Ephemeral, Euphoria, Soliloquy…
Siapa yang tahu arti dari kata-kata di atas? Jika kamu mengetahuinya, selamat! Level kemampuan berbahasa Inggris kamu kemungkinan besar sudah melampaui kemampuan dasar. Tetapi, pernah nggak sih kamu bertanya-tanya kenapa bahasa Inggris memiliki sangat banyak kata-kata asing yang belum pernah kamu dengar sebelumnya?
Nah, dalam artikel ini kamu akan mempelajari alasannya! Tidak hanya itu, kamu juga akan menjumpai banyak sekali kata-kata baru dan contoh kalimatnya sebagai kosa kata tambahan dalam bahasa Inggris. Yuk, simak baik-baik!
Kenapa Sih, Bahasa Inggris Punya Banyak Istilah Keren?
- Pengaruh Sejarah dan Asal Usul Bahasa
Bahasa Inggris telah berkembang selama berabad-abad, dipengaruhi oleh berbagai bahasa, seperti:- Bahasa Latin (melalui bahasa-bahasa Romawi seperti Prancis Kuno)
- Bahasa Jermanik (dari suku-suku Jermanik yang datang ke Inggris)
- Bahasa Prancis Kuno (setelah penaklukan Norman pada abad ke-11)
- Bahasa Yunani (terutama dalam ilmu pengetahuan, filosofi, dan teologi)
Karena pengaruh ini, banyak kata-kata dalam bahasa Inggris yang berasal dari bahasa-bahasa lain dan kadang-kadang digunakan dalam konteks tertentu atau dalam tulisan yang lebih formal. Kata-kata seperti “perspicuity” atau “conundrum” sering digunakan dalam bahasa sastra, ilmiah, atau filsafat, tetapi jarang ditemukan dalam percakapan sehari-hari.
- Perkembangan Bahasa dan Divergensi
Seiring berjalannya waktu, bahasa Inggris terus berkembang dan mengadaptasi kata-kata baru dari berbagai sumber. Beberapa kata yang muncul memiliki nuansa atau arti yang lebih spesifik atau kompleks. Meskipun kata-kata ini mungkin jarang digunakan dalam percakapan umum, mereka tetap ada dalam kamus karena memberikan kedalaman ekspresi, terutama dalam konteks akademis atau sastra. - Fungsi Khusus dalam Konteks Tertentu
Beberapa kata dalam bahasa Inggris jarang digunakan karena mereka memiliki makna yang sangat spesifik dan lebih relevan dalam konteks tertentu. Dalam konteks sehari-hari, kata-kata seperti ini tidak diperlukan karena ada kata-kata yang lebih sederhana yang dapat menyampaikan arti yang sama. Misalnya:- “Conundrum” digunakan untuk merujuk pada teka-teki atau masalah yang rumit, yang sering muncul dalam percakapan filosofis atau teka-teki.
- “Perspicuity” lebih sering digunakan dalam tulisan akademis atau analitis untuk menggambarkan kualitas dari sesuatu yang jelas dan mudah dipahami.
- Kebutuhan untuk Ekspresi Lebih Spesifik
Bahasa Inggris cenderung berkembang untuk mencakup berbagai nuansa makna. Oleh karena itu, ada banyak kata untuk menggambarkan ide yang sangat spesifik, memungkinkan pembicara atau penulis untuk mengekspresikan pemikiran mereka secara lebih akurat. Kata-kata seperti “ineffable” (tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata) atau “ephemeral” (sementara) memberikan ekspresi yang lebih tepat dalam konteks tertentu. - Perubahan dalam Penggunaan Bahasa Seiring Waktu
Bahasa Inggris juga berubah seiring waktu. Beberapa kata yang dulunya umum, sekarang menjadi lebih jarang digunakan karena perubahan dalam kebiasaan berbahasa dan preferensi komunikasi. Kata-kata yang lebih sederhana atau lebih modern mungkin menggantikan istilah yang lebih kompleks atau kuno. - Gaya Bahasa dan Sastra
Dalam tulisan sastra, puisi, atau karya seni, penulis sering kali memilih kata-kata yang jarang digunakan untuk menciptakan efek tertentu atau untuk memperkaya bahasa. Kata-kata seperti “epiphany” atau “serene” memberikan nuansa yang lebih mendalam dan artistik daripada kata-kata yang lebih umum. Meskipun kata-kata ini tidak sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, mereka penting dalam mengekspresikan perasaan dan ide secara lebih halus. - Kemajuan dalam Pendidikan dan Pengetahuan
Di lingkungan pendidikan atau profesional, kata-kata yang lebih rumit atau teknis sering digunakan untuk menunjukkan tingkat pengetahuan atau keterampilan dalam bidang tertentu. Misalnya, “perspicuity” (kejelasan) sering digunakan dalam konteks retorika atau penulisan formal untuk menunjukkan kemampuan dalam menyampaikan ide dengan jelas.
250 Istilah Keren Dalam Bahasa Inggris
Nah, karena beberapa faktor di atas lah bahasa Inggris memiliki banyak sekali kata-kata yang mungkin terdengar asing di telinga kamu. Meskipun kata-kata seperti ini tidak banyak digunakan, bukan berarti kamu tidak perlu mempelajarinya, ya! Dalam tabel di bawah ini, kamu bisa menjumpai dan mempelajari 250 istilah keren bahasa Inggris untuk menambah vocabulary kamu. Pelajari bersama, yuk!
No. | Istilah Keren | Artinya | Contoh Kalimat | Penjelasan |
1 | Wanderlust | Keinginan kuat untuk bepergian | “Her wanderlust took her to many countries.” | Istilah ini menggambarkan hasrat yang mendalam untuk menjelajahi dunia. |
2 | Serendipity | Keberuntungan yang terjadi secara kebetulan | “Meeting him was pure serendipity.” | Mengacu pada kejadian tak terduga yang membawa kebahagiaan. |
3 | Ephemeral | Sesaat, sementara | “The beauty of the sunset is ephemeral.” | Menunjukkan sesuatu yang hanya berlangsung dalam waktu singkat. |
4 | Euphoria | Rasa bahagia yang intens | “Winning the championship filled him with euphoria.” | Merujuk pada perasaan kegembiraan yang luar biasa. |
5 | Solitude | Kesendirian yang menyenangkan | “She enjoys the solitude of the forest.” | Menggambarkan keadaan sendirian yang membawa kedamaian. |
6 | Limerence | Perasaan jatuh cinta yang intens | “His limerence for her was obvious.” | Menyatakan perasaan cinta yang mendalam dan obsesif. |
7 | Petrichor | Aroma tanah setelah hujan | “The petrichor after the rain was refreshing.” | Mengacu pada bau khas yang muncul setelah hujan pertama. |
8 | Sonder | Menyadari bahwa setiap orang memiliki kehidupan yang kompleks | “He experienced sonder while watching people on the street.” | Menyadari bahwa setiap orang memiliki cerita hidupnya sendiri. |
9 | Saudade | Perasaan rindu yang mendalam | “She felt a deep saudade for her hometown.” | Mengungkapkan rasa rindu yang kuat terhadap sesuatu atau seseorang. |
10 | Petrified | Sangat takut | “He was petrified during the horror movie.” | Menunjukkan rasa takut yang ekstrem. |
11 | Jubilant | Penuh kegembiraan | “The crowd was jubilant after the victory.” | Menggambarkan suasana yang penuh dengan kebahagiaan. |
12 | Resilience | Kemampuan untuk bangkit dari kesulitan | “Her resilience helped her overcome challenges.” | Menyatakan kekuatan untuk pulih dari kesulitan. |
13 | Melancholy | Perasaan sedih yang mendalam | “He felt a sense of melancholy during the rainy day.” | Menggambarkan perasaan sedih yang mendalam dan berkepanjangan. |
14 | Ineffable | Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata | “The beauty of the view was ineffable.” | Menyatakan sesuatu yang terlalu indah atau luar biasa untuk dijelaskan. |
15 | Luminous | Bersinar terang | “The moon was luminous in the night sky.” | Menggambarkan cahaya yang terang dan mempesona. |
16 | Ethereal | Sangat indah atau halus sehingga tampak tidak nyata | “Her ethereal beauty captivated everyone.” | Menyatakan keindahan yang tampak seperti berasal dari dunia lain. |
17 | Quixotic | Idealistis dengan cara yang tidak realistis | “His quixotic plans often led to failure.” | Menggambarkan impian atau tujuan yang muluk-muluk dan sulit dicapai. |
18 | Epiphany | Pencerahan atau pemahaman mendalam | “She had an epiphany about her career path.” | Menyatakan momen di mana seseorang mendapatkan pemahaman yang mendalam. |
19 | Inevitability | Sesuatu yang pasti terjadi | “The inevitability of change is certain.” | Menggambarkan sesuatu yang tidak bisa dihindari. |
20 | Ubiquitous | Ada di mana-mana | “Smartphones have become ubiquitous in modern society.” | Menyatakan sesuatu yang tersebar luas dan ada di hampir setiap tempat. |
21 | Ambrosial | Sangat lezat atau harum | “The ambrosial aroma of the flowers filled the air.” | Menggambarkan rasa atau bau yang sangat menyenangkan. |
22 | Eloquent | Fasih berbicara | “The speaker gave an eloquent speech.” | Menyatakan kemampuan berbicara dengan lancar dan meyakinkan. |
23 | Melancholic | Memiliki sifat atau suasana hati yang sedih | “The film had a melancholic tone.” | Menggambarkan suasana atau perasaan yang sedih. |
24 | Ineffable | Tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata | “The joy of the moment was ineffable.” | Menyatakan perasaan atau pengalaman yang terlalu kuat untuk dijelaskan. |
25 | Serene | Tenang dan damai | “The lake was serene in the early morning.” | Menggambarkan suasana yang tenang dan damai. |
26 | Resplendent | Bersinar terang | “The resplendent sunset painted the sky.” | Menggambarkan sesuatu yang sangat indah dan mempesona. |
27 | Sempiternal | Abadi | “Their love was sempiternal.” | Menyatakan sesuatu yang tidak pernah berakhir. |
28 | Effervescent | Berbuih atau bergelembung | “The effervescent drink was refreshing.” | Menggambarkan sesuatu yang berbuih atau bergelembung. |
29 | Panacea | Obat untuk semua penyakit | “Education is often seen as a panacea for societal issues.” | Menyatakan solusi untuk semua masalah. |
30 | Ineffable | Tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata | “The beauty of the landscape was ineffable.” | Menyatakan sesuatu yang terlalu indah untuk dijelaskan. |
31 | Solace | Kenyamanan atau hiburan | “She found solace in music during tough times.” | Menggambarkan perasaan nyaman atau tenang di tengah kesulitan. |
32 | Languid | Lemah atau lesu | “He felt languid after the long journey.” | Menyatakan perasaan lelah atau kurang energi. |
33 | Jubilant | Gembira sekali | “The students were jubilant after their team won.” | Menggambarkan rasa bahagia yang meluap-luap karena suatu keberhasilan. |
34 | Enigma | Sesuatu yang membingungkan | “He remains an enigma to his colleagues.” | Mengacu pada orang atau hal yang sulit dimengerti. |
35 | Aesthetic | Indah secara visual | “She has an aesthetic taste in fashion.” | Menunjukkan sesuatu yang berkaitan dengan keindahan atau seni. |
36 | Tranquility | Ketentraman | “The tranquility of the countryside is soothing.” | Menyatakan suasana yang damai dan tenang. |
37 | Aurora | Cahaya utara (fenomena alam) | “We saw the aurora dancing in the sky.” | Mengacu pada cahaya berwarna-warni di langit kutub. |
38 | Labyrinth | Labirin; situasi yang rumit | “The city’s streets formed a labyrinth of alleys.” | Menggambarkan sistem yang membingungkan atau rumit. |
39 | Paradox | Paradoks, bertentangan tapi benar | “It’s a paradox that standing is more tiring than walking.” | Pernyataan yang tampaknya bertentangan tapi memiliki kebenaran. |
40 | Zenith | Titik tertinggi | “She reached the zenith of her career.” | Mengacu pada puncak kejayaan atau kesuksesan. |
41 | Celestial | Langit atau luar angkasa | “The night sky was filled with celestial bodies.” | Berkaitan dengan benda langit atau angkasa. |
42 | Equanimity | Ketenangan jiwa | “He faced the crisis with equanimity.” | Menunjukkan ketenangan dalam situasi sulit. |
43 | Incandescent | Bercahaya terang | “Her ideas were incandescent with creativity.” | Bisa berarti bercahaya secara fisik atau penuh semangat. |
44 | Reverie | Lamunan | “He fell into a reverie during the meeting.” | Menggambarkan kondisi melamun atau membayangkan sesuatu. |
45 | Elixir | Ramuan ajaib | “Laughter is the elixir of life.” | Bisa berarti obat mujarab atau sesuatu yang menyembuhkan. |
46 | Halcyon | Tenang dan damai (masa lalu) | “Those were halcyon days of youth.” | Mengacu pada masa yang bahagia dan tenteram di masa lalu. |
47 | Lucid | Jelas, terang | “She gave a lucid explanation.” | Digunakan untuk menggambarkan pemikiran atau penjelasan yang jernih. |
48 | Obsidian | Batu hitam mengilap | “His eyes were dark as obsidian.” | Sering digunakan untuk menggambarkan warna hitam pekat dan mengilap. |
49 | Cascade | Air terjun kecil; mengalir deras | “Her hair fell in a cascade of curls.” | Bisa digunakan secara harfiah atau kiasan untuk sesuatu yang jatuh seperti air. |
50 | Nebula | Awan bintang di luar angkasa | “They observed a nebula through the telescope.” | Istilah astronomi yang juga digunakan secara puitis. |
51 | Velvet | Halus dan lembut seperti beludru | “The velvet curtains added elegance to the room.” | Menyatakan tekstur yang lembut dan mewah. |
52 | Euphoria | Kebahagiaan yang luar biasa | “He was in a state of euphoria after hearing the good news.” | Menggambarkan perasaan bahagia yang meluap-luap. |
53 | Obscura | Gelap atau tersembunyi | “The mystery remained obscura to everyone.” | Digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tidak jelas atau misterius. |
54 | Aurora | Cahaya utara yang indah | “We witnessed the aurora borealis during our trip.” | Merujuk pada fenomena alam berupa cahaya warna-warni di langit. |
55 | Incantation | Doa atau mantra yang diucapkan | “The wizard spoke an incantation to cast the spell.” | Menggambarkan kata-kata magis atau doa yang diucapkan untuk tujuan tertentu. |
56 | Synthesis | Gabungan atau pencampuran berbagai elemen | “The team worked on the synthesis of the new material.” | Proses penggabungan elemen berbeda untuk menghasilkan sesuatu yang baru. |
57 | Soliloquy | Monolog panjang (biasanya dalam drama) | “His soliloquy revealed his deepest thoughts.” | Biasanya digunakan dalam drama, menggambarkan pemikiran atau perasaan tokoh yang diucapkan untuk diri sendiri. |
58 | Perennial | Abadi, terus-menerus | “The perennial flowers bloom every year.” | Menggambarkan sesuatu yang bertahan lama atau berulang setiap tahun. |
59 | Zenith | Puncak atau titik tertinggi | “She reached the zenith of her career after the promotion.” | Menunjukkan pencapaian tertinggi dalam suatu hal. |
60 | Lethargic | Lesu, malas, kurang energi | “He felt lethargic after the long day of work.” | Menggambarkan perasaan malas atau lelah yang luar biasa. |
61 | Quixotic | Idealistis namun tidak realistis | “His quixotic vision of saving the world was admirable but impractical.” | Menunjukkan impian atau tujuan yang terlalu idealis untuk dicapai. |
62 | Elysian | Surgawi, sempurna | “The Elysian fields were depicted as paradise in ancient myths.” | Mengacu pada tempat yang sangat indah atau sempurna. |
63 | Rapture | Kegembiraan atau kebahagiaan yang mendalam | “The audience was in rapture during the concert.” | Perasaan kegembiraan yang mendalam dan luar biasa. |
64 | Tranquil | Tenang, damai | “The tranquil lake reflected the clear blue sky.” | Menggambarkan keadaan yang sangat damai dan tenang. |
65 | Timeless | Tidak lekang oleh waktu, abadi | “Her beauty is timeless.” | Menunjukkan sesuatu yang tidak terpengaruh oleh waktu dan tetap indah atau relevan. |
66 | Vicarious | Menikmati atau merasakan sesuatu melalui orang lain | “He lived vicariously through his friend’s adventurous tales.” | Merujuk pada perasaan atau pengalaman yang dirasakan melalui orang lain. |
67 | Ethereal | Tidak nyata, halus dan anggun | “Her ethereal presence made everyone in the room feel calm.” | Menggambarkan sesuatu yang sangat halus, anggun, atau seolah tidak nyata. |
68 | Felicity | Kebahagiaan atau kenikmatan | “The felicity of their marriage was evident to all.” | Merujuk pada kebahagiaan atau kepuasan yang mendalam. |
69 | Fervent | Bergairah, penuh semangat | “He gave a fervent speech about climate change.” | Menggambarkan perasaan yang sangat kuat dan penuh semangat. |
70 | Melancholy | Kesedihan atau kegelisahan | “She felt a wave of melancholy after watching the old movie.” | Perasaan sedih atau penuh dengan rasa kehilangan. |
71 | Altruistic | Tulus, peduli terhadap orang lain | “Her altruistic actions helped many people in need.” | Menggambarkan tindakan yang dilakukan demi kebaikan orang lain. |
72 | Arcane | Misterius dan hanya dipahami oleh sedikit orang | “The arcane knowledge of the ancient texts fascinated the scholars.” | Menunjukkan sesuatu yang hanya dapat dipahami oleh kelompok tertentu. |
73 | Juxtapose | Membandingkan atau menempatkan dua hal berdekatan untuk menunjukkan perbedaan | “The artist chose to juxtapose light and dark colors in the painting.” | Menyandingkan dua hal yang berbeda untuk menyoroti perbedaannya. |
74 | Serendipity | Keberuntungan yang tidak terduga | “Finding her at the café was pure serendipity.” | Kejadian atau pertemuan yang menyenankan dan tidak direncanakan. |
75 | Oblivion | Keadaan tidak dikenal atau dilupakan | “He sank into oblivion after his fall from fame.” | Menggambarkan keadaan di mana seseorang atau sesuatu tidak lagi diingat atau dikenal. |
76 | Perplexity | Kebingungan, ketidakpastian | “The complexity of the problem left everyone in a state of perplexity.” | Menggambarkan kebingungan atau ketidakjelasan yang terjadi dalam situasi tertentu. |
77 | Resplendent | Bersinar dengan cemerlang | “Her dress was resplendent with sparkling jewels.” | Menyatakan sesuatu yang bersinar dengan sangat indah. |
78 | Incognito | Menyamar, tidak dikenal | “He entered the party incognito to avoid recognition.” | Digunakan untuk menyebutkan seseorang yang bersembunyi di balik identitas palsu. |
79 | Metamorphosis | Perubahan bentuk atau struktur | “The caterpillar went through a metamorphosis to become a butterfly.” | Menggambarkan perubahan atau transformasi yang signifikan. |
80 | Voracious | Rakus atau sangat bersemangat | “She has a voracious appetite for books.” | Digunakan untuk menggambarkan gairah yang sangat besar untuk sesuatu. |
81 | Labyrinthine | Berliku-liku, rumit | “The labyrinthine streets of the old city were difficult to navigate.” | Menunjukkan sesuatu yang penuh dengan jalan-jalan berliku dan membingungkan. |
82 | Nostalgia | Kerinduan terhadap masa lalu | “He was filled with nostalgia when he visited his childhood home.” | Perasaan rindu terhadap kenangan atau hal-hal dari masa lalu. |
83 | Utopia | Tempat atau kondisi yang ideal dan sempurna | “Many dream of creating a utopia where everyone lives in harmony.” | Merujuk pada konsep dunia atau masyarakat yang sempurna. |
84 | Ineffable | Tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata | “The beauty of the sunset was ineffable.” | Menggambarkan sesuatu yang terlalu luar biasa untuk dijelaskan. |
85 | Eloquence | Kemampuan berbicara dengan fasih dan meyakinkan | “His eloquence moved the entire audience to tears.” | Menyatakan kemampuan berbicara dengan lancar dan penuh persuasi. |
86 | Wanderlust | Keinginan untuk bepergian | “Her wanderlust took her to far-off lands.” | Hasrat atau dorongan untuk berkelana dan menjelajah dunia. |
87 | Enchanted | Terpesona atau terhipnotis | “The children were enchanted by the magician’s tricks.” | Menggambarkan rasa kagum yang sangat kuat, seringkali akibat keajaiban atau pesona. |
88 | Obfuscate | Membingungkan atau mengaburkan | “His complex explanation only served to obfuscate the issue further.” | Menyatakan upaya untuk membuat sesuatu menjadi kabur atau sulit dipahami. |
89 | Aesthetic | Terkait dengan keindahan atau seni | “The painting has a timeless aesthetic.” | Menggambarkan hal-hal yang berkaitan dengan keindahan atau apresiasi seni. |
90 | Ebullient | Penuh semangat, ceria | “She was ebullient after receiving the good news.” | Menyatakan perasaan yang ceria dan penuh energi. |
91 | Inevitability | Sesuatu yang tak bisa dihindari | “The inevitability of change is evident in every aspect of life.” | Menggambarkan hal-hal yang pasti terjadi, tidak dapat dihindari. |
92 | Transcendent | Melampaui batas-batas biasa | “The transcendent beauty of the mountain left everyone speechless.” | Sesuatu yang luar biasa dan melampaui pengalaman biasa. |
93 | Petrichor | Aroma tanah setelah hujan | “The petrichor was refreshing after the rain.” | Menyatakan bau khas yang tercium setelah hujan turun. |
94 | Solace | Kenyamanan atau ketenangan | “She found solace in nature after a stressful day.” | Perasaan kenyamanan atau ketenangan yang menyembuhkan. |
95 | Resilience | Kemampuan untuk bangkit kembali dari kesulitan | “Her resilience helped her overcome personal challenges.” | Kemampuan untuk bertahan atau pulih setelah menghadapi kesulitan. |
96 | Symbiosis | Hubungan saling menguntungkan | “The symbiosis between the two species helped them thrive.” | Menunjukkan hubungan yang saling menguntungkan antara dua pihak atau organisme. |
97 | Obsidian | Batu hitam mengkilap | “His eyes were as dark and mysterious as obsidian.” | Menyatakan benda yang keras dan berkilau, sering digunakan untuk menggambarkan keindahan yang gelap. |
98 | Fathom | Memahami secara mendalam | “It was hard to fathom the depth of his feelings.” | Menggambarkan pemahaman yang mendalam atau pengukuran kedalaman. |
99 | Exquisite | Sangat indah, sangat halus | “The wedding dress was exquisite in its detail.” | Menyatakan sesuatu yang sangat indah dan penuh kehalusan. |
100 | Mellifluous | Suara yang manis dan lembut | “Her mellifluous voice calmed everyone in the room.” | Menggambarkan suara yang sangat indah dan menenangkan. |
101 | Luminous | Bersinar, bercahaya | “The luminous stars lit up the night sky.” | Menggambarkan sesuatu yang memancarkan cahaya terang. |
102 | Nirvana | Keadaan sempurna atau kebahagiaan abadi | “The peaceful retreat felt like a state of nirvana.” | Menyatakan keadaan kebahagiaan dan kedamaian yang sangat tinggi. |
103 | Sonorous | Memiliki suara yang dalam dan merdu | “The sonorous voice of the narrator captivated the audience.” | Menggambarkan suara yang dalam dan penuh resonansi. |
104 | Tenacity | Keteguhan atau kegigihan | “Her tenacity in pursuing her goals was admirable.” | Menyatakan kegigihan atau ketekunan yang tidak mudah menyerah. |
105 | Paragon | Contoh sempurna dari sesuatu | “He is the paragon of honesty.” | Merujuk pada seseorang yang dianggap contoh terbaik dalam suatu hal. |
106 | Eloquence | Fasih dalam berbicara | “His eloquence made him a respected public speaker.” | Menyatakan kemampuan berbicara dengan lancar dan persuasif. |
107 | Valiant | Berani dan gagah berani | “The valiant knight saved the kingdom.” | Menggambarkan keberanian yang luar biasa dalam menghadapi tantangan. |
108 | Eccentric | Unik, tidak biasa | “Her eccentric style made her stand out in the crowd.” | Menyatakan seseorang yang berbeda atau tidak konvensional dalam perilaku atau gaya. |
109 | Breathtaking | Memukau, sangat indah | “The view from the mountaintop was absolutely breathtaking.” | Menggambarkan sesuatu yang sangat indah atau menakjubkan. |
110 | Majestic | Agung, megah | “The majestic mountains stood tall against the sky.” | Menggambarkan sesuatu yang megah dan penuh keagungan. |
111 | Resonate | Bergema atau menyentuh hati | “Her words resonated deeply with the audience.” | Menyatakan bahwa sesuatu mempengaruhi atau menyentuh perasaan dengan kuat. |
112 | Ubiquitous | Ada di mana-mana | “Smartphones have become ubiquitous in modern society.” | Menyatakan sesuatu yang tersebar luas di banyak tempat. |
113 | Iridescent | Berkilau dengan warna yang berubah-ubah | “The iridescent feathers of the bird shone in the sunlight.” | Menyatakan efek kilauan yang menghasilkan berbagai warna. |
114 | Transcend | Melampaui, melewati batas | “The novel transcends cultural boundaries.” | Menggambarkan sesuatu yang melampaui batasan atau kategori tertentu. |
115 | Fortuitous | Kebetulan yang menguntungkan | “It was a fortuitous meeting that changed her life.” | Menggambarkan peristiwa yang terjadi dengan cara yang menguntungkan dan tak terduga. |
116 | Languid | Lesu, lemah | “She felt languid after the long workout.” | Menyatakan perasaan lelah atau kurang energi setelah aktivitas fisik. |
117 | Mellifluous | Suara yang manis dan lembut | “The mellifluous music filled the room with calm.” | Menggambarkan suara atau musik yang sangat lembut dan menyenangkan. |
118 | Cacophony | Suara yang keras dan berisik | “The cacophony of traffic kept her awake all night.” | Menyatakan suara yang keras dan tidak harmonis. |
119 | Serene | Tenang dan damai | “The serene lake reflected the beauty of the sky.” | Menggambarkan keadaan yang sangat tenang dan damai. |
120 | Enigma | Misteri atau teka-teki | “The disappearance of the artifact remains an enigma.” | Menggambarkan sesuatu yang membingungkan dan sulit untuk dipahami. |
121 | Palimpsest | Tulisan yang dihapus dan ditulis ulang | “The old manuscript was a palimpsest, with several layers of text.” | Secara harfiah, berarti tulisan yang sudah dihapus dan ditulis ulang, juga digunakan secara kiasan untuk menggambarkan lapisan-lapisan sejarah atau pengalaman. |
122 | Clandestine | Tersembunyi, rahasia | “They held a clandestine meeting in the middle of the night.” | Menggambarkan sesuatu yang disembunyikan atau dilakukan secara rahasia. |
123 | Perfunctory | Dilakukan dengan setengah hati, tidak sepenuh perhatian | “His perfunctory apology did not convince anyone.” | Menyatakan tindakan yang dilakukan dengan sedikit perhatian atau usaha. |
124 | Obscure | Terselubung, tidak jelas | “The meaning of the poem remained obscure to many readers.” | Menggambarkan sesuatu yang sulit dimengerti atau tidak jelas. |
125 | Desolate | Terpencil, sepi, atau kosong | “The desolate landscape stretched for miles without a soul in sight.” | Menggambarkan tempat yang kosong, sunyi, dan penuh kesedihan. |
126 | Ethereal | Halus, seolah tidak nyata | “Her ethereal beauty captivated everyone at the event.” | Menyatakan sesuatu yang luar biasa indah dan seolah tidak nyata. |
127 | Resilient | Tahan banting, cepat pulih | “She is resilient and always bounces back from challenges.” | Menggambarkan kemampuan untuk bertahan dan pulih dari kesulitan. |
128 | Tranquil | Tenang dan damai | “The tranquil garden provided a peaceful escape.” | Menyatakan suasana yang tenang, bebas dari gangguan. |
129 | Elusive | Sulit ditangkap atau dipahami | “The concept of time is often elusive to many people.” | Menggambarkan sesuatu yang sulit dimengerti atau dicapai. |
130 | Abysmal | Sangat buruk atau dalam | “The performance was abysmal, leaving the audience disappointed.” | Menyatakan sesuatu yang sangat buruk atau teramat dalam. |
131 | Solitude | Kesendirian | “He found peace in the solitude of the mountains.” | Menggambarkan keadaan seorang diri, yang bisa terasa damai atau kesepian. |
132 | Altruistic | Peduli terhadap orang lain | “Her altruistic work made a significant impact in the community.” | Menyatakan sifat atau tindakan yang mementingkan kesejahteraan orang lain. |
133 | Ineffable | Tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata | “The beauty of the sunset was ineffable.” | Sesuatu yang terlalu luar biasa untuk dijelaskan dengan kata-kata. |
134 | Vexing | Menyebalkan, membuat frustrasi | “The constant noise outside was vexing him.” | Menggambarkan sesuatu yang mengganggu atau membuat frustrasi. |
135 | Resplendent | Bersinar atau mempesona | “The resplendent colors of the sunrise were breathtaking.” | Menyatakan sesuatu yang sangat indah dan bersinar terang. |
136 | Cryptic | Misterius atau sulit dipahami | “The message he left was cryptic and full of hidden meaning.” | Menggambarkan sesuatu yang penuh teka-teki atau tidak langsung jelas. |
137 | Exquisite | Sangat indah atau luar biasa | “The exquisite painting caught everyone’s attention.” | Menyatakan sesuatu yang sangat indah dan mempesona. |
138 | Sycophant | Pengikut yang menjilat | “The sycophant constantly flattered the boss to gain favor.” | Menggambarkan seseorang yang berusaha meraih keuntungan dengan cara menjilat atau memuji berlebihan. |
139 | Melancholy | Kesedihan atau kegelisahan | “A sense of melancholy filled the air as the event ended.” | Menggambarkan perasaan sedih atau penuh kegetiran. |
140 | Conundrum | Masalah atau teka-teki yang sulit dipecahkan | “The problem was a real conundrum, leaving everyone puzzled.” | Menggambarkan masalah yang sangat sulit atau membingungkan. |
141 | Serendipity | Keberuntungan yang tidak terduga | “It was pure serendipity that we met on vacation.” | Menggambarkan kejadian yang terjadi dengan cara yang menguntungkan tanpa direncanakan. |
142 | Obfuscate | Membingungkan atau mengaburkan | “The complex language used in the contract seemed designed to obfuscate the truth.” | Menyatakan sesuatu yang dibuat sengaja menjadi kabur atau sulit dipahami. |
143 | Apotheosis | Puncak dari sesuatu, deifikasi | “His career reached its apotheosis when he won the prestigious award.” | Menyatakan puncak atau titik tertinggi pencapaian seseorang atau sesuatu. |
144 | Translucent | Setengah transparan | “The translucent curtains let in a soft glow of sunlight.” | Menyatakan sesuatu yang hampir transparan atau bisa tembus cahaya. |
145 | Inexorable | Tidak bisa dihentikan | “The inexorable passage of time affects us all.” | Menggambarkan sesuatu yang tidak bisa dihindari atau dihentikan. |
146 | Clandestine | Rahasia, tersembunyi | “The clandestine meeting was held behind closed doors.” | Menyatakan sesuatu yang disembunyikan atau dilakukan secara rahasia. |
147 | Obsequious | Menjilat, terlalu tunduk | “The obsequious assistant always agreed with everything the boss said.” | Menggambarkan sikap seseorang yang terlalu tunduk atau menjilat kepada orang yang berkuasa. |
148 | Euphoria | Kebahagiaan yang luar biasa | “Winning the competition brought a sense of euphoria to the team.” | Menggambarkan perasaan kegembiraan yang sangat kuat dan luar biasa. |
149 | Vicissitude | Perubahan atau kesulitan dalam hidup | “The vicissitudes of life can be both challenging and enlightening.” | Menggambarkan perubahan tak terduga atau kesulitan dalam perjalanan hidup. |
150 | Ineffable | Tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata | “The feeling of seeing the grand canyon for the first time was ineffable.” | Sesuatu yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata, luar biasa dan luar jangkauan. |
151 | Sublime | Agung, luar biasa | “The sublime view of the ocean took her breath away.” | Menyatakan sesuatu yang sangat indah dan mengagumkan. |
152 | Languor | Rasa lelah atau malas yang menyenangkan | “The warm weather brought a feeling of languor.” | Menggambarkan perasaan lelah namun nyaman, kadang-kadang disebabkan oleh cuaca atau relaksasi. |
153 | Quintessential | Contoh terbaik dari suatu jenis | “She is the quintessential professional, always on time and prepared.” | Menyatakan contoh yang sempurna atau terbaik dari suatu hal. |
154 | Inscrutable | Tidak bisa dipahami atau dimengerti | “His inscrutable expression gave no clue to his thoughts.” | Menggambarkan sesuatu yang sulit dimengerti atau tidak bisa dibaca. |
155 | Panacea | Obat untuk semua masalah | “Education is often seen as a panacea for societal problems.” | Merujuk pada solusi atau penyembuhan untuk semua masalah atau kesulitan. |
156 | Effervescent | Bergelembung, berbuih, penuh energi | “Her effervescent personality brightened up the room.” | Menyatakan sifat yang ceria, bersemangat, dan penuh energi. |
157 | Obsolete | Ketinggalan zaman, tidak lagi digunakan | “The technology has become obsolete in just a few years.” | Menyatakan sesuatu yang sudah tidak relevan atau digunakan lagi. |
158 | Unfathomable | Tidak dapat dipahami atau dijelaskan | “The depth of the ocean is unfathomable to most of us.” | Menggambarkan sesuatu yang sangat dalam atau sulit dipahami. |
159 | Cacophony | Suara bising yang keras | “The cacophony of the city traffic made it hard to concentrate.” | Menggambarkan suara yang sangat bising dan mengganggu. |
160 | Ineffable | Tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata | “The beauty of the sunset was ineffable, beyond words.” | Sesuatu yang luar biasa atau indah, hingga tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. |
161 | Effulgent | Bersinar dengan terang dan indah | “The effulgent glow of the moonlight lit up the night.” | Menyatakan sesuatu yang sangat bersinar atau memancar dengan cahaya yang indah. |
162 | Uncanny | Aneh, tidak biasa, seperti hal gaib | “His uncanny ability to predict outcomes amazed everyone.” | Menyatakan sesuatu yang sangat aneh atau tidak biasa, seringkali memberi kesan gaib. |
163 | Reverberate | Bergema atau terdengar lama setelah suara asalnya | “The sound of the bell reverberated throughout the hall.” | Menyatakan suara yang terus bergema atau terdengar setelah asalnya. |
164 | Meticulous | Sangat teliti, perhatian pada detail | “She was meticulous in preparing the presentation.” | Menggambarkan seseorang yang sangat teliti dan peduli dengan detail. |
165 | Aberration | Penyimpangan dari yang normal | “The sudden storm was an aberration in the otherwise calm weather.” | Menggambarkan kejadian yang tidak biasa atau menyimpang dari yang biasanya terjadi. |
166 | Nebulous | Kabur, tidak jelas | “The plans for the new building are still nebulous.” | Menyatakan sesuatu yang belum jelas atau tidak pasti. |
167 | Vortex | Putaran atau pusaran | “The boat was sucked into the vortex of the whirlpool.” | Menggambarkan putaran atau gerakan yang sangat kuat, seringkali berbahaya. |
168 | Euphoria | Keadaan kebahagiaan yang sangat besar | “The team was filled with euphoria after their victory.” | Menggambarkan kebahagiaan atau kegembiraan yang luar biasa. |
169 | Panoramic | Pemandangan yang luas dan menyeluruh | “The panoramic view from the mountain was breathtaking.” | Menyatakan pemandangan yang luas dan mencakup seluruh area. |
170 | Enthralling | Sangat menarik atau memikat | “The story was so enthralling that I couldn’t put the book down.” | Menyatakan sesuatu yang begitu menarik dan memikat perhatian. |
171 | Eccentric | Aneh, unik | “His eccentric behavior made him the talk of the town.” | Menggambarkan perilaku atau gaya yang berbeda dari yang biasa. |
172 | Enigmatic | Misterius, penuh teka-teki | “Her enigmatic smile left everyone wondering what she was thinking.” | Menggambarkan sesuatu yang sulit dipahami dan penuh misteri. |
173 | Mellifluous | Suara yang manis dan lembut | “The singer’s mellifluous voice filled the concert hall.” | Menyatakan suara yang sangat lembut dan menenangkan. |
174 | Furtive | Diam-diam, rahasia | “He cast a furtive glance over his shoulder.” | Menggambarkan tindakan yang dilakukan secara diam-diam atau sembunyi-sembunyi. |
175 | Obsequious | Menjilat, terlalu tunduk pada orang berkuasa | “The obsequious servant always agreed with his master’s opinions.” | Menyatakan sikap yang terlalu tunduk atau menjilat kepada orang yang berkuasa. |
176 | Venerable | Dihormati karena usia atau kebijaksanaan | “The venerable professor was respected by all of his students.” | Menggambarkan seseorang yang dihormati karena usia, pengalaman, atau kebijaksanaan. |
177 | Resurgence | Kebangkitan kembali | “The city has experienced a resurgence in tourism.” | Menyatakan pemulihan atau kebangkitan kembali dari keadaan buruk. |
178 | Transcendent | Melampaui batas-batas biasa | “The artist’s work is truly transcendent, pushing the limits of creativity.” | Menggambarkan sesuatu yang melampaui atau melebihi pengalaman biasa. |
179 | Ineffable | Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata | “The joy of holding my newborn son was ineffable.” | Menggambarkan sesuatu yang begitu luar biasa sehingga tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. |
180 | Perfunctory | Dilakukan dengan setengah hati, tidak sepenuh perhatian | “His perfunctory response showed that he didn’t really care.” | Menyatakan tindakan yang dilakukan dengan sedikit usaha atau perhatian. |
181 | Querulous | Mengeluh atau cemberut | “The querulous tone in her voice made it clear she was upset.” | Menggambarkan sikap yang sering mengeluh atau merasa tidak puas. |
182 | Sublime | Agung, luar biasa | “The sunset over the ocean was a sublime sight.” | Menyatakan sesuatu yang sangat indah atau mengagumkan. |
183 | Melancholy | Kesedihan yang dalam | “A sense of melancholy swept over her as she remembered her childhood.” | Menggambarkan perasaan sedih atau penuh kegetiran. |
184 | Harbinger | Pembawa tanda, pertanda | “The first robin of spring is often seen as a harbinger of warmer weather.” | Menggambarkan sesuatu yang menjadi tanda atau pertanda dari sesuatu yang akan datang. |
185 | Luminous | Bersinar, bercahaya | “The luminous moonlight illuminated the path ahead.” | Menyatakan sesuatu yang memancarkan cahaya terang atau berkilau. |
186 | Unobtrusive | Tidak mengganggu, tidak mencolok | “She wore an unobtrusive black dress to the event.” | Menggambarkan sesuatu yang tidak mencolok atau tidak menarik perhatian. |
187 | Serendipity | Keberuntungan yang tidak terduga | “Their meeting was pure serendipity, as they weren’t even supposed to be in the same city.” | Menggambarkan kejadian tak terduga yang membawa keberuntungan. |
188 | Paradoxical | Bertentangan dengan logika atau harapan | “It was paradoxical that such a small mistake could have such big consequences.” | Menyatakan sesuatu yang tampaknya bertentangan dengan logika atau harapan, tetapi benar adanya. |
189 | Exquisite | Sangat indah atau halus | “She wore an exquisite necklace that caught everyone’s eye.” | Menyatakan sesuatu yang sangat indah, sering kali digunakan untuk menggambarkan seni atau karya seni. |
190 | Inept | Tidak terampil atau tidak kompeten | “His inept handling of the situation only made things worse.” | Menggambarkan seseorang yang tidak memiliki keterampilan atau kemampuan yang diperlukan. |
191 | Immaculate | Sempurna, tanpa cacat | “The immaculate condition of the car made it look brand new.” | Menyatakan sesuatu yang sangat bersih, rapi, dan sempurna tanpa cacat. |
192 | Convoluted | Rumit, berbelit-belit | “The instructions were so convoluted that I couldn’t understand them.” | Menggambarkan sesuatu yang sangat rumit atau sulit diikuti. |
193 | Jubilant | Penuh kegembiraan | “The fans were jubilant after the team’s victory.” | Menggambarkan perasaan sangat gembira atau bersemangat. |
194 | Cryptic | Misterius, penuh teka-teki | “The message he left behind was cryptic and left everyone puzzled.” | Menggambarkan sesuatu yang sulit dipahami atau penuh misteri. |
195 | Vivacious | Penuh semangat, energik | “Her vivacious personality made her the life of the party.” | Menyatakan sifat yang penuh semangat dan hidup. |
196 | Ubiquitous | Ada di mana-mana | “Smartphones have become ubiquitous in modern society.” | Menggambarkan sesuatu yang tersebar luas atau ada di hampir setiap tempat. |
197 | Quintessential | Contoh terbaik dari suatu jenis | “She is the quintessential professional—always prepared and focused.” | Menyatakan sesuatu yang merupakan contoh terbaik atau ideal dari suatu hal. |
198 | Perspicacious | Memiliki wawasan yang tajam | “Her perspicacious mind quickly understood the complexities of the problem.” | Menggambarkan seseorang yang sangat cerdas dan mampu memahami hal-hal yang rumit dengan mudah. |
199 | Sagacious | Bijaksana, penuh kebijaksanaan | “His sagacious advice helped me make the right decision.” | Menyatakan seseorang yang memiliki kebijaksanaan dan wawasan yang mendalam. |
200 | Ephemeral | Sementara, tidak bertahan lama | “The beauty of the sunset was ephemeral, fading away as quickly as it came.” | |
201 | Altruistic | Peduli terhadap kesejahteraan orang lain | “His altruistic actions in the community earned him respect.” | Menyatakan sikap yang mengutamakan kepentingan orang lain, biasanya dengan memberi tanpa mengharapkan imbalan. |
202 | Lethargic | Lesu, kurang energi | “He felt lethargic after staying up all night studying.” | Menggambarkan perasaan lelah atau kurang energi, sering kali disebabkan oleh kelelahan. |
203 | Finesse | Keterampilan atau kehalusan dalam melakukan sesuatu | “He handled the negotiations with great finesse.” | Menyatakan keterampilan atau keahlian dalam melakukan sesuatu dengan cara yang sangat halus atau terampil. |
204 | Clandestine | Tersembunyi, rahasia | “They held a clandestine meeting to discuss the matter.” | Menggambarkan sesuatu yang dilakukan secara tersembunyi atau rahasia. |
205 | Luminous | Bersinar, bercahaya | “The luminous moon reflected off the calm water.” | Menggambarkan cahaya yang terang, sering digunakan untuk menggambarkan benda atau pemandangan yang bercahaya. |
206 | Perspicacious | Memiliki wawasan atau pemahaman yang tajam | “Her perspicacious insights helped the team solve the problem.” | Menggambarkan seseorang yang sangat cerdas dan mampu memahami sesuatu dengan cepat dan akurat. |
207 | Placid | Tenang, damai | “The placid lake was perfect for a relaxing afternoon.” | Menyatakan sesuatu yang sangat tenang dan damai, tanpa gangguan atau keributan. |
208 | Obsequious | Menjilat, terlalu tunduk | “The obsequious employee constantly praised the boss.” | Menggambarkan seseorang yang sangat tunduk atau menjilat kepada orang berkuasa. |
209 | Myriad | Banyak sekali, tak terhitung jumlahnya | “The sky was filled with a myriad of stars.” | Menggambarkan jumlah yang sangat besar atau tak terhitung. |
210 | Inept | Tidak terampil, tidak cocok | “His inept handling of the situation made things worse.” | Menyatakan seseorang yang tidak terampil atau tidak mampu menangani situasi dengan baik. |
211 | Iridescent | Berkilau dengan warna yang berubah-ubah | “The iridescent feathers of the bird sparkled in the sunlight.” | Menggambarkan objek yang memancarkan berbagai warna yang berubah-ubah tergantung pada sudut pandang. |
212 | Deft | Terampil, cekatan | “The chef’s deft movements in the kitchen amazed everyone.” | Menyatakan keterampilan atau keahlian yang dilakukan dengan cepat dan efisien. |
213 | Ephemeral | Sementara, tidak bertahan lama | “The beauty of the cherry blossoms is ephemeral.” | Menyatakan sesuatu yang hanya berlangsung sebentar, tidak permanen. |
214 | Tangible | Dapat dirasakan, nyata | “The excitement in the room was tangible.” | Menggambarkan sesuatu yang bisa dirasakan atau dilihat secara fisik atau jelas. |
215 | Sycophantic | Menjilat, berbasa-basi berlebihan | “His sycophantic remarks made everyone uncomfortable.” | Menggambarkan perilaku yang terlalu memuji atau menjilat seseorang, terutama untuk keuntungan pribadi. |
216 | Resilient | Tahan banting, cepat pulih | “She showed a resilient attitude after facing adversity.” | Menyatakan seseorang yang mampu bangkit atau pulih dari kesulitan atau tantangan. |
217 | Perfidious | Tidak setia, berkhianat | “The perfidious friend betrayed his trust.” | Menyatakan seseorang yang tidak setia atau mengkhianati kepercayaan. |
218 | Exuberant | Penuh semangat, ceria | “Her exuberant personality lit up the entire room.” | Menggambarkan seseorang yang sangat ceria, penuh semangat, dan energik. |
219 | Timorous | Takut, cemas | “The timorous child hesitated to speak in front of the class.” | Menyatakan seseorang yang cemas atau takut, terutama dalam situasi sosial. |
220 | Ineffable | Tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata | “The experience of watching the sunset was ineffable.” | Menggambarkan sesuatu yang sangat luar biasa sehingga sulit dijelaskan dengan kata-kata. |
221 | Ambivalent | Ragu-ragu, tidak pasti | “She felt ambivalent about taking the job offer.” | Menyatakan perasaan bingung atau ragu dalam membuat keputusan karena memiliki dua perasaan yang bertentangan. |
222 | Jubilant | Penuh kegembiraan, meriah | “The jubilant crowd cheered for the winning team.” | Menggambarkan perasaan sangat gembira atau meriah karena suatu kejadian. |
223 | Epiphany | Pencerahan, penemuan besar | “He had an epiphany about his career direction.” | Menggambarkan momen pencerahan atau pemahaman mendalam yang mengubah pandangan seseorang. |
224 | Ubiquitous | Ada di mana-mana, tersebar luas | “Social media has become ubiquitous in modern life.” | Menyatakan sesuatu yang ada di mana-mana atau tersebar luas. |
225 | Vicissitude | Perubahan atau kesulitan dalam hidup | “The vicissitudes of life can shape a person’s character.” | Menggambarkan perubahan yang tak terduga atau tantangan yang terjadi dalam kehidupan. |
226 | Mellifluous | Lembut dan manis (terutama dalam hal suara) | “The mellifluous sound of her voice soothed the audience.” | Menggambarkan suara yang sangat lembut dan menenangkan. |
227 | Obfuscate | Membingungkan atau mengaburkan | “The politician’s response seemed designed to obfuscate the issue.” | Menyatakan sesuatu yang dibuat untuk membingungkan atau mengaburkan pemahaman. |
228 | Nebulous | Kabur, tidak jelas | “The details of the agreement remained nebulous.” | Menyatakan sesuatu yang tidak jelas atau kabur, sulit untuk dipahami. |
229 | Recalcitrant | Membangkang, keras kepala | “The recalcitrant student refused to follow the teacher’s instructions.” | Menggambarkan seseorang yang keras kepala atau menentang otoritas. |
230 | Pervasive | Menyebar ke mana-mana | “The pervasive influence of social media affects many aspects of life.” | Menyatakan sesuatu yang tersebar luas dan dapat ditemukan hampir di mana-mana. |
231 | Exuberant | Penuh semangat, ceria | “Her exuberant laughter filled the room with energy.” | Menggambarkan suasana yang penuh semangat dan kegembiraan. |
232 | Tranquil | Tenang, damai | “The tranquil atmosphere of the beach made it a perfect escape.” | Menyatakan keadaan yang sangat tenang dan damai. |
233 | Serene | Tenang, damai | “The serene landscape provided a much-needed break from the chaos.” | Menyatakan ketenangan dan kedamaian yang luar biasa. |
234 | Sentient | Mampu merasakan atau memiliki perasaan | “The robot was sentient, able to perceive and react to its environment.” | Menyatakan kemampuan untuk merasakan atau memiliki kesadaran. |
235 | Magnanimous | Dermawan, besar hati | “She was magnanimous in forgiving him for his mistake.” | Menggambarkan seseorang yang besar hati dan mudah memaafkan. |
236 | Furtive | Diam-diam, rahasia | “They exchanged furtive glances during the meeting.” | Menggambarkan sesuatu yang dilakukan dengan cara diam-diam atau sembunyi-sembunyi. |
237 | Obsolete | Ketinggalan zaman | “With the rise of smartphones, landline phones have become obsolete.” | Menyatakan sesuatu yang sudah tidak digunakan lagi atau ketinggalan zaman. |
238 | Infallible | Tidak bisa salah, sempurna | “His judgment was considered infallible by his colleagues.” | Menggambarkan seseorang atau sesuatu yang tidak mungkin salah atau gagal. |
239 | Precarious | Berbahaya, tidak stabil | “The precarious bridge made me nervous to cross.” | Menyatakan sesuatu yang tidak stabil atau penuh risiko, dapat menyebabkan bahaya. |
240 | Harbinger | Pembawa tanda, pertanda | “The first drops of rain were a harbinger of the storm to come.” | Menggambarkan sesuatu yang menjadi tanda atau pertanda dari sesuatu yang akan datang. |
241 | Altruistic | Tidak mementingkan diri sendiri, peduli pada orang lain | “Her altruistic actions made a huge difference in the community.” | Menggambarkan tindakan yang lebih mementingkan kesejahteraan orang lain daripada diri sendiri. |
242 | Euphoria | Kebahagiaan yang luar biasa | “Winning the championship brought an overwhelming sense of euphoria.” | Menggambarkan perasaan kegembiraan atau kebahagiaan yang sangat besar. |
243 | Insidious | Berbahaya secara perlahan dan tersembunyi | “The insidious spread of misinformation can harm society.” | Menyatakan sesuatu yang berbahaya, namun berkembang secara perlahan atau tersembunyi. |
244 | Arcane | Misterius, hanya dipahami oleh sedikit orang | “The arcane symbols on the ancient manuscript intrigued the scholars.” | Menggambarkan sesuatu yang sulit dipahami dan hanya diketahui oleh sedikit orang. |
245 | Enigmatic | Penuh teka-teki, misterius | “His enigmatic behavior made people curious about his true intentions.” | Menggambarkan seseorang atau sesuatu yang penuh misteri atau teka-teki. |
246 | Resplendent | Bersinar atau mempesona | “The resplendent flowers in the garden were a sight to behold.” | Menyatakan sesuatu yang sangat indah dan bersinar terang. |
247 | Epiphany | Pencerahan, wahyu, atau penemuan besar | “After much reflection, he had an epiphany about his career path.” | Menggambarkan momen pencerahan atau pemahaman mendalam yang membawa perubahan besar. |
248 | Finesse | Keterampilan atau kehalusan dalam melakukan sesuatu | “She handled the delicate negotiation with great finesse.” | Menyatakan keterampilan tinggi dan kecermatan dalam melakukan sesuatu dengan cara yang halus dan terampil. |
249 | Conundrum | Masalah yang sulit atau teka-teki | “The riddle was a real conundrum, leaving everyone puzzled.” | Menggambarkan masalah atau teka-teki yang sangat sulit dipecahkan atau dimengerti. |
250 | Perspicuity | Kejelasan, keterbukaan | “The perspicuity of his argument made it easy to understand.” | Menggambarkan sesuatu yang jelas dan mudah dipahami. |