tradisi budaya tionghoa

Berbagai Tradisi Budaya Tionghoa Di Indonesia

Indonesia merupakan bangsa yang sangat kaya akan bahasa dan budaya. Banyak sekali jenis kebudayaan asing yang menetap dan berbaur dengan masyaraat Indonesia, melebur dan dirayakan bersama menambah warna warni budaya Indonesia. Beberapa kebudayaan asing, seperti budaya Tionghoa, melebur dan bergabung dengan budaya Indonesia lainnya, menjadikan tradisi baru yang mungkin hanya akan kamu jumpai di Indonesia. Berikut adalah beberapa tradisi budaya Tionghoa di Indonesia yang khas;

Mau Voucher Kelas Demo Gratis?
Klaim kelas demo gratismu di WonderMind. Dapatkan DISKON khusus. Cuma di bulan Juni 2025!
Please enable JavaScript in your browser to complete this form.

1. Cap Go Meh dengan Lontong dan Masakan Khas

Cap Go Meh merupakan perayaan yang bertujuan untuk merayakan penutupan Festival Musim Semi (Tahun Baru Imlek). Dalam budaya Tiongkok, angka 15 juga menandai bulan purnama pertama dalam penanggalan lunar, sehingga Cap Go Meh juga dikenal sebagai Festival Lampion (元宵节 / Yuánxiāo jié).

Ada beberapa tradisi khas yang bisa kamu temui saat perayaan ini berlangsung, seperti menggantung lampion, memakan tangyuan atau bola-bola ketan yang rasanya manis, hingga pertunjukkan barongsai. Namun, jika kamu merayaan Cap Go Meh di Indonesia, kamu mungkin bisa merasakan tradisi lain yang tidak ada di tempat lain, yaitu makan lontong!

Di Indonesia, khususnya di kalangan Tionghoa peranakan Jawa, Cap Go Meh dirayakan dengan menyajikan lontong Cap Go Meh. Makanan ini terdiri dari lontong, opor ayam, sambal goreng ati, telur pindang, dan bubuk kedelai. Hidangan ini tidak berasal dari Tiongkok, melainkan merupakan hasil perpaduan budaya kuliner Tionghoa dan Jawa.

2. Sembahyang Leluhur (Ceng Beng) di Klenteng dan Makam

Ada tradisi Tionghoa penting yang biasanya terjadi di awal bulan April, yakni Ceng Beng atau Qingming Festival. Tradisi yang biasanya jatuh pada tanggal 4 atau 5 April ini merupakan momen penting bagi keluarga Tionghoa untukmemberikan penghormatan pada leluhur yang sudah meninggal. Pada hari ini, keluarga Tionghoa menyisihkan waktu untuk mengunjungi makam leluhur, membersihkan area makam, hingga mempersembahkan sesaji berupa makanan, bunga, dan dupa.

Nah, di Indonesia, tradisi ini seringkali dilakukan di klenteng-klenteng atau kompleks pemakaman keluarga. Selain itu, keluarga juga membakar uang kertas dan pakaian kertas sebagai simbol pemberian kepada leluhur di alam baka. Di beberapa daerah, ziarah ini menjadi ajang pertemuan keluarga besar.

3. Barongsai dan Liong Saat Imlek

Siapa sih yang nggak tahu barongsai? Tarian yang termasuk ke dalam tradisi Tionghoa ini merupakan salah satu hal yang dikenal luas oleh banyak orang. Tarian Barongsai (singa) dan Liong (naga) merupakan simbol pembawa keberuntungan dan penolak roh jahat bagi keluarga Tionghoa.

Biasanya, tarian barongsai dipertunjukkan pada hari-hari besar seperti Imlek. Saat Imlek, pertunjukan ini sering dilakukan di depan toko, pusat perbelanjaan, atau klenteng. Di Indonesia sendiri, kamu dapat menemukan perpaduan budaya Indonesia dan Tionghoa lewat musik yang dimainkan saat tarian barongsai berlangsung. Alat-alat musik seperti gendang tradisional atau irama campuran bisa dijumpai dalam tarian ini. Beberapa kelompok barongsai juga menyisipkan unsur budaya lokal, seperti pakaian tradisional daerah atau gerakan tarian daerah.

4. Festival Perahu Naga (Pecun)

Di beberapa kta di Indonesia, seperti Palembang, Pontianak, dan Singkawang, kamu dapat melihat masyarakat Tionghoa Indonesia merayakan Festival Pecun (Duan Wu Jie) pada bulan kelima kalender lunar. Tradisi ini merupakan perayaan adat untuk mengenang Qu Yuan, seorang patriot yang bunuh diri di sungai. Karena legenda inilah, Festival Pecun (Duan Wu Jie) biasa diadakan di kota yang memiliki aliran sungai.

Pada festival ini, perahu-perahu berbentuk naga dihias indah dan dilombakan di sungai. Di Indonesia, festival ini sering dibarengi dengan pertunjukan seni lokal, bazar, dan doa bersama. Tradisi ini menjadi simbol semangat kebersamaan, sportivitas, dan penghormatan terhadap sejarah.

5. Sembahyang Rebutan (Cioko)

Jenis tradisi budaya Tiongoa lain yang bisa kamu temui di indonesia adalah tradisi Cioko, yang biasa dilakukan pada bulan ke-7 dalam kalender lunar, yang juga dikenal sebagai bulan hantu. Dalam kepercayaan Tionghoa, bulan merupakan waktu rentan di mana pintu alam roh terbuka dan arwah-arwah gentayangan. Nah, dalam upacara Cioko, keluarga Tionghoa mempersembahkan makanan, buah, kue, dan dupa untuk para roh. Yang unik di Indonesia, acara ini sering disebut Sembahyang Rebutan, karena makanan yang sudah diberkati akan dibagikan kepada masyarakat umum.

6. Ritual Tatung di Singkawang (Cap Go Meh)

Salah satu kota di Indonesia dengan populasi keluarga Tionghoa terbesar, Singkawang, memiliki tradisi bernama Tatung. Dalam tradisi ini, seseorang yang dianggap dirasuki roh dewa atau leluhur, akan menunjukkan kekebalan tubuh dengan berjalan di atas pedang, menusuk pipi dengan jarum, atau melakukan atraksi ekstrem lainnya. Ritual ini dilakukan dalam rangka membersihkan kota dari roh jahat.

Uniknya, tradisi ini bahkan sudah jarang terlihat di kota-kota di Tiongkok lho, guys!

7. Tradisi Kue Keranjang (Nian Gao)

Hal lain yang khas dari tradisi budaya Tionghoa adalah kue keranjang atau nian gao, yang merupakan simbol keberuntungan dan kemakmuran. Di Indonesia, kue ini sering disajikan selama Imlek dan Ceng Beng.

Ada cara unik pada penyajian kue keranjang di Indonesia. Di beberapa daerah Tingkok, kue ini disajikan berbarengan dengan sayur atau daging. Namun, di Indonesia, penyajian kue keranjang seringkali dibarengi bersama pisang, digoreng dengan tepung seperti pisang goreng, atau dipadukan dengan tape singkong. Kreativitas ini mencerminkan cita rasa lokal dan kebiasaan mengolah makanan sesuai selera daerah.

OTHER ARTICLE

belajar otodidak

Begini Tips Belajar Otodidak Agar Konsisten

Salah satu hal yang menjadi tantangan terbesar ketika kamu memutuskan untuk mempelajari sesuatu secara otodidak adalah konsistensi belajar. Tidak adanya jadwal yang pasti dan guru yang bisa menjadi acuan dalam belajar seringkali jadi alasan terambatnya proses belajar otodidak. Karenanya, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mempertahankan konsistensi dan motivasi belajar kamu. Yuk, cari tahu bersama!

cerita idiom mandarin

Cerita Idiom Mandarin Tentang Ular Berkaki

Dalam artikel sebelumnya tentang idiom mandarin, kamu sudah mempelajari soal berbagai macam idiom yang akan banyak dijumpai ketika berbincang dalam bahasa Mandarin. Tapi, kamu tahu nggak sih kalau masing-masing idiom yang sudah kamu pelajari memiliki alasan dan latar belakang ceritanya sendiri? Kali ini, yuk bahas tentang cerita idiom Mandarin di balik ucapan 画蛇添足 (huà shé tiān zú)!

tradisi budaya tionghoa

Berbagai Tradisi Budaya Tionghoa Di Indonesia

Indonesia merupakan bangsa yang sangat kaya akan bahasa dan budaya. Banyak sekali jenis kebudayaan asing yang menetap dan berbaur dengan masyaraat Indonesia, melebur dan dirayakan bersama menambah warna warni budaya Indonesia. Beberapa kebudayaan asing, seperti budaya Tionghoa, melebur dan bergabung dengan budaya Indonesia lainnya, menjadikan tradisi baru yang mungkin hanya akan kamu jumpai di Indonesia. Berikut adalah beberapa tradisi budaya Tionghoa di Indonesia yang khas;

KELAS DEMO GRATIS