tipe belajar

Ada Macam-Macam Tipe Belajar, Kamu Yang Mana?

Ketika kamu mempelajari sesuatu secara rutin, biasanya kamu juga akan mencoba berbagai macam metode belajar untuk menghindari rasa bosan. Nah, di antara banyaknya metode belajar tersebut, mungkin kamu juga menemukan bahwa ada beberapa cara yang membuat kamu lebih mudah mengerti materi yang diajarkan dibanding dengan metode lainnya. Inilah yang biasa disebut dengan tipe belajar, guys!

Tetapi, memangnya seberapa penting sih tipe belajar ini buat seseorang? Haruskah semua orang mengetahui tipe belajarnya? Ada berapa macam tipe berlajar dan bagaimana cara belajar yang jitu menurut masing-masing tipenya?

Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas secara rinci. Karenanya, yuk siimak baik-baik!

  1. Memangnya Mengetahui Tipe Belajar Itu Penting Banget, Ya?
  2. Apa Saja SIh, Tipe Belajar Yang Harus Diketahui?
VOUCHER KELAS DEMO GRATIS BUAT KAMU!
Klaim kelas demo gratismu di WonderBlog. Dapatkan DISKON hingga 25%. Cuma di bulan September 2025!

Memangnya Mengetahui Tipe Belajar Itu Penting Banget, Ya?

Pertanyaan di atas itu valid banget untuk ditanyakan, guys. Sebab, biasanya sekolah formal hanya akan berfokus pada beberapa jenis tipe belajat saja. Hal inilah yang bisa menjadi penyebab kenapa kamu merasa kesulitan saat mengikuti pelajaran di sekolah jika cara belajarnya tidak sesuai dengan tipe belajar kamu.

Dengan mengetahui informasi mengenai tipe belajar, kamu dapat meningkatkan efektivitas belajar kamu. Misalnya, ketika kamu mengetahui kamu lebih mudah menyerap informasi ketika disajikan dalam bentuk gambar, praktik langsung, atau mendengarkan, maka secara aktif kamu akan selalu berusaha untuk melakukan hal tersebut untuk mempersingkat waktu belajar. Selain itu, kamu juga bisa meningkatkan motivasi dan konsistensi belajar ketika kamu mengetahui cara belajar seperti apa yang cocok untuk kamu.

Tapi ingat, ya! Tipe belajar kamu itu bukan segalanya. Memiliki tipe belajar tertentu tidak berarti kamu hanya bisa belajar dengan satu metode saja. Kamu juga butuh hal-hal lain untuk membantu proses belajar kamu, seperti rasa disiplin, strategi belajar, hingga dukungan lingkungan belajar kamu.

Mengetahui cara belajar paling mudah dimengerti memang membantu kamu memahami materi, namun bukan berarti kamu harus membatasi diri, ya!

Apa Saja SIh, Tipe Belajar Yang Harus Diketahui?

Kalau mau melihat gambar di atas, ada tujuh jenis tipe belajar yang bisa kamu miliki. Teori mengenai berbagai jenis cara belajar ini sendiri dicetuskan oleh Howard Gardner dalam bukunya yang berjudul Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences yang rilis pada tahun 1983.

Dalam buku ini, psikolog dari Harvard University tersebut menjabarkan bahwa ketujuh cara belajar tersebut menunjukkan bagaimana kebanyakan orang menyerap informasi yang diberikan kepada mereka. Meskipun cukup banyak mendapat kritik karena terkesan membatasi cara belajar orang lain, teori ini cukup populer untuk mencari tahu kekuatan dan kelemahan seseorang dalam memroses informasi. Di bawah ini, kamu bisa melihat jenis-jenis belajar yag mungkin sesuai untuk kamu.

Visual (Visual Learner)

    Orang yang memiliki gaya belajar visual cenderung memahami informasi melalui representasi visual, seperti gambar, grafik, warna, diagram, dan video. Ketika kamu memiliki gaya belajar ini, biasanya kamu akan memiliki ingatan visual yang kuat dan cenderung mengingat apa yang terlihat oleh mata dibandingkan apa yang kamu dengar. Pelajar dengan gaya belajar ini juga cenderung menyukai bahan presentasi yang kaya akan visual dibandingkan teks panjang tanpa jeda. Jika kamu memiliki tipe belajar ini, biasanya kamu akan belajar lebih cepat saat melihat peta konsep, infografik, atau peta pikiran.

    Melihat penjelasan tersebut, mungkin kamu akan lebih mudah mengingat suatu informasi ketika informasi tersebut disampaikan dengan menggunakan mind map untuk meringkas materi dengan struktur bercabang. Selain itu, kamu juga bisa menyoroti informasi penting dengan highlighter warna berbeda, karena warna membantu otak membedakan dan mengingat informasi. Gunakan gambar, simbol, atau ikon saat mencatat. Tonton video pembelajaran seperti animasi konsep atau demonstrasi proses. Saat membaca buku pelajaran, buat sketsa isi bacaan dalam bentuk diagram alur atau bagan.

    Auditori (Auditory Learner)

      Ketika kamu memiliki gaya belajar auditori, kamu akan lebih mudah menyerap informasi paling baik melalui pendengaran. Pelajar dengan gaya belajar yang satu ini cenderung lebih memahami materi yang disampaikan secara lisan, seperti ceramah, diskusi, atau rekaman suara. Dalam studi tentang gaya belajar oleh Dunn & Dunn (1992), ditemukan bahwa pelajar auditori lebih efektif saat terlibat dalam aktivitas mendengarkan aktif. Kamu akan merasa senang dan memproses informasi dengan baik ketika informasi tersebut disampaikan dengan cara berdiskusi, menjelaskan sesuatu dengan suara, dan lebih cepat menangkap nada atau irama dalam ucapan.

      Jika kamu memiliki gaya belajar seperti ini, kamu bisa mendegarkan podcast edukatif atau rekaman kuliah. Bacalah materi dengan suara keras, karena mendengar suara sendiri membantu retensi. Cobalah berdiskusi kelompok, karena menjelaskan kepada orang lain menguatkan pemahaman. Gunakan teknik merekam suara sendiri saat menjelaskan ulang materi, lalu dengarkan kembali saat waktu luang. Saat belajar sendiri, nyanyikan atau ritmakan poin penting agar mudah diingat.

      Kinestetik (Kinesthetic Learner)

        Nggak bisa berhenti menggerakkan kaki ketika duduk di bangku kelas? Bisa jadi gaya belajarmu termasuk ke dalam ruang lingkup kinestetik, tuh!

        Tipe kinestetik memproses informasi paling baik melalui aktivitas fisik, gerakan, atau praktik langsung. Biasanya sih, pelajar seperti ini sulit duduk diam terlalu lama dan cenderung aktif secara fisik. Menurut Barbe & Swassing (1979), pembelajar kinestetik menyerap informasi melalui pengalaman langsung, bukan hanya membaca atau mendengar. Mereka menyukai eksperimen, simulasi, atau alat bantu fisik.

        Buat kamu yang memiliki gaya belajar ini, bisa menggunakan alat peraga saat belajar, seperti model anatomi, globe, atau benda nyata yang sesuai materi. Buat kartu belajar (flashcard) dan susun sambil berjalan atau bergerak. Lakukan simulasi atau permainan peran (role play) saat belajar sejarah atau percakapan bahasa. Gunakan gerakan tubuh untuk menghafal (misalnya membuat isyarat tangan untuk mengingat rumus). Tulis catatan dengan tangan sambil berdiri atau sambil membaca keras agar otot tetap aktif.

        Verbal (Linguistik)

          Hayo, siapa di sini yang hobinya menulis?

          Para pelajar verbal atau linguistik biasanya unggul dalam memproses informasi dalam bahasa tulis dan lisan. Kalau kamu cepat memahami bacaan, pandai membuat tulisan, dan menikmati bermain dengan kata-kata, kemungkinan besar kamu dapat belajar dengan cara yang satu ini. Teori Multiple Intelligences dari Howard Gardner mengklasifikasikan kecerdasan linguistik sebagai kemampuan untuk menyusun dan memahami bahasa secara efektif. Mereka suka membaca buku, membuat ringkasan, dan menulis esai.

          Tips belajar untuk tipe ini mencakup: Membuat catatan lengkap dan terstruktur, lalu ulangi dalam bentuk tulisan sendiri. Kamu bisa mencoba menulis cerita atau narasi tentang materi yang sedang dipelajari. Gunakan teknik bercerita ulang (retelling), baik secara lisan maupun tertulis. Sering-seringlah mendiskusikan materi secara verbal dengan teman. Saat belajar, buatlah pertanyaan dan jawaban sendiri, seperti sedang membuat soal ujian untuk diri sendiri.

          Sosial (Interpersonal Learner)

            Tipe yang satu ini cenderung memproses informasi dengan baik saat berinteraksi dengan orang lain. Pelajar dengan gaya belajar ini termotivasi secara sosial, suka belajar dalam kelompok, dan pandai membaca emosi atau ekspresi orang lain. Mereka cenderung banyak bertanya, berdiskusi, dan mengandalkan umpan balik untuk belajar dan memperoleh informasi tambahan.

            Jika kamu memiliki cara belajar seperti ini, kamu bisa mencoba belajar kelompok secara teratur, berbagi catatan, dan saling mengajar. Bermain peran, seperti berdiskusi seolah menjadi karakter sejarah atau tokoh fiksi. Diskusikan pertanyaan reflektif dengan teman, misalnya “Mengapa hal ini terjadi?” Gunakan teknik peer teaching, di mana kamu menjelaskan materi kepada teman. Jika belajar daring, aktifkan kamera dan gunakan fitur interaktif seperti polling atau breakout room.

            Soliter (Intrapersonal Learner)

              Orang yang memiliki cara belajar soliter merupakan kebalikan dari cara belajar interpersonal. Pelajar seperti ini cenderung belajar secara reflektif, mandiri, dan dengan tenang. Mereka memahami gaya belajar sendiri dan suka menetapkan target pribadi. Karenanya, jika kamu memiliki gaya belajar seperti ini, kamu mungkin kurang menyukai belajar kelompok karena bisa mengganggu fokus.

              Strategi belajar yang tepat untuk kamu adalah membuat jadwal belajar sendiri yang teratur, dengan target harian atau mingguan. Gunakan jurnal belajar untuk menulis refleksi, pertanyaan, atau pemahaman materi. Bangun ruang belajar pribadi yang tenang dan nyaman. Pelajari teknik manajemen waktu, karena mereka belajar lebih lama dalam waktu-waktu tertentu. Gunakan aplikasi catatan atau planner digital untuk melacak progres belajar.

              Logis-Matematis (Logical-Mathematical Learner)

              Siapa yang suka matematika?

              Tipe logis-matematis ini sangat menyukai logika, pola, angka, dan penalaran sistematis. Pelajar dengan gaya belajar ini senang mengklasifikasi, menganalisis data, dan membuat koneksi antar konsep. Kecerdasan tipe ini memungkinkan seseorang untuk berpikir deduktif dan memecahkan masalah dengan pendekatan terstruktur.

              Ketika kamu memiliki cara belajar seperti ini, kamu bisa membuat tabel perbandingan, diagram alur logika, atau bagan sebab-akibat untuk memahami materi. Gunakan rumus atau struktur tertentu untuk menyusun informasi (misalnya, hukum, definisi, contoh). Susun urutan peristiwa saat belajar sejarah atau sains. Kerjakan latihan soal rutin, karena mereka menyukai proses dan tantangan logika. Ciptakan kode, akronim, atau sistem sendiri untuk menghafal.

              OTHER ARTICLE

              tipe belajar

              Ada Macam-Macam Tipe Belajar, Kamu Yang Mana?

              Ketika kamu mempelajari sesuatu secara rutin, biasanya kamu juga akan mencoba berbagai macam metode belajar untuk menghindari rasa bosan. Nah, di antara banyaknya metode belajar tersebut, mungkin kamu juga menemukan bahwa ada beberapa cara yang membuat kamu lebih mudah mengerti materi yang diajarkan dibanding dengan metode lainnya. Inilah yang biasa disebut dengan tipe belajar, guys!

              toefl dan ielts

              Tips TOEFL dan IELTS: pilih yang mana, ya?

              Ada banyak pilihan yang tersedia untuk kamu ketika menempuh pendidikan, atau memperluas jenjang karir ketika kamu menguasai bahasa asing. Makanya, banyak orang berlomba-lomba untuk belajar dan membuktikan kemampuan mereka pada suatu bidang khusus seperti bahasa Iggris. Nah, biasanya sertifikasi dibutuhkan untuk membuktikan kemampuan kamu dalam berbahasa asing. Kalau bahasa Inggris, ada dua jenis sertifikasi yang bisa kamu ambil, yaitu TOEFL dan EILTS. Haruskah ambil keduanya?

              FREE TRIAL CLASS