Saat mengerjakan soal matematika untuk SD, kamu pasti pernah menjumpai materi mengenai pecahan. Jenis materi ini biasanya dijumpai kalau kamu sudah duduk di kelas empat atau lima SD.
Meskipun kelihatannya susah, kamu mungkn pernah menggunakan pecahan dalam kehidupan sehari-hari, lho! Nggak percaya? Yuk, baca artikel di bawah!
- Apa sih, Pecahan Itu?
- Terus, Gimana Caranya Menghitung Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan?
- Sekarang, Kasih Aku Contoh Soalnya, Dong!
Apa sih, Pecahan Itu?
“Eh, boleh bagi pizza kamu, gak?”
Ketika belajar matematika, kamu akan menjumpai banyak jenis bilangan, seperti bilangan bulat, bilangan prima, dan bilangan desimal. Nah, pecahan juga termasuk ke dalam jenis bilangan yang baru saja disebutkan.
Seperti yang dijelaskan di atas, sebetulnya kamu pun secara tidak sadar sudah menggunakan pecahan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, ketika kamu membagi makananmu bersama teman. Dengan membagi makanan yang kamu punya dalam bagian yang sama, kamu telah ‘memecah’ makanan tersebut. Hal inilah yang disebut dengan pecahan dalam matematika.
Jadi, kamu bisa membayangkan pecahan sebagai makanan yang akan kamu bagi ke teman-temanmu.
Terus, Gimana Caranya Menghitung Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan?
Sebelum mengerjakan soal matematika yang berkaitan dengan pecahan, kamu harus memahami bahwa dalam bilangan pecahan, terdapat dua angka yang dipisahkan menjadi dua bagian oleh garis pembagi. Angka yang terletak di atas garis pembagi disebut pembilang, sementara angka yang terletak di bawahnya disebut penyebut.

- Menyamakan Penyebut Pada Bilangan Pecahan
Untuk melakukan penjumlahan dan pengurangan pecahan, langkah awal yang bisa kamu lakukan adalah dengan memastikan kalau angka yang ada pada kedua penyebut yang akan dijumlahkan sama. Jika kedua penyebut berbeda, kamu harus menyamakan keduanya agar dapat melanjutkan proses penghitungan ke langkah selanjutnya.
Caranya? Mudah sekali!
Kamu cukup mengalikan kedua bilangan pecahan agar penyebut pada kedua bilangan berjumlah sama, atau menggunakan KPK untuk mencari tahu hasil yang dapat digunakan dalam kedua bilangan ini.
Contoh:
1/2 + 1/4=
Kamu harus menyamakan bagian penyebut keduanya, dengan mengalikan bilangan di bagian kiri dengan angka 2 agar mendapat penyebut yang sama dengan bilangan di sebelah kanan.
1/2 (2) + 1/4 (1)=
2/4 + 1/4=
- Menjumlahkan Penyebut Dari Angka yang Sudah Disamakan Penyebutnya
Setelah penyebut dalam kedua bilangan sama, kamu dapat menjumlahkan bagian pembilang agar mendapatkan hasil penjumlahan pecahan yang benar. Jika menjawab soal yang telah ditulis di atas, maka;
1/2 + 1/4=
1/2 (2) + 1/4 (1)=
2/4 + 1/4=
3/4
Sekarang, Kasih Aku Contoh Soalnya, Dong!
Hitunglah hasil penjumlahan pecahan dari ½ + 1/8!
A. 3/8
B. 4/8
C. 5/8
D. 6/8
Hayo, bagaimana sih cara mengerjakan soal penjumlahan ini?
Cara Pengerjaan:
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mengamati penyebut dari dua bilangan pecahan yang ada pada soal. Bagaimana, sudah sama atau belum nih?
Wah, ternyata belum! Kalau kamu perhatikan, penyebut dari kedua bilangan yang akan dijumlahkan masih belum sama, yakni 2 dan 8. Karenanya, kamu belum bisa melanjutkan proses penjumlahan kedua bilangan ini.
Kamu bisa menyamakan penyebut dari dua bilangan ini denganmencari KP dari angka 2 dan 8.
Kelipatan dari 2 antara lain 2, 4, 6, 8, 10, dst
Kelipatan dari 8 antara lain 8, 16, 24, 32, dst
Dari uraian tersebut, kamu bisa mengetahui bahwa kedua bilangan tersebut dapat disamakan di angka 8. Selanjutnya, kamu bisa mengalikan 1/2 dengan 4 untuk mendapatkan nilai yang sepadan.
½ + 1/8 =
½ (4) + 1/8 =
4/8 + 1/8 =
Karena nilai penyebut dari kedua bilangan sudah sama, kita dapat lanjut menjumlahkan kedua pembilang pada bilangan tersebut untuk mendapatkan hasilnya.
½ + 1/8 =
½ (4) + 1/8 =
4/8 + 1/8 =
5/8
Jadi, hasil dari ½ + 1/8 adalah 5/8.