Artikel ini akan membahas tradisi dan kebiasaan sekolah di China yang jarang kamu temukan di tempat lain.
Di mana langit dipijak, di situ langit dijunjung.
Pernah nggak, dengar peribahasa serupa? Biasanya, peribahasa sejenis ini digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana kamu harus selalu menjunjung adat dan kebiasaan yang berlaku di suatu daerah ketika kamu sedang belajar atau mengunjungi daerah tersebut. Kalau dalam bahasa Inggris, peribahasanya berubah menjadi ‘when in Rome, do as the Romans do’.
Ada banyak sekali adat dan kebiasaan suatu daerah yang mungkin terdengar baru di telinga kamu, atau bahkan tidak pernah kamu dengar dan lakukan. Karenanya, rasa toleransi dan ketertarikan untuk belajar tuh penting banget, guys! Berangkat dari peribahasa lainnya, bentuk perbedaan kebiasaan yang bisa kamu jumpai itu macam-macam. Contohnya, mengenai kebiasaan saat ada di sebuah sekolah di China.
Memangnya, apa saja perbedaannya? Apa yang membuat masyarakat Tiongkok punya kebiasaan tersebut? Yuk, kita bahas bersama!
Tiongkok memiliki banyak tradisi dan kebiasaan yang mungkin belum pernah kamu dengar atau lakukan sebelumnya. Contohnya, berbagai festival perayaan yang diadakan di negara tersebut sepanjang tahunnya. Tapi, nggak hanya festival yang bisa jadi sorotan, lho! Ada beberapa kebiasaan murid dan sekolah di tanah Tiongkok yang mungkin belum pernah kamu dengar sebelumnya. Apa aja, tuh? Yuk, belajar bersama!
Gaokao, Ujian Masuk Universitas Tiongkok yang Super Ketat
Sebagai salah satu negara yang memiliki populasi penduduk paling banyak di dunia, Tiongkok punya cara unik untuk menyeleksi calon manusia yang bisa memasuki universitas-universitas di penjuru negeri, namanya Gaokao (高考). Ujian ini merupakan ujian nasional masuk perguruan tinggi di China yang sangat kompetitif dan menentukan masa depan akademik siswa.
Kalau di Indonesia sih, Gaokao ini mungkin setara dengan ujian kelulusan dan SNBT pada siswa sekolah menengah atas. Namun, Gaokao memiliki intensitas dan tekanan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ujian masuk perguruan tinggi di Indonesia, guys. Banyak siswa sekolah di Tiongkok yang mempersiapkan diri untuk ujian ini selama bertahun-tahun dan dengan jam belajar yang sangat padat, mencapai 12 jam dalam satu hari.
Kelas Tambahan Malam (晚自习 – wǎn zìxí)
Sehubungan dengan poin di atas, untuk mengakomodasi kebutuhan belajar murid sekolah di Tiongkok, sekolah memiliki kelas tambahan malam yang diisi dengan kegiatan belajar mandiri yang sudah terjadwal oleh sekolah. Biasanya, kegiatan ini akan berlangsung pada pukul 7-9 malam. Nah, pada waktu ini, siswa tidak pulang ke rumah, guys. Tapi tinggal di sekolah untuk belajar secara mandiri dengan diawasi oleh guru mereka. Hal ini tentunya berbeda dengan banyak sekolah di penjuru dunia yang membebaskan anak didik untuk belajar di rumah setelah jam sekolah selesai. Rajin sekali, ya?
Senam Dua Kali Sehari di Sekolah
Nggak cuma soal belajar, Tiongkok juga memerhatika keseimbangan jasmani anak sekolah, lho! Salah satu perbedaan sekolah di China dengan negara lain yang perlu kamu ketahui adalah adanya kegiatan senam yang dilakukan setiap hari selama dua kali di sekolah. Senam yang pertama dilakukan di pagi hari sebelum mereka masuk ke kelas masing-masing dan yang kedua dilakukan di sore hari dan di dalam kelas sambil diiringi musik untuk mengisi kembali energi anak-anak yang sudah terkuras selama setengah hari belajar. Hal ini dilakukan untuk memastikan anak memiliki porsi belajar dan bergerak yang seimbang di sekolah.
Asrama Sekolah Mulai dari Sekolah Dasar
Kendala yang sering dirasakan pelajar sekolah Indonesia adalah jauhnya akses pendidikan, seperti sekolah, ke rumah para siswa. Makanya, pemerintah mengusahakan pemerataan transportasi umum dengan tujuan mengatasi permasalahan ini. Tapi ternyata, di Tiongkok, solusinya bukan hanya diberikan dari segi transportasi, lho!
Banyak sekolah yang mendirikan asrama bagi murid mulai dari sekolah dasar untuk membantu fokus dan efisiensi siswa yang tinggal jauh dari sekolah. Demgan tinggal di asrama, siswa diharapkan dapat fokus belajar tanpa harus mengerahkan tenaga dan pikiran secara percuma dalam perjalanan, baik pulang maupun perginya ke sekolah.
Sistem peringkat yang terbuka
Sekolah di China memiliki sistem pemeringkatan yang ketat dan terpantau. Di banyak sekolah, siswa dapat secara terang-terangan melihat dan mengecek peringkat dan nilai ujian secara berkala di tempat umum sekitar sekolah seperti papan tulis dan mading. Tidak jarang juga nilai dna peringkat ini diumumkan di kelas dengan tujuan mendorong adanya persaingan antar siswa demi mendapat nilai yang terbaik. Bahkan, ada sekolah yang mengumumkan peringkat yang diperbaharui secara berkala setiap harinya, lho. Hal ini tentu berbeda dengan banyak sekolah yang hanya mengumumkan peringkat di saat-saat tertentu, seperti kenaikan kelas.
Karenanya, para siswa di Tiongkok telah dididik untuk menjadi kompetitif sejak dini. SIstem pendidikan yang ketat dan ujian skala besar yang jadi penentu masa depan setiap siswa membuat murid di Tiongkok selalu berusaha menunjukkan yang terbaik di sekolah. Ada juga kompetisi akademik hingga kelas yang diurutkan berdasarkan prestasi yang makin meningkatkan jiwa kompetitif anak.
Jam Tidur Siang Sekolah di China
Eits, kehidupan sekolah di Tiongkok nggak selalu tentang belajar, guys. Sekolah-sekolah ini juga punya jam tidur siang, lho! Jam pelajaran yang panjang dan melelahkan di sekolah Tiongkok membuat sekolah setempat mengadakan jam tidur siang untuk mengembalikan energi anak-anak di tengah kesibukan belajar. Biasanya sih, waktu tidur ini diberikan sebelum pelajaran setelah makan siang dimulai.