EN 
ID 
Sejak jaman dulu, alam semesta sudah jadi hal yang membuat manusia tertarik. Hingga saat ini pun, banyak hal terkait alam semesta yang diteliti guna memuaskan rasa ingin tahu kita terhadap ekosistem di luar bumi. Salah satu hal paling sering jadi bahan penelitian ya, planet dalam tata surya!
Peneliti terus menerus meneliti tentang alam semesta yang luas dan menuangkannya ke dalam berbagai bentuk yang bisa kamu lihat di kehidupan sehari-hari, seperti gambar, musik, hingga banyak film terkenal bertemakan luar angkasa.
Kalau kamu memiliki ketertarikan terhadap kehidupan di luar bumi, kamu datang ke artikel yang tepat! Dalam artikel ini, kita akan membahas sistem tata surya dan planet-planet yang jadi tetangga bumi. Materi seperti ini biasanya akan kamu jumpai di kelas 7 SMP pada mata pelajaran fisika. Jadi, nggak perlu basa-basi lagi. Yuk, simak artikelnya bersama!
- Merkurius
Sebagai planet yang paling dekat dengan matahari, merkurius juga disebut sebagai planet terkecil di tata surya. Planet ini tidak memiliki atmosfer yang tebal, sehingga tidak mampu menahan panas ataupun mencegah hilangnya suhu, mengakibatkan perubahan suhu ekstrem antara siang dan malam. Di siang hari, suhu bisa mencapai 430°C, sedangkan di malam hari turun drastis hingga -180°C. Salah satu fakta unik tentang Merkurius adalah bahwa satu hari di planet ini (rotasi penuh) berlangsung lebih lama daripada satu tahunnya (revolusi mengelilingi Matahari), yaitu sekitar 176 hari Bumi untuk satu hari, sementara satu tahun hanya terhitung 88 hari Bumi. Hal ini disebut-sebut merupakan pengaruh dari jarak antara merkurius dan matahari yang cukup dekat. - Venus
Planet kedua dalam sistem tata surya adalah Venus, yang memiliki ukuran yang hampir sama dengan Bumi. Meskipun ukurannya hampir sama, atmosfer Venus sangat tebal dan didominasi oleh gas karbon dioksida, yang menyebabkan efek rumah kaca ekstrem. Akibatnya, Venus menjadi planet terpanas di tata surya, dengan suhu permukaan mencapai sekitar 465°C, yang bahkan lebih panas daripada Merkurius. Hal unik lainnya tentang planet ini adalah fakta bahwa Venus berputar secara retrograde atau berlawanan arah dengan mayoritas planet lainnya, membuat rotasinya tampak searah jarum jam jika dilihat dari atas kutub utaranya. - Bumi
Tiba di planet tempat tinggal kita semua! Bumi merupakan satu-satunya planet yang diketahui dapat mendukung kehidupan. Planet ini memiliki atmosfer yang kaya oksigen, suhu yang stabil, dan keberadaan air dalam bentuk cair yang menjadi kunci utama kehidupan. Bumi juga memiliki satu satelit alami, yaitu Bulan. Selain itu, medan magnet Bumi berfungsi sebagai pelindung terhadap radiasi berbahaya dari Matahari, membantu menjaga kelangsungan makhluk hidup di permukaannya. - Mars
Mars dikenal sebagai “Planet Merah” karena permukaannya yang kaya akan oksida besi, memberi warna kemerahan khas. Planet ini memiliki dua bulan kecil bernama Phobos dan Deimos. Salah satu fitur geologis paling mencolok di Mars adalah Olympus Mons, gunung berapi terbesar di tata surya dengan ketinggian sekitar 22 km. Terdapat pula bukti bahwa air pernah mengalir di Mars, terlihat dari formasi batuan yang menyerupai sungai dan danau purba. - Jupiter
Sebagai planet terbesar di tata surya, Jupiter ternyata nggak sepadat yang kamu kira, lho! Planet ini tersusun dari gas hidrogen dan helium sebagai senyawa utamanya. Atmosfernya dipenuhi oleh badai besar, termasuk Great Red Spot, badai raksasa yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Jupiter memiliki lebih dari 79 bulan, dengan empat yang paling terkenal disebut bulan Galilea: Io, Europa, Ganymede, dan Callisto. Medan magnet Jupiter sangat kuat, bahkan melebihi gabungan semua planet lain dalam tata surya. - Saturnus
Sebagai planet yang terkenal karena dikelilingi cincin, kamu tahu nggak sih kalau cincin-cincin ini terbuat dari partikel es dan debu yang tersebar luas namun tipis? Seperti Jupiter, planet ini juga sebagian besar tersusun dari gas hidrogen dan helium. Saturnus memiliki lebih dari 80 bulan, dengan Titan sebagai yang terbesar. Titan bahkan memiliki atmosfer lebih tebal daripada Bumi dan menyimpan danau metana cair di permukaannya. Cincin Saturnus dapat membentang ribuan kilometer, tetapi ketebalannya hanya beberapa kilometer saja. - Uranus
Pada urutan ketujuh ada Uranus, planet gas berwarna biru kehijauan yang terjadi karena adanya kandungan metana dalam atmosfernya. Yang membuat Uranus unik adalah sumbu rotasinya yang sangat miring, sekitar 98 derajat, sehingga planet ini tampak berputar “terbaring” di orbitnya. Meskipun Uranus juga memiliki cincin, bentuknya sangat tipis dan samar dibandingkan dengan milik Saturnus. Planet ini termasuk dalam kategori raksasa es bersama Neptunus karena kandungan es dan batuan di dalamnya. - Neptunus
Neptunus memiliki warna biru cerah yang khas akibat kandungan metana di atmosfernya. Planet ini terkenal karena memiliki angin tercepat di tata surya, dengan kecepatan mencapai lebih dari 2.100 km/jam, melebihi kecepatan suara. Neptunus juga memiliki beberapa bulan, termasuk Triton, yang menarik karena orbitnya retrograde—berputar berlawanan arah dengan rotasi planet, suatu ciri khas yang jarang ditemukan di tata surya. - Pluto
Dahulu, dianggap sebagai planet kesembilan di tata surya, namun kini diklasifikasikan sebagai planet kerdil karena ukurannya kecil dan orbitnya yang tidak bersih dari objek lain. Pluto terletak di tepi tata surya, dalam wilayah yang disebut Sabuk Kuiper. Planet kerdil ini memiliki lima bulan, dengan Charon sebagai yang terbesar dan hampir seukuran Pluto itu sendiri. Orbit Pluto berbentuk sangat elips, sehingga pada waktu tertentu dapat berada lebih dekat ke Matahari dibandingkan Neptunus.
