata yang mewakilkan ekspresi tertentu yang tersirat di dalamnya. Sebetulnya, idiom tuh nggak hanya ada di Bahasa Inggris, lho! Setiap bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, memiliki idiom yang mewakilkan suatu ekspresi dengan menggunakan ungkapan.
Dalam Bahasa Inggris sendiri, idiom sudah sangat umum digunakan di berbagai situasi dan kondisi. Karenanya, penguasaan idiom tuh penting banget untuk kamu yang ingin menekuni Bahasa Inggris dan dapat berkomunikasi lebih luwes dengan english speaker lainnya.
Apa Saja Kegunaan Idiom?
Seperti yang sudah disebutkan di poin sebelumnya, kegunaan idiom itu sangat banyak. Penggunaannya yang fleksibel dan cocok untuk mencairkan suasana agar lebih santai membuat idiom banyak digunakan native speaker untuk berbasa-basi. Selain itu, berikut adalah beberapa kegunaan lain dari idiom;
- Meningkatkan Kefasihan Berbicara
- Menggunakan idiom dengan tepat dapat membuat percakapan terasa lebih alami dan lancar. Ini akan membantu kamu terdengar lebih seperti penutur asli dan meningkatkan kefasihan berbicara dalam bahasa Inggris.
- Memperkaya Kosakata
- Idiom sering kali menggunakan kosakata yang tidak selalu muncul dalam percakapan sehari-hari. Dengan mempelajari idiom, kamu memperkaya perbendaharaan kata dan mampu mengungkapkan diri dengan cara yang lebih kreatif dan beragam.
- Memahami Budaya dan Konteks Bahasa
- Idiom mencerminkan budaya dan nilai-nilai dalam bahasa tersebut. Dengan mempelajari idiom, kamu juga belajar tentang cara berpikir dan melihat dunia dalam konteks budaya tertentu, yang sangat penting dalam komunikasi lintas budaya.
- Meningkatkan Keterampilan Mendengarkan
- Ketika kamu mengenal idiom, kamu akan lebih mudah memahami percakapan atau materi audio/video dalam bahasa Inggris, karena idiom sering kali digunakan dalam percakapan sehari-hari. Ini meningkatkan kemampuan mendengarkan dan memahami bahasa secara keseluruhan.
- Memberikan Kejelasan dan Efektivitas dalam Komunikasi
- Idiom sering digunakan untuk menyampaikan ide atau emosi dengan cara yang lebih ringkas dan ekspresif. Dengan menggunakan idiom, kamu dapat mengungkapkan perasaan atau pendapat dengan cara yang lebih kuat dan efektif.
- Meningkatkan Kemampuan Menulis dan Berbicara Secara Profesional
- Dalam konteks profesional, menggunakan idiom yang tepat dapat membantu menambah kedalaman dan warna pada tulisan atau pidato. Ini dapat memberikan kesan positif bahwa kamu memiliki penguasaan bahasa yang baik.
- Memahami Percakapan yang Lebih Kompleks
- Idiom sering kali digunakan dalam percakapan yang lebih kompleks, seperti dalam film, buku, atau pidato. Dengan mengetahui idiom, kamu akan lebih mudah memahami nuansa dan makna yang lebih dalam dalam percakapan.
- Membangun Hubungan Sosial yang Lebih Baik
- Menggunakan idiom dalam percakapan bisa membuatmu lebih mudah beradaptasi dengan penutur asli bahasa tersebut dan membangun hubungan sosial yang lebih baik, karena mereka akan merasa kamu lebih dekat dengan cara berbicara mereka.
- Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
- Idiom sering kali mengandung makna yang tidak langsung atau tersembunyi. Mempelajari dan memahami idiom dapat melatih kemampuan berpikir kritis untuk mengurai makna di balik kata-kata yang digunakan.
- Mengurangi Kebingungannya dalam Percakapan Sehari-hari
- Banyak idiom yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Jika kamu tahu idiom-idiom ini, kamu tidak akan merasa bingung saat mendengarnya, yang pada gilirannya akan meningkatkan rasa percaya diri dalam berbicara.
Contoh-Contoh Idiom
Setelah mengetahui pengertian dan kegunaan idiom dalam Bahasa Inggris, kamu sudah penasaran belum, dengan macam-macam idiom yang ada? Nah, di bawah ini, ada daftar idiom dan contoh penggunaannya dalam percakapan sebagai bahan berlatih kamu. Berikut daftarnya;
A blessing in disguise
Example: Losing my job was actually a blessing in disguise because it led me to a better opportunity. (Kehilangan pekerjaan saya sebenarnya adalah berkah tersembunyi karena itu membawa saya ke kesempatan yang lebih baik.)
A dime a dozen
Example: These types of phones are a dime a dozen nowadays. (Jenis telepon ini sangat umum sekarang.)
A fish out of waterExample: I felt like a fish out of water at the new job because everything was so different. (Saya merasa seperti ikan yang terdampar di pekerjaan baru karena semuanya sangat berbeda.)
A piece of cake
Example: The test was a piece of cake, I finished it in 10 minutes. (Ujiannya sangat mudah, saya menyelesaikannya dalam 10 menit.)
Actions speak louder than words
Example: Don’t just talk about helping others, actions speak louder than words. (Jangan hanya bicara tentang membantu orang lain, tindakan lebih berbicara dari kata-kata.)
Add fuel to the fire
Example: His comments only added fuel to the fire in the argument. (Komentarnya hanya memperburuk pertengkaran.)
All in the same boat
Example: We’re all in the same boat—we have to work together to get through this challenge. (Kita semua berada dalam keadaan yang sama—kita harus bekerja sama untuk melewati tantangan ini.)
An arm and a leg
Example: That new car cost me an arm and a leg! (Mobil baru itu menghabiskan banyak uang!)
Bite the bullet
Example: I don’t want to do it, but I’ll bite the bullet and get it over with. (Saya tidak ingin melakukannya, tapi saya akan menghadapinya dan menyelesaikannya.)
Break the ice
Example: He told a funny joke to break the ice at the party. (Dia menceritakan lelucon lucu untuk memecah kebekuan di pesta.)
Burn the midnight oil
Example: I had to burn the midnight oil to finish the project on time. (Saya harus begadang untuk menyelesaikan proyek tepat waktu.)
Call it a dayExample: We’ve done enough work for today; let’s call it a day. (Kami sudah cukup bekerja hari ini; mari kita selesai untuk hari ini.)
Cry over spilled milk
Example: There’s no point in crying over spilled milk. Let’s move forward. (Tidak ada gunanya menangisi susu yang tumpah. Mari kita maju.)
Cut to the chase
Example: Let’s cut to the chase and talk about the main issue. (Mari kita langsung ke intinya dan bicara tentang masalah utama.)
Devil’s advocate
Example: I’ll play devil’s advocate to challenge your idea and see if it holds up. (Saya akan memainkan peran sebagai lawan dari argumen ini untuk menguji ide Anda.)
Don’t count your chickens before they hatch
Example: Don’t assume you’ll get the promotion yet—don’t count your chickens before they hatch. (Jangan anggap kamu sudah pasti mendapat promosi—jangan hitung ayammu sebelum mereka menetas.)
Don’t put all your eggs in one basket
Example: It’s risky to invest everything in one company—don’t put all your eggs in one basket. (Berinvestasi di satu perusahaan itu berisiko—jangan menaruh semua telur di satu keranjang.)
Don’t see eye to eye
Example: We don’t see eye to eye on the best way to handle this project. (Kami tidak sepaham tentang cara terbaik menangani proyek ini.)
Every cloud has a silver lining
Example: Don’t worry, every cloud has a silver lining, things will get better. (Jangan khawatir, setiap awan ada sisi positifnya, semuanya akan menjadi lebih baik.)
Get a taste of your own medicine
Example: He’s always rude to others, but now he’s getting a taste of his own medicine. (Dia selalu kasar pada orang lain, tapi sekarang dia merasakannya sendiri.)
Get cold feet
Example: I was about to propose, but I got cold feet at the last moment. (Saya akan melamar, tapi saya merasa ragu pada saat terakhir.)
Give the benefit of the doubt
Example: She’s late again, but I’ll give her the benefit of the doubt. (Dia terlambat lagi, tapi saya akan memberi kesempatan kepadanya.)
Go the extra mile
Example: She always goes the extra mile to help her coworkers. (Dia selalu berusaha lebih keras untuk membantu rekan-rekannya.)
Hit the nail on the head
Example: When you said we need more teamwork, you really hit the nail on the head. (Saat kamu bilang kita butuh lebih banyak kerja sama, kamu benar sekali.)
In the nick of time
Example: We arrived at the airport in the nick of time to catch our flight. (Kami tiba di bandara tepat waktu untuk mengejar penerbangan.)
It’s a small world
Example: I bumped into my old friend from college in a café—it’s a small world! (Saya bertemu teman lama saya dari universitas di sebuah kafe—dunia ini kecil!)
Jump on the bandwagon
Example: Everyone is talking about that new app, so I decided to jump on the bandwagon. (Semua orang membicarakan aplikasi baru itu, jadi saya memutuskan untuk ikut serta.)
Keep your fingers crossed
Example: I’ve applied for the job, now I’m just going to keep my fingers crossed. (Saya sudah melamar pekerjaan, sekarang saya hanya berharap yang terbaik.)
Kill two birds with one stone
Example: I killed two birds with one stone by attending the conference and meeting new clients. (Saya berhasil melakukan dua hal sekaligus dengan menghadiri konferensi dan bertemu klien baru.)
Let the cat out of the bag
Example: He accidentally let the cat out of the bag about the surprise party. (Dia secara tidak sengaja membocorkan kejutan tentang pesta kejutan.)
Like a bull in a china shop
Example: He was acting like a bull in a china shop in the meeting, breaking everything apart. (Dia bertindak seperti banteng di toko porselen dalam rapat, merusak segalanya.)
Look before you leap
Example:Look before you leap, don’t make rash decisions. (Pertimbangkan dengan baik sebelum mengambil keputusan, jangan terburu-buru.)
Make a long story short
Example:To make a long story short, we missed the flight and had to rebook it. (Singkat cerita, kami melewatkan penerbangan dan harus memesan ulang.)
Miss the boat
Example: I forgot to apply for the scholarship, and now I’ve missed the boat. (Saya lupa melamar beasiswa, dan sekarang saya kehabisan kesempatan.)
On the ball
Example: She’s always on the ball and gets everything done on time. (Dia selalu cepat tanggap dan menyelesaikan segalanya tepat waktu.)
Once in a blue moon
Example: We only go out to dinner once in a blue moon because we’re usually busy. (Kami hanya makan malam keluar sekali-sekali karena biasanya kami sibuk.)
Out of the blue
Example:Out of the blue, he called me after years of no contact. (Tiba-tiba saja, dia menelepon saya setelah bertahun-tahun tidak ada kontak.)
Put all your eggs in one basket
Example: Don’t put all your eggs in one basket by relying on just one client. (Jangan taruh semua harapan pada satu klien.)
Raining cats and dogs
Example: It’s raining cats and dogs outside, I don’t think we should go for a walk. (Hujannya sangat deras, saya rasa kita tidak sebaiknya jalan-jalan.)
Read between the lines
Example: You need to read between the lines to understand the true meaning of his message. (Kamu perlu membaca di antara baris untuk memahami makna sebenarnya dari pesannya.)
Save for a rainy day
Example: I always try to save for a rainy day in case of emergencies. (Saya selalu mencoba menabung untuk hari yang buruk jika ada keadaan darurat.)
Shoot the breeze
Example: We spent the afternoon shooting the breeze and catching up. (Kami menghabiskan waktu sore sambil mengobrol santai dan saling memberi kabar.)
Spill the beans
Example: He accidentally spilled the beans about the surprise party. (Dia secara tidak sengaja membocorkan kejutan tentang pesta kejutan.)
The ball is in your court
Example: I’ve done my part, now the ball is in your court. (Saya sudah melakukan bagian saya, sekarang giliran Anda.)
The best of both worlds
Example: With this job, I get to travel the world and work from home—the best of both worlds. (Dengan pekerjaan ini, saya bisa bepergian ke seluruh dunia dan bekerja dari rumah—dua hal terbaik sekaligus.)
The elephant in the room
Example: Let’s address the elephant in the room and talk about the budget cuts. (Mari kita bahas masalah yang jelas dan besar ini, yaitu pemotongan anggaran.)
Throw in the towel
Example: After hours of trying, he finally threw in the towel and admitted defeat. (Setelah berjam-jam mencoba, dia akhirnya menyerah dan mengakui kekalahan.)
Through thick and thin
Example: She stood by me through thick and thin, and I will always be grateful. (Dia tetap mendampingi saya dalam suka dan duka, dan saya akan selalu bersyukur.)
Under the weather
Example: I’m feeling a bit under the weather today, I think I’ll stay home. (Saya merasa sedikit tidak enak badan hari ini, saya rasa saya akan tinggal di rumah.)
Up in the air
Example: Our vacation plans are still up in the air due to the travel restrictions. (Rencana liburan kami masih belum pasti karena pembatasan perjalanan.)
Wear your heart on your sleeve
Example: She wears her heart on her sleeve, and you can always tell how she feels. (Dia sangat terbuka tentang perasaannya, dan kamu selalu bisa tahu bagaimana perasaannya.)
When pigs fly
Example: He said he would clean his room—when pigs fly! (Dia bilang dia akan membersihkan kamarnya—tunggu sampai babi terbang!)
You can’t judge a book by its cover
Example: He may look serious, but you can’t judge a book by its cover. (Dia mungkin terlihat serius, tapi kita tidak bisa menilai seseorang hanya dari penampilannya.)
You scratch my back, I’ll scratch yours
Example: If you help me with this project, you scratch my back, I’ll scratch yours. (Jika kamu membantuku dengan proyek ini, saya akan membantumu juga.)
Your guess is as good as mine
Example: What time does the meeting start? Your guess is as good as mine. (Pertemuan dimulai jam berapa? Tebakanmu sama baiknya dengan tebakan saya.)
A hot potato
Example: The issue of the budget cuts has become a hot potato. (Masalah pemotongan anggaran telah menjadi topik yang sangat sensitif.)
A leopard can’t change its spots
Example: He’s always been lazy, and a leopard can’t change its spots. (Dia selalu malas, dan sifat itu sulit berubah.)
An arm and a leg
Example: That new laptop cost me an arm and a leg! (Laptop baru itu menghabiskan banyak uang!)
Bite off more than you can chew
Example: I think I’ve bitten off more than I can chew with this project. (Saya rasa saya sudah mengambil lebih banyak pekerjaan dari yang bisa saya tangani dalam proyek ini.)
Burn the candle at both ends
Example: She’s been burning the candle at both ends with late nights at work and early mornings at school. (Dia telah bekerja sangat keras dengan begadang di kantor dan bangun pagi untuk sekolah.)
By the book
Example: He does everything by the book and never takes shortcuts. (Dia selalu mengikuti aturan dengan sangat ketat dan tidak pernah mencari jalan pintas.)
Caught between a rock and a hard place
Example: I was caught between a rock and a hard place, not knowing which option to choose. (Saya terjebak dalam situasi sulit, tidak tahu harus memilih opsi mana.)
Chew the fat
Example: We spent the evening chewing the fat over a cup of coffee. (Kami menghabiskan malam dengan mengobrol santai sambil secangkir kopi.)
Cry wolf
Example: He’s always complaining about something; now no one believes him when he’s really in trouble—he’s crying wolf. (Dia selalu mengeluh tentang sesuatu; sekarang tidak ada yang percaya padanya saat dia benar-benar dalam masalah—dia berbohong.)
Cut corners
Example: Don’t cut corners on this project—make sure everything is done properly. (Jangan mencari jalan pintas dalam proyek ini—pastikan semuanya dilakukan dengan benar.)
Don’t beat around the bush
Example: Stop beating around the bush and tell me what you really think. (Jangan berputar-putar, katakan saja apa yang sebenarnya kamu pikirkan.)
Double-edged sword
Example: The internet is a double-edged sword—it can help you but also cause problems. (Internet itu pedang bermata dua—bisa membantu kamu tapi juga bisa menimbulkan masalah.)
Easier said than done
Example: Finding a solution to this problem is easier said than done. (Mencari solusi untuk masalah ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.)
Elephant in the room
Example: We should talk about the elephant in the room—our team is underperforming. (Kita harus membicarakan masalah besar yang jelas ada—tim kita kurang berkinerja.)
Eye for an eye
Example: The idea of an eye for an eye doesn’t solve anything; it just creates more problems. (Prinsip pembalasan yang setimpal tidak menyelesaikan apa pun; itu hanya menambah masalah.)
Face the music
Example: It’s time to face the music and admit that we made a mistake. (Saatnya untuk menghadapi kenyataan dan mengakui bahwa kita membuat kesalahan.)
Get a kick out of something
Example: I really get a kick out of watching old comedies. (Saya benar-benar senang menonton komedi lama.)
Give someone the cold shoulder
Example: After our argument, he gave me the cold shoulder and hasn’t spoken to me since. (Setelah pertengkaran kami, dia mengabaikan saya dan tidak berbicara lagi sejak saat itu.)
Go down in flames
Example: The company’s latest product went down in flames due to poor marketing. (Produk terbaru perusahaan itu gagal total karena pemasaran yang buruk.)
Go out on a limb
Example: I’m going to go out on a limb and say that this decision is going to work. (Saya akan mengambil risiko dan mengatakan bahwa keputusan ini akan berhasil.)
Hang in there
Example: I know you’re stressed, but hang in there—things will get better. (Saya tahu kamu stres, tapi bertahanlah—semuanya akan membaik.)
Hit the sack
Example: I’m really tired, I think I’ll hit the sack early tonight. (Saya sangat lelah, saya rasa saya akan tidur lebih awal malam ini.)
Hit the nail on the head
Example: When you said we need better communication, you really hit the nail on the head. (Saat kamu bilang kita butuh komunikasi yang lebih baik, kamu benar sekali.)
In hot water
Example: I’m in hot water with my boss after missing the deadline. (Saya berada dalam masalah dengan bos saya setelah melewatkan tenggat waktu.)
It takes two to tango
Example: The argument wasn’t just one person’s fault—it takes two to tango. (Pertengkaran itu bukan hanya kesalahan satu orang—dua pihak yang terlibat.)
Keep your chin up
Example: I know things are tough right now, but keep your chin up. (Saya tahu semuanya sulit sekarang, tapi tetap semangat.)
Let sleeping dogs lie
Example: Don’t bring up the old argument again—let sleeping dogs lie. (Jangan bicarakan pertengkaran lama lagi—biarkan masa lalu tetap berlalu.)
Make ends meet
Example: With the current economic situation, it’s difficult to make ends meet. (Dengan situasi ekonomi sekarang, sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup.)
Make waves
Example: She doesn’t like to make waves, she prefers to stay out of office politics. (Dia tidak suka menimbulkan masalah, dia lebih memilih untuk tidak terlibat dalam politik kantor.)
Miss the boat
Example: I missed the boat on that investment opportunity—I should have acted sooner. (Saya melewatkan kesempatan investasi itu—seharusnya saya bertindak lebih cepat.)
No pain, no gain
Example: You’ve been training hard for months, but remember: no pain, no gain. (Kamu sudah berlatih keras selama berbulan-bulan, tapi ingat: tidak ada usaha tanpa hasil.)
On cloud nine
Example: After hearing the news, she was on cloud nine all day. (Setelah mendengar kabar itu, dia sangat bahagia sepanjang hari.)
On the ball
Example: The new assistant is really on the ball and quickly adapts to tasks. (Asisten baru itu sangat tanggap dan cepat beradaptasi dengan tugas.)
Once in a blue moon
Example: I visit my parents once in a blue moon since I’m always busy. (Saya hanya mengunjungi orang tua saya sekali-sekali karena saya selalu sibuk.)
Out of the blue
Example: He called me out of the blue after several years of no contact. (Dia menelepon saya tiba-tiba setelah bertahun-tahun tidak ada kontak.)
Out of the frying pan into the fire
Example: The new job seemed promising, but it turned out to be out of the frying pan into the fire. (Pekerjaan baru itu terlihat menjanjikan, tapi ternyata itu malah menjadi lebih buruk.)
Pass with flying colors
Example: She passed with flying colors on her exam and got the highest score. (Dia lulus dengan sangat baik dalam ujian dan mendapat nilai tertinggi.)
Put a sock in it
Example: Please, put a sock in it—I’m trying to concentrate! (Tolong, diamlah—saya sedang berusaha fokus!)
Raining cats and dogs
Example: It’s raining cats and dogs outside, we might have to cancel the picnic. (Hujannya sangat deras di luar, kita mungkin harus membatalkan piknik.)
Read between the lines
Example: If you read between the lines, you’ll notice that he’s hinting at something important. (Jika kamu membaca di antara baris, kamu akan melihat bahwa dia memberikan petunjuk penting.)
Rock the boat
Example: Don’t rock the boat by bringing up controversial topics at the party. (Jangan menimbulkan masalah dengan membahas topik kontroversial di pesta.)
See eye to eye
Example: We don’t always see eye to eye, but we respect each other’s opinions. (Kami tidak selalu sepaham, tapi kami menghargai pendapat masing-masing.)
Smell a rat
Example: I smell a rat in this deal—it seems too good to be true. (Saya mencium ada yang tidak beres dalam transaksi ini—terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.)
Spill the beans
Example: He spilled the beans about the surprise gift and ruined the surprise. (Dia membocorkan kejutan tentang hadiah kejutan dan merusak kejutan itu.)
The last straw
Example: Missing the train this morning was the last straw—I’m going to be late for the meeting. (Terlambat kereta pagi ini adalah hal terakhir yang membuat saya kesal—saya akan terlambat untuk rapat.)