Artikel ini akan membahas berbagai cara mengajar anak membaca sesuai dengan rentang usia mereka.
Siapa yang masih ingat Budi dan Ibunya?
Kalau kamu lupa, keduanya adalah karakter yang kamu jumpai ketika mulai belajar membaca dulu. Ingat, kan?
Jaman sekarang, mungkin Budi dan Ibunya sudah mulai tergantikan dengan karakter-karakter lain yang membantu buah hati membaca. Tetapi, sebetulnya apakah ada cara mengajar anak membaca yang efektif? Apakah belajar membaca harus dilakukan saat anak menginjak usia tertentu? Lalu, bagaimana pendekatan efektif agar anak lancar membaca?
Nah, dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas pertanyaan-pertanyaan di atas, serta memperkenalkan berbagai cara mengajarkan anak mengenal huruf dan membaca sesuai dengan rentang usianya. Tanpa basa-basi, yuk simak dan pelajari!
- Pada Usia Berapa Anak Sebaiknya Diajarkan Membaca?
- Apakah Kemampuan Membaca di Usia Muda Menguntungkan Bagi Anak?
- Bagaimana Cara Mengajar Membaca Yang Efektif Pada Anak?
Pada Usia Berapa Anak Sebaiknya Diajarkan Membaca?
Kalau mengutip Kemendikbud, penguasaan anak-anak terhadap huruf, atau kemempuan membaca pada anak dapat dimulai saat anak berusia 3-6 tahun, untuk mempersiapkan pembelajaran membaca secara formal yang akan diperkenalkan di jenjang Sekolah Dasar (7 tahun).
Pada rentang usia tersebut, anak memasuki masa emas bagi perkembangan kognitif otaknya. Hal ini menyebabkan kemampuan menyerap pelajaran dan meniru apa yang telah dicontohkan sebelumnya Dalam artian, mereka sudah bisa menyerap pelajaran dan meniru dengan cepat.
Apakah Kemampuan Membaca di Usia Muda Menguntungkan Bagi Anak?
Kemampuan membaca di usia muda memang dapat memberikan banyak manfaat jangka panjang bagi anak, tetapi juga perlu diingat bahwa setiap anak berkembang dengan cara yang unik, dan memperkenalkan kemampuan membaca terlalu cepat tanpa memperhatikan kesiapan mereka bisa menyebabkan stres atau kebingungan. Namun, jika dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan sesuai dengan tahap perkembangan anak, belajar membaca di usia muda dapat sangat menguntungkan.
Bagaimana Cara Mengajar Membaca Yang Efektif Pada Anak?

- Usia 2 hingga 4 Tahun: Membangun Dasar-dasar Bahasa
Pada usia ini, fokus utama adalah mengenalkan anak pada konsep bahasa dan huruf secara menyenangkan dan tidak memaksakan. Anak-anak mulai mengenali suara dan pola dalam bahasa.
Cara mengajarnya:
- Mengenalkan huruf dan suara: Gunakan flashcards dengan huruf besar, serta objek yang sesuai dengan huruf tersebut (misalnya, “A” untuk apel). Ajak anak untuk mengucapkan bunyi huruf sambil melihat gambar.
- Membaca buku bergambar: Pilih buku yang banyak gambar dan sedikit teks, dan bacakan dengan ekspresi. Tunjuk kata-kata saat membacanya untuk membantu mereka mengenali huruf.
- Lagu alfabet: Mengajarkan lagu alfabet (seperti “ABC Song”) dapat membantu anak mengenali urutan huruf dan suara huruf.
- Bercerita dengan intonasi: Membacakan cerita dengan suara yang berbeda-beda untuk karakter yang berbeda agar lebih menarik, dan ajak anak ikut berinteraksi saat membaca.
- Aktivitas penghubung suara dan gambar: Mainkan permainan yang menghubungkan suara dan gambar, seperti “Suara apa yang keluar dari gambar ini?” (misalnya, gambar ayam, suara “kokok”).
Tujuan: Pada usia ini, anak mulai mengenal huruf dan suara dasar, tanpa terburu-buru mengharapkan mereka membaca secara utuh.
- Usia 4 hingga 6 Tahun: Memperkenalkan Pembacaan Dasar
Pada usia ini, anak mulai lebih siap untuk mulai memahami hubungan antara huruf dan suara (fonem) serta mengenali kata-kata sederhana. Anak-anak ini mulai tertarik untuk mencoba membaca dengan bantuan orang dewasa.
Cara mengajarnya:
- Mengajarkan fonik (phonics): Ajarkan anak hubungan antara huruf dan bunyinya. Misalnya, “A” berbunyi “ah”, “B” berbunyi “buh”. Gunakan permainan berbasis fonik untuk mengaitkan huruf dengan suara yang tepat.
- Mengenalkan kata-kata sederhana: Gunakan kata-kata yang familiar untuk anak, seperti nama keluarga atau benda yang sering dilihat di sekitar rumah. Misalnya, “kucing”, “bola”, “makan”.
- Buku dengan kalimat sederhana: Pilih buku dengan kalimat pendek dan repetitif, di mana anak dapat mulai mengenali pola kata. Misalnya, “Saya suka apel”, “Saya suka bola”.
- Membaca bersama: Ajak anak membaca bersama, tunjukkan kata-kata satu per satu sambil membacakannya. Ajari mereka untuk mengikuti kata yang Anda bacakan dengan jari.
- Permainan kata: Bermain dengan anak untuk membentuk kata dari huruf-huruf tertentu. Gunakan mainan huruf atau kartu huruf untuk melatih keterampilan ini.
Tujuan: Anak mulai mengenali hubungan antara huruf dan suara serta membaca kata-kata sederhana.
- Usia 6 hingga 8 Tahun: Pengembangan Keterampilan Membaca
Pada usia ini, anak sudah mulai belajar membaca kalimat sederhana dan bisa mulai memahami cerita yang lebih panjang. Keterampilan membaca mereka mulai berkembang dan mereka mulai merasa lebih percaya diri dalam membaca sendiri.
Cara mengajarnya:
- Perkenalkan buku cerita yang lebih panjang: Pilih buku yang mengandung cerita lebih kompleks namun tetap menggunakan bahasa yang sederhana. Anak akan lebih tertarik jika buku tersebut berkaitan dengan minat mereka.
- Meningkatkan pemahaman bacaan: Ajarkan anak untuk memahami apa yang mereka baca. Setelah membaca kalimat atau cerita, ajak mereka berdiskusi tentang isi cerita dan ajukan pertanyaan seperti “Apa yang terjadi di akhir cerita?” atau “Siapa karakter favoritmu dan mengapa?”
- Baca bersama secara teratur: Ciptakan rutinitas membaca setiap hari, seperti membaca sebelum tidur. Ajak anak membaca bergantian dengan Anda (mereka membaca satu kalimat, Anda membaca kalimat berikutnya).
- Melatih kelancaran membaca: Agar anak lebih lancar membaca, pilih buku dengan kata-kata yang familiar dan repetitif. Latih anak untuk membaca kalimat-kalimat tersebut dengan lebih cepat dan lancar.
- Menggunakan kamus atau aplikasi belajar: Mengenalkan anak pada kamus anak-anak atau aplikasi pendidikan untuk meningkatkan kosa kata mereka.
Tujuan: Anak mulai membaca dengan lebih lancar dan percaya diri serta memahami makna kalimat.
- Usia 8 hingga 10 Tahun: Membaca Mandiri dan Meningkatkan Pemahaman
Pada usia ini, anak sudah bisa membaca hampir semua teks dengan cukup lancar dan mulai lebih mendalami pemahaman bacaan serta mengembangkan keterampilan untuk menulis.
Cara mengajarnya:
- Berikan buku cerita yang lebih bervariasi: Pilih buku cerita yang lebih panjang, mungkin dengan beberapa bab dan karakter yang lebih kompleks, sehingga mereka bisa mulai membaca buku yang lebih tebal dan menantang.
- Mengajarkan membaca secara kritis: Ajarkan anak untuk menganalisis cerita yang mereka baca. Misalnya, minta mereka menilai keputusan karakter dalam cerita atau memahami tema cerita.
- Latih keterampilan menulis: Terkadang, menulis cerita pendek atau jurnal harian dapat membantu meningkatkan keterampilan membaca anak. Menulis membantu mereka mengingat kata-kata dan memperkuat pemahaman mereka tentang struktur kalimat.
- Membaca berbagai jenis teks: Ajarkan anak membaca tidak hanya cerita, tapi juga informasi dari artikel, ensiklopedia, dan sumber-sumber lain untuk mengembangkan wawasan mereka.
- Diskusi dan refleksi: Setelah membaca, ajak anak berdiskusi tentang cerita tersebut. Tanyakan apa yang mereka pelajari atau bagaimana mereka menghubungkannya dengan pengalaman mereka sendiri.
Tujuan: Anak bisa membaca lebih mandiri, memahami teks yang lebih kompleks, dan dapat menghubungkan bacaan dengan pemikiran kritis mereka.