jenis jenis bencana alam

Materi Biologi Kelas 11 SMA: Pengertian dan Jenis Jenis Bencana Alam

Ada yang sudah pernah merasakan banjir sebelumnya? Atau, tanah longsor dan gempa?

Jika pernah, apakah kamu tahu apa yang menyebabkan bencana alam tersebut?

Pengetahuan mengenai bencana alam sangat penting untuk diketahui, sebab hal ini akan sangat dibutuhkan kuntuk melindungi diri dan orang-orang disekitarmu jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di sekitarmu.

Materi mengenai bencana alam sendiri akan kamu pelajari di mata pelajaran Biologi kelas 11 SMA. Yuk, pelajari bersama!

  1. Pengertian Bencana Alam
  2. Jenis-Jenis Bencana
  3. Dampak Bencana Alam
  4. Penangulangan Bencana Di Indonesia
VOUCHER KELAS DEMO GRATIS BUAT KAMU!
Klaim kelas demo gratismu di WonderBlog. Ikut kelas mulai dari SATU JUTAAN/BULAN!*

Pengertian Bencana Alam Menurut Para Ahli

Bencana merupakan suatu bentuk peristiwa atau kejadian yang menimbulkan kerugian besar dan mengganggu jalannya kehidupan masyarakat.

Bentuk kerugian ini bermacam-macam, seperti korban jiwa, kerusakan harta benda, kerusakan lingkungan, hingga dampak psikologis dan sosial bagi mereka yang terkena dampak. Selain itu, bencana alam juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti alam, manusia, kerusakan lingkungan, dan lain sebagainya.

Ada beberapa pengertian bencana alam menurut ahli di bidangnya, antara lain;

  1. Undang-Undang RI No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
    Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat, disebabkan oleh faktor alam, non-alam, maupun manusia, sehingga menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
  2. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2016)
    Bencana alam adalah bencana yang disebabkan oleh alam, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir, dan sebagainya.
  3. Carter (1991)
    Bencana alam adalah peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba, mengganggu aktivitas normal masyarakat, menyebabkan kerugian besar, baik materi maupun non-materi, serta membutuhkan penanganan darurat.
  4. Soetomo (2009)
    Bencana alam merupakan peristiwa yang terjadi akibat kekuatan alam yang menimbulkan kerugian bagi kehidupan manusia, baik berupa kerugian fisik, sosial, ekonomi, maupun psikologis.
  5. Purnomo (2010)
    Bencana alam adalah kejadian alam yang mengakibatkan kerugian, kesengsaraan, bahkan korban jiwa manusia, yang sulit diprediksi dan dihindari.
  6. International Strategy for Disaster Reduction (UN-ISDR, 2004)
    Natural disaster is a serious disruption of the functioning of a community or society involving widespread human, material, economic, or environmental losses and impacts, which exceeds the ability of the affected community or society to cope using its own resources. (Bencana alam adalah gangguan serius terhadap fungsi masyarakat yang menimbulkan kerugian luas sehingga melampaui kemampuan masyarakat terdampak untuk mengatasinya dengan sumber daya yang dimiliki.)

Dari berbagai definisi yang disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa bencana alam merupakan peristiwa yang diakibatkan oleh alam, dan menyebabkan kerugian pada manusia, baik fisik, materi, sosial, maupun psikologis, serta memerlukan penanganan darurat.

            Jenis jenis bencana

            Dari pengertian mengenai bencana alam yang sudah kamu pelajari tadi, kamu mungkin menyadari bahwa bencana alam punya beberapa jenis yang bisa diidentifikasi, di antaranya;

            Gempa bumi (tektonik/vulkanik)

            Gempa bumi merupakan jenis bencana alam yag dipicu oleh beberapa hal. Seperti yang kamu ketahui, tanah yang kita pijaki sebenarnya merupakan lempengan yang secara teratur bergerak setiap saat. Karena pergerakan ini, beberapa bagian lempengan bumi terkadang bersinggungan dan bertabrakan. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab gempa bumi.

            Ada beberapa jenis gempa bumi yang perlu kamu ketahui, yang dibedakan dari penyebabnya. Antara lain;

            • Tektonik, terjadi akibat pergeseran atau benturan antar lempeng bumi. Ini jenis gempa yang paling sering dan paling kuat.
            • Vulkanik, disebabkan oleh aktivitas magma di dalam gunung berapi. Biasanya terjadi menjelang atau saat letusan.
            • Runtuhan (terban), terjadi akibat runtuhnya gua atau rongga di bawah permukaan tanah, biasanya berskala kecil.
            • Buatan (induced), disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti peledakan tambang atau pengeboran minyak.

            Jenis jenis bencana alam yang satu ini dapat menyebabkan runtuhnya bangunan, likuefaksi, longsor, hingga jatuhnya korban jiwa.

            Tsunami

            Kata tsunami yang digunakan untuk melambangkan gelombang besar yang menyapu daratan ini berasal dari bahasa Jepang lho, guys. Yakni, 「津波」tsu yang berarti pelabuhan, dan nami yang memiliki arti gelombang.

            Jika dijelaskan secara harfiah, tsunami memiliki arti “gelombang pelabuhan.”

            Ada berbagai macam penyebab dari terjadinya jenis-jenis bencana alam yang satu ini, di antaranya;

            • Gempa bumi bawah laut, yang merupakan penyebab paling umum. Jika dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, air di atasnya ikut bergerak membentuk gelombang besar.
            • Letusan gunung berapi bawah laut yang dapat mendorong air laut ke segala arah.
            • Longsor bawah laut, runtuhan besar di dasar laut menggeser air laut secara mendadak.

            Salah satu tanda yang harus kamu waspadai ketika tsunami terjadi adalah surutnya air laut secara mendadak.

            Letusan gunung api

            Penyebab letusan gunung berapi adalah adanya semburan lahar panas yang merupakan akibat dari pergerakan magma di inti bumi.

            Hal utama yang harus menjadi perhatian saat menghadapi jenis-jenis bencana alam yang satu ini adlah awan panas, aliran lava, lontaran batu, abu vulkanik, dan lahar hujan yang memancar dari dalam gunung.

            Karenanya, adanya mitigasi bencana saat kejadian sangat diperlukan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Edukasi yang lengkap pada warga yang tinggal di sekitar gunung berapi juga harus dilakukan.

            Saat bencana, warga sempat dapat melakukan beberapa langkah mitigasi bencana untuk letusan gunung berapi, seperti mematuhi zona KRB, menggunakan masker atau penutup mata saat abu datang, melindungi sumber air seperti sumur dari abu, hingga mewaspadai lahar saat hujan deras di sekitar tempat kejadian terjadi.

            Banjir & banjir bandang

            Banjir dan banjir bandang merupakan jenis bencana alam yang dipicu oleh curah hujan ekstrem, apasitas sungai atau drainase yang mengecil, pendangkalan sungai, hingga penyumbatan sampah di lingkungan sekitar.

            Tidak hanya berdampak pada lingkungan, banjir juga beresiko mendatangkan penyakit pasca-banjir seperti kutu air, diare, hingga leptospirosis yang disebabkan oleh air seni tikus yang larut dalam air banjir.

            Sebanarnya ada banyak sekali cara mencegah banjir yang bisa kamu lakukan, guys! Misalnya, menormalisasi drainasi, tidak membuang sampah di sungai, hingga melakukan reboisasi di lingkungan sekeliling sungai agar air memiliki tempat serapan yang baik.

            Dampak Bencana Alam Dalam Berbagai Aspek

            Bencana alam selalu menimbulkan berbagai dampak yang secara langsung memengaruhi kehidupan manusia, baik secara sosial, ekonomi, hingga politik. Kamu bisa melihat dampaknya dalam tabel di bawah ini:

            NoAspekDampak
            1Aspek SosialKehilangan nyawa & luka-luka → Korban jiwa langsung, cacat permanen, atau trauma.
            Perpindahan penduduk (pengungsian) → Banyak keluarga harus tinggal di posko darurat, meninggalkan rumah & harta.
            Trauma psikologis → Stres, depresi, gangguan kecemasan, terutama pada anak-anak & lansia.
            Disrupsi pendidikan → Sekolah rusak, kegiatan belajar mengajar terhenti.
            Pudarnya jaringan sosial → Komunitas tercerai-berai karena kehilangan tempat tinggal/pekerjaan.
            2Aspek EkonomiKerusakan aset & infrastruktur → Rumah, jalan, jembatan, bandara, pelabuhan rusak → distribusi barang terhenti.
            Kerugian usaha & mata pencaharian → Petani gagal panen, nelayan kehilangan kapal, pedagang kehilangan pasar.
            Biaya rehabilitasi & rekonstruksi → Negara mengeluarkan anggaran besar untuk pemulihan.
            Turunnya produktivitas → Pekerja tidak bisa bekerja karena perusahaan rusak/akses terputus.
            Inflasi lokal → Harga bahan pokok naik karena distribusi terganggu.
            3Aspek LingkunganKerusakan ekosistem → Kebakaran hutan memusnahkan flora & fauna; banjir mengikis tanah subur.
            Pencemaran air & udara → Abu vulkanik, lumpur lapindo, sampah pasca-banjir mencemari lingkungan.
            Hilangnya keanekaragaman hayati → Satwa langka bisa punah akibat habitat rusak.
            Perubahan bentang alam → Gempa/tsunami mengubah garis pantai, longsor mengubah aliran sungai.
            4Aspek KesehatanWabah penyakit → Setelah banjir/tsunami, sering muncul penyakit diare, leptospirosis, malaria, ISPA.
            Gizi buruk → Akses makanan terganggu, anak-anak rentan kurang gizi.
            Keterbatasan layanan medis → Rumah sakit rusak, tenaga medis terbatas, obat-obatan sulit diperoleh.
            Peningkatan risiko kematian pasca-bencana → Karena keterlambatan penanganan medis.
            5Aspek Pendidikan & BudayaKerusakan fasilitas pendidikan → Sekolah roboh/tergenang, buku & perlengkapan rusak.
            Tertundanya proses belajar → Anak-anak kehilangan kesempatan belajar berminggu atau berbulan.
            Hilangnya warisan budaya → Candi, masjid, gereja, pura, dan situs budaya bisa hancur.
            Terganggunya kegiatan budaya & keagamaan → Tempat ibadah rusak, kegiatan masyarakat berhenti sementara.

            Langkah Penanggulangan Bencana di Indonesia

            Langkah penanggulangan bencana di Indonesia memiliki 3 langkah utama dalam pelaksanaannya, di antaranya;

            1. Langkah Pra-Bencana (Pencegahan, Mitigasi, Kesiapsiagaan)

            Tujuannya mengurangi risiko dan meminimalkan dampak bencana.

            1. Identifikasi Risiko Bencana
              Pemetaan daerah rawan bencana (misalnya peta gempa, banjir, longsor).
              Analisis data cuaca, geologi, dan lingkungan.
            2. Pendidikan & Sosialisasi
              Memberikan penyuluhan ke masyarakat tentang jenis-jenis bencana.
              Latihan simulasi evakuasi di sekolah, kantor, atau desa.
            3. Perencanaan Tata Ruang
              Menghindari pembangunan di daerah rawan (lereng curam, sempadan sungai, zona tsunami).
              Menjaga hutan dan daerah resapan air.
            4. Pembangunan Infrastruktur Tahan Bencana
              Membangun rumah tahan gempa.
              Membuat tanggul penahan banjir, kanal, atau hutan bakau (untuk abrasi).
            5. Sistem Peringatan Dini (Early Warning System)
              Pemasangan sirine tsunami.
              Alat deteksi banjir, gempa, dan letusan gunung berapi.

            2. Langkah Saat Bencana (Tanggap Darurat)

            Tujuannya menyelamatkan jiwa dan meminimalkan kerugian.

            1. Aktivasi Peringatan Dini
              Memberi informasi cepat kepada masyarakat (radio, TV, SMS, aplikasi, sirine).
            2. Evakuasi & Penyebaran Informasi
              Menyediakan jalur evakuasi jelas dan aman.
              Mengarahkan masyarakat ke tempat pengungsian terdekat.
            3. Penyelamatan & Pertolongan Pertama
              Tim SAR, PMI, TNI, Polri, relawan turun membantu korban.
              Memberikan pertolongan medis darurat.
            4. Penyediaan Kebutuhan Dasar
              Air bersih, makanan, selimut, pakaian, obat-obatan.
              Tempat pengungsian yang layak dan aman.
            5. Koordinasi & Komunikasi
              BNPB/BPBD sebagai koordinator.
              Memastikan informasi jelas dan tidak simpang siur.

            3. Langkah Pasca-Bencana (Rehabilitasi & Rekonstruksi)

            Tujuannya memulihkan kondisi sosial, ekonomi, dan infrastruktur.

            1. Rehabilitasi
              Pemulihan psikologis korban (trauma healing).
              Perbaikan fasilitas umum sementara (jalan, sekolah, rumah sakit darurat).
            2. Rekonstruksi
              Membangun kembali rumah, sekolah, rumah sakit, jembatan, dan infrastruktur penting.
              Menerapkan prinsip “Build Back Better” (pembangunan lebih baik dan tahan bencana).
            3. Pemulihan Ekonomi & Sosial
              Bantuan modal usaha bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan.
              Penciptaan lapangan kerja pasca bencana.
            4. Evaluasi & Perbaikan Sistem Mitigasi
              Menilai apa yang kurang saat penanggulangan bencana.
              Memperbaiki SOP (Standard Operating Procedure) agar lebih siap menghadapi bencana berikutnya.

            OTHER ARTICLE

            belajar grammar

            Belajar Grammar Pemula: Past Future Perfect Tense

            Sebelumnya, kita sudah membahas beberapa jenis tenses, guys! Mulai dari simple present tense, present continuous tense, dan lain sebagainya. Nah, dalam artikel ini, kamu akan mempelajari satu jenis tenses tambahan, yakni past future perfect tense. Yuk, pelajari bersama!

            FREE TRIAL CLASS